Chapter 4 : Kesalahpahaman

314 18 0
                                    

"Apa maksudmu, Rosy?" Mengapa Kevin juga datang kesini?! Bukankah kamu sudah janji untuk kencan hanya berdua denganku?" Protes David.

"Maafkan aku, sebenarnya aku hanya membuat janji dengan kalian karena aku ingin kalian berbaikan dan kita bisa kembali seperti dulu. Bermain dan bercanda bersama. Aku tidak ingin hanya gara-gara masalah perjodohanku, kalian jadi bertengkar. Dan untukmu David, aku tidak pernah janji kita berdua kencan tetapi hanya janji jalan-jalan disini. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, kita jalan-jalan bertiga sekarang!" Jelas Rosy sambil tersenyum.

Akhirnya tidak ada seorang pun yang bersuara dan Rosy langsung menggandeng kedua tangan anak laki-laki itu, tetapi selama perjalanan mereka tidak mau saling mengobrol satu dengan yang lain, bahkan mereka tidak mau saling bertatap muka. Hal tersebut membuat Rosy sangat tidak nyaman dan akhirnya mereka sampai di atas atap Mall tersebut.

"Oke, kita telah sampai. Aku mau ke kamar kecil dulu ya. Tunggu disini sampai aku kembali!" Ujar Rosy sambil pergi meninggalkan kedua saudara kembar itu.

Atap Mall tersebut memiliki sebuah desain yang unik. Mereka terbuka lebar untuk melihat alam diluar secara langsung dan ditengahnya ada taman mini yang dimasukkan ke dalam rumah kaca yang indah. Disana juga tersedia banyak kursi taman yang menambahkan kesan nyaman. Karena merupakan atap terbuka, semua pengunjung yang datang kesana bisa merasakan angin yang sedang bersemilir diluar secara langsung.

Namun ketika matahari mulai meninggi dan atap tersebut mulai sepi dari pengunjung karena udara disana mulai menjadi panas. Meskipun demikian, kedua saudara itu tetap saja tidak beranjak sama sekali dari posisi mereka dan mereka tetap bersikeras untuk tidak menyapa satu dengan yang lain.

"Hi! Sudah lama menunggu ya?" Ucap seseorang tiba-tiba.

"Lama banget sih kau, Rosy!" Omel Kevin dan David bersamaan.
Kemudian mereka berdua sadar dan kembali diam. Rosy yang melihat tingkah kedua saudara kembar tersebut malah tertawa terbahak-bahak.

"Apa yang lucu!" Ucap David.
"Mengapa kau lama sekali, Rosy? Darimana saja kamu?" Tanya Kevin.

"Aku tadi mampir sebentar ke toko dan aku membeli ini. Traaadaah... bagus kan?" Jelas Rosy sambil mengeluarkan 3 buah gelang yang bertuliskan nama mereka bertiga.

"Apa ini?" Tanya Kevin dan David bersamaan.

"Ini adalah gelang persahabatan! Jadi mulai sekarang jangan ada yang bertengkar lagi ya. Ini untuk kalian berdua. Masing-masing namanya sudah diukir di gelang ini" jelas Rosy sambil memasangkan gelang tersebut di tangannya Kevin dan David.

Setelah selesai memasangnya, Rosy langsung menggenggam kedua tangan saudara kembar itu dan berkata sambil tersenyum, "Mulai sekarang kita tidak akan terpisahkan".

Kevin dan David yang melihat tingkah lakunya Rosy mulai tertawa dan mereka dengan tersenyum berkata bersama-sama, "Iya! Mulai sekarang kita tidak akan terpisahkan apapun yang terjadi!".

Dalam suasana yang bahagia tersebut, tiba-tiba saja mereka mendengar sebuah suara ledakan yang diikuti oleh suara orang-orang berteriak.

"Apa yang terjadi?" Tanya Rosy.
"Biarkan aku melihatnya!" Ucap Kevin.
"Aku juga akan melihatnya" kata David.

"Tidak! Kamu tunggu disini bersama-sama dengan Rosy! Tolong jaga Rosy ya" perintah Kevin.
"Baiklah, kak!" Jawab David.

Kemudian dengan wajah tersenyum, Kevin berlari ke lantai bawah dan ia melihat ada banyak api dimana-mana. Tiba-tiba saja mulai muncul suara ledakan lainnya dan membuat lantai Mall menjadi runtuh. Semua orang segera berlarian kesana kemari untuk mengungsi keluar.

"Celaka! David! Rosy! Kita harus secepatnya pergi dari sini!" Teriak Kevin.

Lalu mereka bertiga langsung berlarian turun. Keadaan mulai kacau balau dan semua orang berteriak histeris. Ketiga sahabat kecil itu segera berpegangan satu dengan yang lain untuk memastikan mereka tidak berpisah di tengah kericuhan tersebut.

My Little LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang