3. Private Version

76 7 8
                                    

"Assalamu'alaikum! Dedek Navi disini!" sapa Naviro riang.

"Waalaikumsalam! Masuk, Dek!" sambut Dena sambil memeluk keponakannya itu.  Ya, Naviro memang pulang sekolah langsung ke rumah Adnan dan Dena karena tahu Abang Andra dan Kak Nessa akan mampir. Itung-itung kangen-kangenan sama dapat uang saku tambahan, kan?

"Wuih! Dedek! Apa kabar, bro?" sapa Adnan sambil mengacak rambut Naviro.

"Baik pake banget, Om!"

"Udah izin kakak belum, Dek?" tanya Dena sambil membantu Naviro melepaskan tas ranselnya.

"Udah dong, Tan! Tapi ya itu sulitnya kebangetan! Kak Nevan katanya nanti jemput Naviro disini abis pulang kerja," jelas Naviro dengan tampang sebalnya mengundang tawa keras dua orang dewasa di hadapannya.

Segalak apapun Nevan dimata Naviro, pria itu tetap dengan sifat super protektifnya. Ya, khawatir sih maksudnya.

Ngomong-ngomong, orang yang tak mengenal Zafran sebaik sahabatnya pasti dibuat bertanya-tanya mengapa Naviro memiliki sifat yang sangat kontras dengan Zafran yang begitu serius dan setengah cuek?

Namun, teman dekatnya akan mengelak dan memberikan pernyataan bahwa Naviro itu Zafran banget. Ya, Zafran versi private yang hanya terlihat di mata orang terdekatnya.

"Kelihatannya dedek seneng banget hari ini, abis dapet nilai matematika yang bagus, ya?" tebak Dena sedikit bergurau.

"Nggak, lah! Masuk keajaiban dunia kali kalo nilai matematika Dedek bagus!" sanggah Naviro sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Terus? Kok happy banget? Navi ketemu cewek cantik, ya?" goda Adnan yang langsung membuat Navi malu-malu. "Hayo! Hayo! Ketahuan, nih!"

"Om Adnannnn! Naviro jadi maluuuu!" kata Naviro sambil menutup wajahnya. "Ada tante Dena jadi maluu!"

"Yaudah! Tante mau lanjut masak aja, deh! Kamu boys talk sama Om Adnan aja!" kata Dena mengalah sambil beranjak ke dapur.

"Siapa, dek? Spill, dong!" bisik Adnan sambil mencolek bahu keponakannya.

"Maluuu!"

"Heleh! Biasanya aja nggak punya malu!" ledek Adnan.

"Om Adnan, mahhh!" rengek Naviro membuat Adnan terkekeh gemas.

"Iya, bercanda doang! Tapi Om tetep kepo!" desak Adnan. Naviro kemudian berpikir sejenak sampai akhirnya mengeluarkan ponselnya dan mencari sesuatu di galerinya.

"Nih!" Navi dengan malu-malu menunjukkan foto selfie Keyla yang memang diam-diam Ia screenshot dari akun instagram gadis itu. "Cantik, kan?"

"Wuihhh! Cantik, dek! Tapi masih cantikan istri Om!" gurau Adnan lagi membuat Naviro spontan memasang tampang sebal.

"Ya tapi di mata Naviro, Kak Key cantik banget!"

"Idihhh! Dedek udah ngerti cewek cantik aja!" ledek Adnan. Entahlah, pria itu amat senang menggoda keponakannya yang satu ini karena Naviro selalu membuat ekspresi menggemaskan ketika sedang cemberut atau kesal.

"Ya ngerti, lah! Mama cantik, Kak Nessa juga! Kak Bulan juga cantik! Kak Keyla behhh! Cantik banget MasyaAllah! Navi suka!"

"Udah ngerti suka-sukaan? Dasar Naviro!" sebuah suara lelaki dewasa yang amat Naviro kenal mampu membuat cowok itu langsung berdiri dan memeluk sosok tegap di hadapannya.

"BANG ANDRAAAAA! KOK TIBA-TIBA UDAH DISINI?" teriak Naviro heboh. Andra kemudian membalas pelukan pria kecil di hadapannya itu sambil mengusak rambut adiknya dengan sayang.

CUTENESS OVERLOAD (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang