Chapter 2

314 41 0
                                    

Sorry aku un publish cerita ini. Ada kesalahan soalnya waktu bikin ceritanya. Waktu aku re watch film Harry potter, ternyata aku nulis ceritanya kecepetan. Jdi ga sesuai sama alurnya yg asli. Makanya ku un publish dan ku edit habis itu ku publish lagi. Mohon maaf sebesar besarnya.

°°°

Aku berjalan menuju ruang kesehatan. Untuk menjenguk sepupuku tentu saja.

Aku membuka pintu, dan mendapati madam Promfey yang hendak keluar. "Apa yang kau lakukan disini miss. Black" Tanya madam promfrey.

"Cuma, untuk menjenguk Draco" jawabku ramah. Walaupun aku bersikap dingin di depan para murid, jika berhadapan dengan para profesor aku berubah menjadi anak yang ramah.

"Baiklah, dan suruh teman sepupumu itu untuk diam" ucap madam promfrey.

"Baik, madam" jawabku, dan langsung pergi ke ranjang draco, disana ada pansy yang bergelayut, sambil menanyakan tangan draco 'apakah baik baik saja' berulang kali.

"Apa yang kau lakukan disini?!" Tanya pansy sambil melotot tajam ke arahku.

Dasar anak ini nantangin ya?

"Menurutmu?" Tanyaku balik

"Hei, tinggal jawab pertanyaanku apa susahnya bodoh!" Perintah pansy

"Bodoh?" Tanyaku, lalu aku terkekeh agak kencang. Sepertinya tidak hanya pansy yang terkejut, tetapi draco juga ikutan terkejut.

"Kau gila ya!?" Sentak pansy

"Haaah.. entahlah" jawabku sambil mengendalikan ekspresiku dan mengangkat bahuku acuh.

"Jawab pertanyaanku yang tadi!"

"Oh, bukanya kau yang bodoh pansy? Apakah kau tidak bisa memfungsikan matamu dengan benar? Sehingga kamu bertanya apa yang sedang aku lakukan disini?" Tanyaku balik sambil memandang remeh pansy yang sudah menekuk kedua alisnya dan pipi yang memerah malu.

Lalu aku berjalan melewatinya, menaruh apel hijau kesukaan draco di meja samping ranjang tidurnya.

"GWS" ucapku singkat, itu singkatan yang sering digunakan muggle ketika menjenguk orang.

Saat ingin membalikkan badanku, tanganku digenggam draco, aku menatapnya datar lalu menghempaskan tanganya kasar dan hendak berjalan pergi.

"Tunggu" pinta draco

Aku berbalik menghadapnya, 'kenapa?' Tanyaku lewat tatapan mata.

"Drakie, kenapa kau menyuruhnya untuk tinggal?" Tanya pansy manja.

"Diam, pansy!" Bentak draco, pansy yang mendengar itu seketika langsung ciut.

"Dan pergilah!" Lanjut draco menyuruh pansy pergi. Pansy sepertinya ingin protes, tapi mengurungkan niatnya sebab dipelototi draco.

Setelah pansy pergi, draco mrnyuruhku duduk disamping ranjangnya dengan isyarat, menunjuk² tempat duduknya. Lalu aku duduk dan menunggunya untuk buka suara.

Beberapa menit berlalu tetapi draco masih saja tidak kunjung membuka mulutnya. Aku menghela nafas untuk mencoba sabar. Lalu aku meraih kamera yang tergantung dileherku, kamera ini aku beli dengan harga miring saat pergi ke tempat muggle.

 Lalu aku meraih kamera yang tergantung dileherku, kamera ini aku beli dengan harga miring saat pergi ke tempat muggle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SIRIUS DAUGHTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang