Washington, DC. 08:30 AM
Keadaan Amerika Serikat pagi ini dihebohkan oleh kematian sang Perdana Menteri Luar Negeri; Antony Howard. Media Nasional maupun media Internasional, berbondong-bondong mendatangi kediaman Antony Howard dan menayangkan berita kematian salah satu orang terpenting USA tersebut. Hampir semua di saluran TV.
Sementara para pihak kepolisian, sudah mulai melakukan penyelidikan di TKP. Mayat sudah dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi. Karena sang Perdana Mentri dibunuh menggunakan sebuah peluru dan tidak terdapat penyakit yang serius, maka kasus kematian tersebut perlu ditindak-lanjuti dan dituntas habis hingga sang pembunuh tertangkap.
Terlebih itu atas permintaan dari Presiden Amerika sendiri, juga seluruh keluarga Howard yang menjabat di pemerintahan Negara.
Namun disamping kehebohan Amerika di pagi hari, nampak salah satu tersangka utama—Lee Taeyong, saat ini dengan santai memasuki mansion miliknya yang berada di Ibu Kota Amerika tersebut. Mansion yang ditinggali oleh Isteri dan Putranya selama ia berada di Los Angeles.
"MY HUSBAND LEE!"
Pekikkan nyaring itu membuat Taeyong menghela nafas. Sepasang netranya lantas menangkap sosok wanita yang tengah berlari girang kearahnya, dan tentu saja, behitu tiba langsung menerjangnya hingga membuat ia nyaris jatuh ke belakang jika saja tak sigap menyeimbangkan tubuh.
Taeyong sekali lagi menghela nafas. Isterinya memang selalu seperti ini, dan dia hanya bisa pasrah untuk itu.
"Astaga, aku sangat merindukanmu!" ujar wanita bernama Seulgi, raut tak bisa menutupi bahwa Ia benar-benar merindukan suaminya.
Taeyong hanya diam memaklumi. Lantas mengangkat tubuh sang Istri ala koala, kemudian membawanya menuju ruang tengah. Disana mereka duduk saling menempel bak perangko.
"Dimana Mark?" tanyanya.
Seulgi yang memeluk tubuh Taeyong dari samping itu menjawab, "Semalam Perdana Menteri John ternyata memberikan hadiah kepadanya, jadi pagi ini dia pergi bersenang-senang."
Mendengar itu, kening Taeyong mengerut bingung, "Apa yang diberikan oleh John itu padanya?"
"Mobil, Unit Apartemen dan sejumlah uang yang sepertinya cukup banyak. Anakmu itu bahkan mengatakan tidak akan menerima uang bulanannya sampai tiga bulan kedepan."
Sontak saja Taeyong memijat pangkal hidung. "Gila." Ia sungguh tak habis fikir dengan Perdana Menteri yang memberi hadiah semacam itu untuk bocah nakal seperti putranya.
"Lee,"
Disela kepusingannya, Taeyong menatap sang istri yang kini memainkan kancing kemejanya. Lantas sebelah alis pria itu terangkat. "Kenapa?"
Diam beberapa saat, sebelum akhirnya Seulgi berucap, "I want to get pregnant again."
Mendapat jawaban yang tak disangka, cukup membuat Taeyong terkejut. "Kau yakin?"
Seulgi mengangguk sebelum bergerak menaiki pangkuan Taeyong, lantas ia melingkarkan lengan dileher jenjang suaminya itu. "Ayolah, aku ingin mengandung anakmu sekali lagi sebelum kembali ke Korea."
"Apa maksudmu?" Tentu ucapan itu membuat Taeyong bingung.
Nampak si wanita mendekatkan belah bibir ke samping telinganya untuk berbisik. Seketika guratan kesal tercetak jelas diwajahnya. Taeyong tak habis fikir. Dengan kesal ia pun meremas bokong sintal Seulgi hingga membuat istrinya itu meringis. "You're impudent, Kang Seulgi."
Seulgi menghela nafas dan memasang raut memelas dihadapan Taeyong. "Ayolah, Lee! Aku tidak ingin terus-menerus tersiksa seperti ini."
"Lantas bagaimana dengan Mark?"
![](https://img.wattpad.com/cover/319943028-288-k601469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You《Jaeyong》
Fanfic[Fanfiction] [Action] About Jung Jaehyun who chases his beloved man; Lee Taeyong. Until he loudly applied to join Lee Taeyong's Dark Organization just to get close to him again. ► Jaeyong ► bxb. gay ► if u homophobic, stay away and never read my s...