"kalo bunda mau jodohin aku, aku ga segan segan buat pergi dari rumah ini!" protes gadis yang menjadi dewasa bicara bicara dan pamer saja, salah anjeng, ucap gadis yang sedang marah marah terhadap bunda nya sendiri karna ia akan di jodoh kan
"sampai kamu berani pergi dari rumah ini, jangan harap pacar mu selamat azizi asadel natio harlan!" yap azizi asadel, wanita yang sedari tadi sedang marah marah
"jangan apa apain fio, zoya sayang dia bun, zoya gabisaa" ujar zee dengan mata yang berkaca kaca
"hubungan mu salah! tidak akan ada orang tua yang terima anaknya menyukai sesama jenis zee, bunda mau yang terbaik buat kamu, bunda gamau kamu di jalan yang salah, kamu terima yah? demi bunda sayang, bunda sedih ngeliat anak nya yang udah di didik dengan baik tapi malah menyukai sesama jenis, bunda kaya ga becus jaga anak, kalian sama sama perempuan zee.." lirih shani bunda nya yang sudah meneteskan air mata
zee langsung memeluk erat maminya yang dibalas pelukan itu tak kalah erat
"maafin zoya bunda, bunda udah bener bener ngedidik zoya buat jadi anak yang baik, tapi zoya malah kaya gini" ucap zee
"zoya terima... " lanjutnya dengan pelan
"makasi sayang, sekarang kita ketemu calon kamu ya? mereka udah nunggu di luar" ucap shani
"iya bun, zoya ganti baju dulu" ucap zee pelan
"bunda tunggu di luar ya" ucap shani lalu keluar dari kamar zee
tak berapa lama, zee pun sudah mengganti bajunya
"zee, sini sayang" ucap shani yang melihat zee turun dari tangga dengan pakaian rapih, ia menyuruh zee untuk duduk di sebelah nya
zee pun mengikuti nya
"azizi asadel natio harlan, anak gue nih nan cakep kan" ucap cio
"hmm, cakep cakep, cakep kan dul?" tanya jinan ke anak nya
adel sedari tadi bengong melihat azizi yang berada di depan nya
"dul" panggil nya lagi
"ha? apa iya cakep" ucap adel
"bengong mulu" ucap cindy
"maaf ma, adel kaget tiba tiba ada bidadari lagi di depan adel" ucap adel sambil melirik ke arah zee
"ya tuhan, bidadari di mana mana" ucap adel yang melihat sekelilingnya ada shani, cindy dan zee. lalu ia seperti pura pura pingsan sambil memegang jantung nya
"buaya dasar, sama aja kaya papa nya" ucap cindy
"aku diem loh" ucap jinan
"hahaha" ucapan jinan membawa gelak tawa
"jadi gimana pah? jadi kan?" tanya adel semangat
"iya, ga sabar banget sih, sabar dulu ini lagi di omongin" ucap jinan
"hadehh" ucap shani
setelah berbincang bincang tentang pernikahan zee dan adel, orang tua mereka menyuruhnya jalan jalan keliling kota agar melepas rasa canggung terhadap keduanya, agar lebih ikrib lah bahasa nya
"hati hati bawa mobilnya del"ucap cindy
"siap mama ku sayang" ucap adel
"yaudah adel pergi dulu ya dahh" ucap adel lalu mobilnya pergi meninggalkan pekarangan rumah zee
di jalan
"mau jalan kemana? " tanya adel
"keliling jakarta" jawab zee
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan (zeedel)
Teen Fictionadelio nicholas hapsari dan azizi asadel natio harlan fiksi fiksi fiksi up nya kalo niat