Lagi-lagi ketika Alden mengajak Sierra pergi selalu gagal, kemarin malam Jericho terlalu larut pulang sehingga Sierra tidak bisa pergi atau bayi itu akan sendirian di dalam unit apartemen.
Sierra menatap sebuah bingkisan di tangannya untuk Alden, berharap cowok itu tidak akan marah karena ia tidak bisa datang.
"Alden!" Teriaknya saat Alden berjalan menuju Fakultas Teknik.
Cowok itu berhenti dan berbalik badan, wajahnya mengulas senyum tipis mendapati Sierra perlahan mendekat. Melihat itu, Sierra bernapas lega karena Alden termasuk orang yang tidak terlalu mengungkit yang sudah berlalu.
"Udah sarapan?"
"Belum sih." alibinya, karena ia melihat apa yang di bawa Sierra di tangannya, sekotak bekal makanan.
"Kebetulan banget, ini buat kamu."
Alden salah fokus pada pengucapan Sierra yang berubah, "Kamu?" Ulangnya lagi dengan senyum menggoda.
"Iya kamu."
Alden tertawa melihat Sierra dengan mode seperti ini kembali, senyum manis, kadang kecentilan dan blak-blakan.
"Sebagai permintaan maaf juga kemarin gagal ke Riverview Bridge."
"Lagi." Lanjutnya dengan suara pelan.
"Gak papa, Sier." balasnya sambil mengusap puncak kepala gadis yang tengah memasang raut wajah bersalah itu.
"Yaudah sana gih masuk kelas."
"Aku anterin kamu dulu," kata Alden.
Perubahan kata ganti dari Alden membuat Sierra menutup mulutnya dengan tangannya sendiri, ia menatap geli cowok itu karena mengikutinya berbicara menggunakan aku - kamu.
"Kenapa sih?"
"Nothing." jawabnya sambil menahan tawa.
***
Saat jam mata kuliah usai, tak biasanya Sierra langsung berlalu tanpa pamit pada kedua temannya, padahal mereka sudah merencanakan untuk mengerjakan tugas di perpustakaan, karena Senja dan Hyena yang tidak tahu kepergiannya, mereka mencoba menelpon Sierra.
"Diangkat gak, Na?" tanya Senja yang kini mendudukkan dirinya di taman kampus.
Hyena mengangguk lalu berbicara pada Sierra lewat ponsel, "Dimana, Ra?"
"Di apart, sorry banget, ada urusan mendadak."
"Kita main ke apart lo ya?"
Mampus. Mungkin Sierra sudah mengumpat dalam hatinya mendengar permintaan Hyena.
"Jangan!" cegahnya cepat.
"Eh kenapa?"
Agak lama Sierra berpikir sebelum akhirnya ia menjawab, "Gue lagi sama Alden." Ujarnya pelan.
"Oke bucin, gak temenan gue sama lo." itu Senja yang berbicara karena Hyena sengaja mengeraskan volume suaranya.
Sierra tertawa canggung, "Sorry banget next time deh kalian kesini, kita party bertiga sekalian, jangan nugas mulu."
"Oke Ra, awas macem-macem sama Alden."
"Iya!"
Saat sambungan sudah terputus, Senja dan Hyena melihat Alden dengan Orlando tengah berjalan keluar gedung yang kebetulan taman yang mereka tempati menghadap Fakultas Teknik, peka akan hal itu Senja dan Hyena saling menatap aneh satu sama lain.
"Gue rasa Sierra bohongin kita," ujar Senja.
"Mungkin dia emang beneran ada sesuatu yang gak bisa di ceritain ke kita makannya dia pake alasan itu, positif thinking aja, Sen."
![](https://img.wattpad.com/cover/283451893-288-k570478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSEEN TRUTH
RomanceDisclaimer: 15+ Jangan baca cerita ini kalau dalam pikiran kalian masih bilang "Semua budaya itu sama." Sinopsis: Sierra tiba-tiba harus mengurus seorang bayi yang bukan anak kandungnya, bahkan harus menyembunyikannya demi reputasi sang kakak dan di...