0.9 | END

2.6K 146 1
                                    

Lima tahun berlalu...

Dua orang balita yang sepertinya berumur lima tahunan terlihat sedang bermain bersama di atas karpet ruang tamu mansion.

"Ihhh... Ale... icu kan mainan Ebom..." anak kecil yang terlihat lebih tua merebut mainan dari yang lebih muda.

"Huhuhu... Ale uri-uri unya Ebom..." yang lebih muda mulai menangis.

"Ehh... kenapa Jaebom? cup-cup jangan menangis..." Jungwon mengangkat balita dengan nama Jaebom itu di gendongannya.

"Ale uri mainan Ebom..." Jaebom menunjuk mainan di tangan balita lainnya, Alex.

Jungwon mendudukkan dirinya di karpet, dan memindahkan Jaebom di pangkuannya.

"Alex... kesini." panggilnya.

Alex, bocah itu langsung duduk menyumpel di pangkuan Jungwon.

"Apa, papah?" tanya Alex masih sambil memainkan benda di tangannya.

"Apakah kau mengambil mainan Jaebom?" tanya Sunoo pelan.

"Idak... ni icu mainan Ale."

"Ndak... icu mainan Ebom..." Jaebom mencoba merebut mainan di tangan Alex, tapi penggunanya dengan kuat mempertahankan apa yang dianggap miliknya itu.

"Sudah-sudah... jangan rebutan, Alex ini itu mainan Jaebom, dan mainan Alex ada di kamar." lerai Jungwon.

"Nanti papah akan ambilkan mainan Alex jika kamu bisa diam."

"..." Alex menjadi senyap seketika, walau Jaebom mengejeknya dengan menunjukkan lidahnya kepadanya.

"Ada apa ini...?" tiba-tiba Heeseung datang menghampirinya Jungwon di ruang tamu, terlihat dia baru saja pulang dari kantor.

"Biasa kak... Alex merebut mainan Jaebom lagi." balas Jungwon.

"Ahh... begitu." Heeseung kemudian mengangkat Jaebom dari pangkuan Jungwon.

"Anak ayah kenapa, hah?" tanya Heeseung kepada Jaebom.

"T-tadi... Ale uri mainan Ebom..."

"Begitukah...?"

"Ya! icu idak enar uncle..." Alex bergerak memeluk kaki Heeseung.

"..." Heeseung terkekeh melihat tingkah putra dan keponakannya itu.

"Baik-baik... paman mempercayaimu Alex." Heeseung mengangkat Alex untuk digendongnya.

"Bagaimana kalau ayah membawa kalian ke toko mainan?" tawar Heeseung ke Jaebom dan Alex.

Tentu saja kedua balita itu mengangguk semangat di gendongan Heeseung.

"Iyach ayah..."

"Ale mu uncle..."

"Okay... ayo kita pergi."

"SUNOO KEMARILAH!" teriak Heeseung memanggil istrinya itu.

Yang tidak perlu waktu lama, Sunoo segera memunculkan batang hidungnya.

"Kenapa kak Hee?"

"Ayo ikut aku mengantarkan anak-anak ini ke toko mainan." ajak Heeseung.

Sunoo mengangguk, "Baiklah, ayo."

"Jungwon, kau ikut?" tanya Sunoo ke Jungwon.

Jungwon menggeleng, "Tidak, aku ingin menunggu kepulangan Jay saja."

"Okay." Sunoo kemudian melangkah menyusul Heeseung yang sudah terlebih dahulu ke garasi.

___

Tepat pukul delapan malam, Jay akhirnya kembali juga ke mansion. Dan seperti biasa kedatangannya langsung disambut oleh Jungwon.

My Innocent Servant | JayWon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang