2. Bolos

51 11 1
                                    

"Aras kangen bangett sama bunda"
-Arasya Raffano Ardhana

Bismillahirrahmanirrahim

Happy Reading!


Matahari pun mulai muncul dari upuk timur menggantikan tugas bulan di malam hari. Seorang remaja tertidur dengan pulas dengan posisi badan bersandar di balik pintu kamarnya, matanya yang sembab akibat nangis semalaman, dan tangannya masih memegang sebuah figura foto almarhumah ibundanya. Ia adalah Arasya.

Tak berselang lama alarm nya berada di atas nakas samping tempat ia tidur pun berbunyi nyaring di kamarnya tersebut.

"Eunghh" Lenguh Arasya, saat terbangun dari tidurnya. Ia tampak kaget saat melihat dirinya tidur di atas lantai sambil bersandar di balik pintu kamarnya.

Ia pun dengan melihat ke arah jam alarm nya yang masih berbunyi. Ia pun mematikannya dan melihat ke arah jam tersebut ternyata sudah pukul 06.30 berarti 30 menit lagi gerbang akan di tutup.

Ia pun dengan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah beberapa menit kemudian, ia pun menuju walk in closet untuk mengganti baju nya menggunakan seragam.

Setelah beberapa menit kemudian ia keluar dari walk in closet nya, ia memakai seragam jauh dari kata "Rapi" Bagaimana tidak rambut yang acak-acakan dengan sengaja tidak di sisir, baju yang sengaja dikeluarkan, dan kancing seragam bagian paling atas sengaja di buka kan menampakan kaos hitam polosnya.

Setelah sudah dirasa siap, ia pun langsung menyambar tas nya dan juga kunci motor nya yang berada di atas nakas dan langsung keluar dari kamarnya tak lupa menutupnya.

Ia pun menuruni satu-persatu anak tangga tersebut. Setelah menuruni anak tangga, Aras tak melihat keberadaan Ayah nya mau pun kembarannya 'mungkin sudah berangkat'-pikirnya. Tak memperdulikan hal tersebut ia pun langsung berlari keluar mansionnya menuju ke garasi untuk mengambil motornya.

***

Suara derum motor Arasya memasuki perkarangan sekolahan elit yaitu Nusa Bangsa high School sekolah ter-elit di Indonesia.

Aras memarkirkan motornya samping motor para sahabat-sahabat nya tersebut. Tampak mereka tersenyum ke arah Arasya dan berjalan menuju ke Arasya.

Arasya pun langsung membuka helm full fice nya tersebut dan menyugarkan rambut nya kebelakang, hal tersebut tak luput dari pandangan siswa mau pun siswi yang lewat, banyak para siswi berteriak histeris melihat adegan tersebut. Tapi sangat empu hanya acuh.

"Cih.. Nih anak masih pagi juga udah tebar pesona aja lo" Ucap Kevin sinis

"Biarin. Iri ya lo?" Ucap Arasya sambil menaikan salah satu alisnya.

"Dih. Ngapain juga gua iri sama lo. Muka gua lebih ganteng dan mulus dari pada lo" Ucap Kevin narsis

"Cih, Narsis amat lo" Ucap Kiano menatap Kevin malas.

"Bukan narsis, tapi KENYATAAN. Buktinya aja cewek gua banyak tuh" Ucap Kevin dengan sombong. Yah, Kevin adalah buaya darat kelas kakap jadi ga heran kalo dia punya banyak cewek.

"Dih, Jadi buaya aja bangga lo" Ucap Kiano malas melihat kesombongan Kevin.

"Dari pada lemot" Ulti Kevin balik ke Kiano. Emang Kiano orangnya sedikit lemot jadi harus dijelaskan dengan sedetail-detail nya biar ngerti, maklum nih anak aga sengklek.

ARSYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang