Bagian 3

15 3 0
                                    

Selesai meeting Clarissa ingin pulang secepatnya. Namun, langkahnya terhenti karena namanya dipanggil.

"Clarissa."

Seseorang tersebut berdiri di belakangnya sontak membuat Clarissa berbalik.

"Iya?"

"Lo pulang sama siapa?" tanya orang tersebut.

"Gue nanti dijemput sama supir," jawab Clarissa.

"Ouh oke deh. Gue pulang duluan ya," pamit orang tersebut.

"Hati-hati !" ucap Clarrisa.

Frans Abimanyu laki-laki tampan yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Tunas Bangsa.

Clarissa menuju halte, ia menemukan seseorang dengan melihat kanan kirinya seperti sedang menunggu sesuatu. Clarissa mendekatinya.

"Hai, lo pulang naik apa?" tanya Clarissa.

Orang tersebut terpenjat kaget. Dia menghela nafas lega. Dipikiran Clarissa untung bukan setan yang mengagetinya.

"Eh, gue pulang nunggu angkot," jawabnya.

"Ck Emil Emil jam segini itu udah nggak ada angkot," ucap Clarrisa heran.

"Pasti ada kok," jawabnya yakin.

_Tin tin_

Mobil BMW terparkir didepan mereka. Clarrisa heran. "Papah?" gumamnya.

"Ayo, sayang naik."

Clarissa mendekat dan berkata, "kok papah yang jemput? Aku padahal udah bilang mamang."

"Iya tadi mamang mau jemput kamu. Tapi papah cegat dan biar papah aja yang jemput kamu."

"Papah gak perlu repot-repot jemput aku gini pah," jawab Clarissa.

"Nggak repot dong sayang kamu kan putri papah."

Clarissa hanya membuang muka. Lalu, ia beralih menatap Emiliano yang sedari tadi diam.

"Pulang bareng gue aja yuk! Disini udah gak ada angkot lagi kalau sore gini," ajak Clarissa.

"Eh, nggak deh gue mau jalan kaki aja," jawab Emiliano.

"Jangan dong. Papah, kalau temen aku pulang bareng boleh nggak?" tanya Clarissa meminta persetujuan ayahnya.

"Boleh dong sayang," jawab sang papah.

"Tapi nanti repotin lo," ucap Emiliano.

"Nggak repotin gue malah seneng kalau punya temen baru!" ucap Clarrisa excited.

Emiliano tampak berpikir sebentar lalu ia menganggukkan kepalanya pertanda setuju.

"Ayo!"

Mereka berdua memasuki mobil. Clarissa duduk di depan disamping ayahnya yang sedang menyetir. Dan Emiliano di belakang.

"Rumah kamu dimana, nak?" tanya ayah Clarrisa kepada Emiliano.

"Di Kampung Hijau om," jawab Emiliano.

"Ouh nanti tunjukin saya jalan arah kerumah mu," ucap ayah Clarrisa.

Emilianopun menganggukkan kepalanya.

***

"Belok arah kanan om," ucap Emiliano sembari menunjuk ke arah kanan jalan.

"Oh iyah nak," jawab ayah Clarissa sembari membelokan mobilnya ke arah kanan.

Sesampainya di rumah Emiliano pun mengajak Clarissa dan ayahnya untuk masuk terlebih dahulu, tetapi Clarissa menolak ajakan Emiliano karna Clarissa tau ayahnya sangat sibuk mengurusi bisnisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAN'T UNITEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang