Episode 6

38 8 0
                                    

Wildan saat ini tengah mencoba untuk mencari jurnal penelitian terdahulu untuk ia jadikan sebagai sumber data sebelum memulai projek penelitian yang ikan ia lakukan dengan Mr. Joe.

Ketika ia mencari sebuah jurnal penelitian, muncul salah satu sumber yang menarik perhatian matanya.

Penelitian tersebut berisikan tentang seorang peniliti yang meneliti keberadaan duyung di lautan.

Tertulis bahwa 70% permukaan Bumi diselimuti oleh lautan dan hingga saat ini hanya 5% yang telah dieksplorasi oleh manusia. Ini menandakan bahwa lautan lebih luas daripada daratan dan artinya di dalam laut yang luas itu pasti hidup puluhan ribu makhluk yang saat ini masih belum diketahui identitasnya. Ini tidak menutup kemungkinan bahwa duyung yang dikatakan banyak orang sebagai mitos bisa saja juga hidup di suatu titik di dasar laut dengan cara menyembunyikan identitas mereka agar tidak diketahui oleh para manusia.

Membaca pernyataan tersebut membuat Wildan termenung. Memang pernyataan tersebut ada benarnya, namun jika belum ada penelitian yang jelas sebagai buktinya itu artinya dia tidak akan percaya tentang hal tersebut.

Dibalik renungannya, Wildan tersenyum memikirkan mimpi yang pernah ia alami tentang putri duyung. Ia beranggapan bahwa mimpi itu benar-benar sangat jelas.

Wildan pun saat ini hendak kembali ke istana untuk beristirahat, tapi dia menyempatkan diri untuk membeli kopi langganannya.

Setelah memarkir mobilnya didepan Cafe yang ia tuju, Wildan pun langsung memasuki Cafe itu.

Terlihat banyak orang yang sadar akan kehadiran Sang Pangeran dan membungkuk untuk memberikan rasa hormat mereka.

Pangeran pun membalas sapaan mereka. Ya setidaknya dihadapan rakyatnya dia harus terlihat ramah.

Walaupun banyak orang mau merelakan antriannya untuk Sang Pangeran, tapi Wildan memilih untuk mengantri, karena antriannya juga sedikit.

Beberapa saat kemudian, Wildan sudah mendapatkan kopi yang ia inginkan, saat hendak pulang, ia bertemu dengan teman ketua himpunan mahasiswa jurusannya yaitu Fano yang sepertinya baru saja mengantri.

"Fano??" Panggil Wildan.

"Loh Wil, lo kok disini??" Tanya Fano.

"Iya habis dari lab terus pengen kopi. Sendirian?" Tanya Wildan.

"Enggak kok, tuh...." Jawab Fano sambil menujuk seorang gadis berambut hitam dengan ombre blonde ke abu-abuan panjang yang duduk membelakangi mereka menatap luar jendela.

"Lahh?? Lo punya cewek?" Kaget Wildan.

"Kaga, dia adek sepupu gue. Ya gile aja gue punya cewek, penelitian buat pekan sains internasional semester depan aja belum selesai." Kekeh Fano dan Wildan pun ikut tertawa kecil.

"Yodah gue balik dulu ya Fan." Ucap Wildan.

"Hati-hati Wil."

Saat melewati gadis yang tadi ditunjuk oleh Fano, entah kenapa rasanya tidak asing.

"Kok rasanya gue kenal?? Tapi siapa?" Tanya Wildan bingung pada diri sendiri, tapi pada akhirnya ia kembali ke Mobil dan pulang ke istana.

.

"Cobain nih, kopi." Ucap Fano sambil memberikan kopi kepada Aurellia yang sedang menatap keluar jendela.

"Makasih Kak." Jawab Aurellia sambil tersenyum.

"Btw.... Lo kenapa minta pindah kesini?" Tanya Fano memulai percakapan.

"Pengen tau aja sih kak, dunia manusia tuh kek apa." Jawab Aurellia terus terang, Fano pun tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mermaid's Lover | Jaemin NCT | Winter AESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang