3

637 72 3
                                    

Malam sudah semakin larut. Rose mencoba berusaha untuk bergerak ke kanan dan ke kiri ia tetap tak bisa tidur nyenyak. Rose sendiri sudah memejamkan mata namun kantuk tak kunjung menjemputnya. Apakah ini efek berada di lingkungan baru? Putus asa, Rose segera bangun dari tidurnya duduk di atas ranjang.

"Ugh, bagaimana ini aku sudah berusaha untuk memejamkan mata namun kenapa kantuk tak kunjung menjemputku.."

Rose segera bangkit dari ranjang dan membuka pintu. Ia keluar kamar untuk mencari segelas air putih agar bisa membasahi tenggorokan nya yang terasa kering. Setelah sampai ke dapur dan meminum segelas air putih, Rose segera berjalan kembali hendak ke kamar namun dirinya berhenti tatkala aroma amis darah tercium di hidungnya.

Rose mencoba menatap sekitar yang sepi dan sunyi. Dia kembali melangkah lagi untuk sampai ke kamar namun gebrakan sesuatu di sebuah ruangan berhasil membuat Rose terkejut. Rose memandang sebuah pintu kayu yang terlihat kuno berada di bawah tangga. Wanita itu yang penasaran mencoba untuk memeriksanya. Ia mencoba berjalan mengendap endap untuk tidak membuat suara, Rose mencoba menarik gagang pintu ingin membuka pintu itu namun suara berat seseorang berhasil mengejutkan nya.

"Rose, untuk apa kau membuka ruangan itu!"

Jaehyun yang sedari tadi berdiri di kegelapan tak disadari Rose akan keberadaan nya memergoki wanita itu yang ingin membuka ruang pribadi miliknya. Dengan aura intimidasi yang kuat, Jaehyun melangkah lebar menghampiri Rose yang sepertinya sedang kebingungan untuk melakukan apa.

Rose yang melihat Jaehyun berjalan ke arahnya memundurkan langkahnya beberapa hingga punggung nya menabrak dinding. Sudah tidak ada celah lagi untuknya pergi karena Jaehyun sudah berada tepat di hadapan nya. Jaehyun mengurungnya dengan tangan kekar pria itu menempel pada dinding di sebelah bahu Rose mencegah untuk pergi.

"Katakan! Katakan mengapa kau masih ada disini dan belum tidur ha?"

Rose menggigit bibir bawahnya kala mengetahui ekspresi Jaehyun yang terlihat menahan amarah. Rose menundukkan kepala dengan lirih ia menjawab, "Ak..aku hanya haus dan aku meminum air putih itu saja.."

"Benarkah? Bukankah kau berniat membuka ruangan itu hm?"

"Ak..aku tadi ingin pergi ke kamar tapi mendengar suara gubrakan yang berasal dari ruangan itu aku berniat untuk memeriksa nya."

"Dengar.."Jaehyun mengangkat dagu wanita itu untuk memandang lurus ke arahnya, "Jangan coba coba untuk membuka ruangan itu, itu adalah ruangan pribadi ku. Kau boleh menjelajahi apapun terkecuali ruangan pribadi ku."

Jaehyun mengatakan itu dengan nada rendah yang terdengar seperti ancaman. Menyadari akan ketakutan Rose, membelai bibir bawah Rose dengan jempol tangan nya, "Jangan dibiasakan menggigit bibir."

"Ak..aku tidak bisa tertidur..."Kata Rose dengan sayu.

Jaehyun menghela nafas pelan, menjauhkan tangannya dari wajah Rose lalu menarik tubuh mungil Rose kedalam pelukan nya, "Kau akan tertidur hanya dengan ini.."

Rose yang merasa nyaman akan pelukan Jaehyun tak bisa untuk beranjak pergi. Aroma maskulin yang Jaehyun miliki membuat Rose merasa sangat menenangkan sekaligus membuat nya nyaman. Dalam hitungan detik Rose pun jatuh tertidur di pelukan pria asing itu. Desisan nafas yang teratur meyakini Jaehyun jika Rose sudah tertidur.

"Takkan kubiarkan seseorang menyentuh mu selain aku, kau milikku sekarang."

.....

Rose membuka mata dengan sangat jengah. Silau sinar matahari yang melewati jendela itu berhasil mengganggu tidur nya. Kemarin malam ia tidur nyenyak sekali setelah berpelukan dengan Jaehyun.

Eh? Tunggu?

Rose menggaruk rambut nya yang tak gatal mencoba mengingat kejadian kemarin malam, kemarin malam ia sempat mengeluh tidak bisa tidur berakhir Jaehyun memeluknya lalu ia tak ingat apalagi. Mungkinkah Rose tertidur di pelukan Jaehyun ...

Rose menggigit kuku nya gelisah lalu menampar pipinya sendiri. Ia malu sekarang untuk bertemu pria itu. Itu adalah hal memalukan, dimana Rose bisa tertidur di pelukan seorang pria yang baru dikenalnya. Rose menggeleng brutal berfikir tidak tidak tentang Jaehyun. Wanita itu terperanjat saat melihat sosok Jaehyun sedang berdiri di sudut ruangan menatapnya tanpa ekspresi.

"Astaga!! Sej..sejak kapan kau ada disana?"Pekik Rose terkejut.

"Sejak kau tertidur.."

"Ap..apa? Apa kau tidak tidur?"

"Aku tak butuh itu.."

Rose tercengang mendengar jawaban Jaehyun atas pertanyaan nya. Wanita itu memandang Jaehyun aneh, ia tak mengerti apakah Jaehyun mengidap insomnia kronis sehingga tak butuh tidur.

"Ap..apa yang kau lakukan disini?"

Tanya Rose gugup saat Jaehyun berjalan mendekat ke arahnya. Jaehyun menaikkan alis sebelah nya ke atas, "Ini kamarku.."

"Apa?"

Jaehyun menyunggingkan seringai kecil sebelum menaiki ranjang membuat Rose dibuat kebingungan dengan ulahnya. Pria itu meraih dagu Rose sambil berkata, "Ini kamarku, kau memakai baju nona dan ranjang tidur ku apa itu mengurangi fakta jika ini adalah kamarku?"

Rose mengerjab lucu dan itu begitu menggemaskan di wajah Jaehyun. Jaehyun menyukai wajah polos kebingungan yang terukir di wajah Rose, itu membuat Jaehyun gemas.
"Aku hanya ingin memberitahu, jangan dekati ruangan itu lagi!"

Suara Jaehyun terdengar dingin membekukan tubuh Rose di hadapan nya. Rose menelan saliva gugup dan memalingkan wajah membiarkan Jaehyun bergerak turun dari ranjangnya.

"Ayo sarapan.."Ajaknya sembari berjalan pergi meninggalkan Rose yang sedang duduk di ranjang memandang punggung nya kesal. Lihatlah semakin lama tinggal bersama pria itu. Rose menjadi tahu bahwa Jaehyun sebenarnya memanglah menyebalkan.

......

Rose memandang Jaehyun yang sedang fokus membaca buku disampingnya sembari menidurkan tepi wajahnya di atas meja. Setelah sarapan tadi Jaehyun mengajak nya untuk membaca buku di perpustakaan dan kini Rose terhipnotis dengan seseorang yang berada di dekat nya.

Wajah Jaehyun benar benar terlihat tampan dari sini, Rose mengagumi ciptaan Tuhan yang indah yang baru pertama kali ia lihat.

Alisnya hitam yang tertata rapi sewarna dengan rambutnya, mata laki laki itu yang hitam pekat dan hidung nya yang lurus, bibir nya semerah darah dan kulit putih pucat nya berhasil membuat Rose menampar pipinya sendiri untuk menyangkal imajinasi liar yang ia buat.

Rose menegakkan kepalanya yang sedari tadi tidur di atas meja. Rose masih tak mengerti kenapa Jaehyun begitu mudah mau menerima nya untuk tinggal disini. Rose curiga bahwa Jaehyun sedang merencanakan sesuatu. Pria itu seperti nya sedang memiliki maksud tertentu sehingga mengijinkan Rose untuk tinggal disini.

Sudah dua hari Rose disini dan dirinya baru menyadari jika Jung Jaehyun adalah pria aneh dan misterius yang tidak mudah ditebak, sifatnya yang kerap kali berubah ubah seperti wanita yang sedang pms.

Rose mengendikkan bahu nya tak peduli kemudian lanjut membaca. Matanya curi curi pandang Jaehyun yang sepertinya sedang sibuk membaca di samping nya. Jaehyun menutup buku yang ia baca hingga menimbulkan debaman kecil.

"Aku akan pergi ke luar mengurus sesuatu, tetap disini dan jangan kemana mana.."

Pinta Jaehyun seperti ayah yang menasehati anak kecil. Rose mengangguk menurut seperti anjing kecil, ia mendapati Jung Jaehyun sedang tersenyum tipis ke arahnya dan mengacak acak rambut atasnya. Itu mampu membuat jantung Rose berdebar.

Jaehyun segera menjauh meninggalkan Rose menuju pintu perpustakaan yang tertutup, langkah nya terhenti saat Rose mengatakan sesuatu.

"Bagaimana jika aku kabur?"

Jaehyun menoleh sekilas sebelum menyeringai dan menjawab pertanyaan Rose, "Kau akan menyesali nya.."

Pintu pun tertutup dengan suara derit nya, meninggalkan Rose yang berada di perpustakaan ini dalam diam memandang jejak pergi nya Jaehyun sebelum mengangkat bahu memilih mengabaikan Jaehyun dan fokus terhadap apa yang ia lakukan.











~To Be Continue..~








Mr. Vampir (JaeRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang