Hai guys aku up lagi banyak minta lanjut
Ini aku udah lanjutin yaaHappy reading !!!!
"Mah,pah mereka kok lama sih,kpn kita pergi liburan ke Singapore nya ish" dumel shera
"Sabar sayang mungkin mereka bentar lagi, iya kan pah?" Ujar Mia
"Iya sayang bener perkataan mamah,mungkin mereka bentar lagi" ujar Rajendra
"Nah itu mereka udah turun" ujar Mila melihat anak dan suami nya
Shera,Mia dan Rajendra menoleh kearah tangga
"Gimana Romeo,Rio memuaskan tidak dia" ujar Mia
Rio dan Romeo menoleh kearah Mia
"Memuaskan dong hahaha"tawa Romeo
" Iya kan Rio"lanjut Romeo
"Iya Tante si syela memuaskan" ujar Rio
"Oh iya ndra syela ga diajak kah?"Romeo bertanya
"Dia tidak boleh ikut,klo dia ikut nanti bikin malu keluarga saya nanti" ujar Rajendra
"Mah kamu bilangin ke syela bahwa dia ga boleh ikut dia harus di sini jaga rumah"titah Rajendra ke Mia
"Oke pah,kalian siap siap kemobil nanti mamah nyusul" ujar Mia
"Oke mah,ayo shera kita ke mobil" ajak Rajendra
"Ayo Romeo kita langsung kemobil"lanjut Rajendra
"Ayo, bun Rio kita ke mobil" ajak Romeo
"Ayo yah" ujar Mila dan Rio
Mia pun segera ke lantai atas untuk melihat syela sedangkan mereka lansung ke mobil nya
Sesampai nya di kamar syela Mia langsung membuka pintu dan Mia melihat syela menangis Tersedu sedu
Dan Mia mendekati syela
"Udah lah kenapa harus menangis segala, sebenarnya kamu menikmatinya kan gausah drama drama nangis segala dasar munafik kamu" ketus Mia tanpa ada kasian ke syela
Syela yang sibuk menangis terus memikirkan nasibnya gimana
Syela menoleh ke arah Mia tanpa berbicara apapun dan dia menoleh lagi ke arah jendela kamarnya"Sudah saya buru buru, kami akan pergi ke Singapore untuk 4 hari mumpung hari ini hari kamis,nanti saya pulang hari minggu" ujar Mia
"Saya pergi dulu,kamu tidak boleh ikut kamu harus jaga rumah paham?,gausah sok sedih kamu alay tau gak" ketus Mia
Mia pun pergi dari kamar syela
Syela menangis kembali dan memikirkan masa depan nya yang masih panjang,tapi itu hanya angan angan saja karena di hancurkan oleh dua manusia iblis itu
"Ya Tuhan salah aku apa hiks kenapa kau beri aku ujian yang berat hiks"tangis syela
"MASA DEPAN KU HANCUR HIKS AKU KOTOR AKU JALANG HIKS"tangis syela sambil memukul kepala sendiri
"AKU LELAH DENGAN SEMUA INI YA TUHAN,KENAPA MEREKA SENANG AKU MENDERITA HIKS"teriak syela
dret dret dret
Suara hp syela berbunyi tanda ada yang menelpon nya
Syela menoleh kearah hp dan mengambil nya
Dan melihat siapa yang menelpon
Ternyata yang menelpon syela adalah AnnaSyela menghela nafas mengatur suara nya agar Anna tidak curiga kalo dia sedang menangis
"Halo syel Lo ga papa kan"ujar Anna dari sebrang sana
"Iya aku ga papa kok Anna" ujar pelan Syela
"Beneran syel,Lo ga boong sama kita kan?" Ujar Anna
"Iya serius aku ga papa syel"ujar Anna
"Oh iya syel gue mau bilang gue mau liburan ke labuan Bajo mumpung lagi libur,kalo Sintia dia pulang ke rumah nenek nya di jogja" ujar Anna panjang lebar
"Iya anna happy² yaa Anna" ujar syela
"Yaudah gue tutup telpon nya yaa bay syel"pamit Anna
"Bay Anna" ujar Anna
Tut
Syela menyimpan ponsel nya di tempat semula
"Boleh ga sih aku iri ke mereka,mereka ber libur bersama keluarga nya sedangkan aku di tinggal keluarga ku sendiri berlibur tanpa ada nya aku" lirih syela
"jujur aku iri ke Anna sama Sintia mereka bahagia banget ya keliatan nya" lirih syela
" Aku juga mau merasakan yang namanya di sayang mamah papah" lirih syela
"Lebih baik aku bebersih saja dan tidur saja"gumam syela
Syela pun menuju ke kamar mandi untuk bersihkan badan nya
Beberapa menit kemudian
Syela keluar dari kamar mandi dan mulai rebahkan tubuh nya yang rapuh
Dan syela menutup matanyaSegini dulu yaa guys nanti aku lanjutin lagi
Jangan lupa vote komen dan share cerita ini yaa
Terimakasih!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
SYELA DAN LUKANYA |END|
Teen FictionIni menceritakan seorang anak perempuan berumur 17 tahun Yang hidup nya selalu menderita di mulai dari di banding bandingkan dengan adik nya Dan penghianatan kekerasan oleh keluarga nya , pemerkosaan dan pembullyan Sampai menimbulkan Trauma berat D...