Bab 3

5 5 1
                                    




Monster Telur Dari Mars
B

ab 3

════ ⋆★⋆ ════

Aku mendekatkannya ke wajahku, mengamati

pembuluh-pembuluhnya yang ungu kebiruan. "Ooh!" aku memekik kaget ketika telur itu ber- denyut.

Ya, pembuluh-pembuluh itu benar-benar berdenyut.

Dan berirama!

Deg, Deg. Deg

"Oh wow gila ! Telor ini hidup!" seruku.

Gue terheran-heran. Telur apa ini? Hmm, aneh sekali. Aku sudah tak sabar ingin membawanya ke meja kerjaku dan memeriksanya.

Tapi sebelumnya aku mau memperlihatkannya ke- pada Dinda dulu.

"Dinda! Woy-Dinda!" Kata gua. Gue berlari menghampirinya

sambil mengangkat telur itu tinggi-tinggi

dengan kedua tangan. Pandanganku melekat pada telur ajaib itu. Aku tidak melihat Stubby, si anjing herder raksasa, berlari di depanku.

"Aduh!"

Aku memekik ketika menabraknya. Dan aku terjatuh, menimpa telur itu.

Aku langsung bangkit lagi. Stubby menjilat-jilat mukaku Huh,
Sungguh sangad sangat sial.

napasnya minta ampun baunya! Aku mendorongnya ke samping, lalu membungkuk untuk memeriksa telurku

"Hei" seruku. Aku terheran-heran Ternyata telur itu tidak pecah. Aku memungutnya dengan hati-hati dan mengamatinya dari segala arah

Wah, ternyata retak pun tidak

Kulitnya keras sekali! pikirku Tadi aku jatuh me- nimpa telur itu Telurnya sampai setengah masuk ke tanah. Tapi kulitnya tidak pecah.

Kupegang telur itu erat-erat

Gue rasakan denyutnya yang berirama Jangan-jangan di dalamnya ada anak burung yang siap menetas? aku bertanya-tanya. Burung apa kira- kira? Pasti bukan ayam Telur itu jelas-jelas bukan telur ayam.

'masa iya telor dinosaurus ' batinku

Ceprot!

Satu telur lagi menghantam dinding garasi. Aku menoleh dan melihat beberapa anak bergulat di tengah genangan kuning telur di rumput. Lalu ada

satu anak cowok yang memecahkan telur dengan membenturkannya ke kepala anak lain.

"Berhenti Berhenti"

Alfinn berteriak-teriak sekencang mungkin Dia berusaha keras untuk menghentikan perang telur se- belum semua telur hancur berantakan. Aku menoleh dan melihat ayah-ibuku berlari melintasi pekarangan

"Heh! Dinda- " aku berseru Aku berdiri sambil memegang telur ajaibku dengan hati-hati. Dinda sedang melempar-lemparkan telur ke arah tiga anak cewek Anak-anak itu membalas serangannya. Tiga lawan satu-tapi dinda tidak mundur sejengkal pun.

" Dinda lihat " Ujarku sambil bergegas meng- hampirinya. "Aku menemukan telur ajaib!" Aku melangkah ke samping Dinda, lalu menyodorkan

telorku ke depan mukanya. "Heh! , jangan- " aku memekik

Terlambat

Dinda menyambar telurku, dan melemparnya ke arah tiga anak cewek itu..

"JANGAN-stop!" aku memekik.

Monster Telur Dari MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang