0.3

2.1K 161 4
                                    

Jay yang ingin pergi ke kamarnya di lantai dua mansion harus terhenti ketika melihat Jungwon yang terkapar lemas di anak tangga.

"Astaga...!" pekik Jay.

Jay dengan terburu mendekati tubuh tak berdaya Jungwon di anak tangga.

"Hei! bangunlah!" Jay mencoba menyadarkan Jungwon.

Tapi nihil, pemuda manis itu tidak segera bangun membuat Jay sedikit panik dibuatnya.

"Jay, kenapa kau berisik, hah?" Heeseung yang mendengar teriakkan Jay dari dapur menjadi penasaran apa yang terjadi dengan adiknya itu.

"Ini sudah malam kau-

Perkataan Heeseung terpotong karena dirinya yang melihat Jungwon tidak sadarkan diri di anak tangga.

"Hei! apa yang terjadi dengannya?" Heeseung ikut menjadi panik seperti Jay.

Heeseung dengan cekatan segera menggendong Jungwon bridal, "Akan kau bawa kemana dia?" tanya Jay.

"Kamarku." Heeseung naik ke lantai dua mansion dengan diekori oleh Jay di belakangnya.

Brak ~

Heeseung membuka kasar pintu kamar tidurnya. Membuat salah satu penghuninya, Sunoo terpaksa bangun dari tidurnya.

"Kak Hee? ada apa?" tanya Sunoo masih setengah sadar.

Tapi tak lama, Sunoo menjadi seratus persen sadar ketika melihat Jungwon yang tidak sadarkan diri ada di gendongan Heeseung.

"Baringkan disini kak!" Sunoo menepuk ruang kosong ranjang di sebelahnya.

Heeseung segera membaringkan Jungwon di sana, "Kak Hee, kenapa Jungwon?" Sunoo ikut panik seperti dua orang lainnya.

"Noo... tolong ambilkan kotak P3K ku di nakas!" Heeseung tidak menjawab pertanyaan Sunoo.

Sunoo kemudian dengan cepat mengambil kotak P3K yang berada di nakas belakang dirinya, dan memberikannya ke Heeseung.

Heeseung mengambil botol minyak kayu putih dari kotak itu. Membukanya, lalu membiarkan baunya masuk ke indra penciuman Jungwon.

"Jungwon... bangunlah..." Heeseung mengelus pelan rambut Jungwon yang menutupi dahinya.

"..." sedangkan Sunoo yang melihat perilaku Heeseung ke Jungwon hanya bisa terdiam.

Sunoo mengambil botol minyak kayu putih dari tangan Heeseung, "Biar aku saja, kak."

Heeseung menyerahkan benda di tangannya ke Sunoo. Dia mendekati Jay yang kini sudah mulai tenang di sampingnya.

"Apakah kita harus memanggil dokter?" tanya Heeseung ragu.

"Jungwon sepertinya sedang tidak baik-baik saja, wajahnya sedikit pucat, aku takut jika terjadi apa-apa dengannya." duga Heeseung.

"Ya itu semua karenamu, bodoh!" Jay malah menyalahkan kakaknya itu.

"Jika mungkin kau membiarkannya istirahat, mungkin dia tidak akan menjadi seperti ini sekarang."

"Kak Hee!" Sunoo memekik, menarik atensi dua pria di hadapannya.

"Jungwon... kau sudah sadar." Heeseung kembali mendekati Jungwon yang sudah mulai membuka matanya.

"Eunghh... tuan Hee." lirih Jungwon.

"D-di mana aku...?" Jungwon mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Kamarku, Jungwon." balas Heeseung, membuat Jungwon seketika bangun setengah badan.

"Ohh...maaf tuan Heeseung, aku pasti merepotkanmu." sungkan Jungwon.

My Innocent Servant | JayWon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang