(4)

7 10 0
                                    

Setelah mengobrol ji Wook memanggil
pelayan untuk mencatat pesanan mereka

" Aku ingin yubu chobap, Kim Hana, bibi kalian ingin makan apa"

"Aku ingin Tofubap saja"

"Bibi pesan Injo Gogi Bab saja"

"Baik hanya itu saja yang dipesan?"

"Bibi hanya memesan itu saja?"

"Ya bibi hanya ingin memesan itu saja."

"Kim Hana biar aku saja yang membayarnya"

"Benarkah? Kau mentraktir ku?"

"Mmm tentu karna kau telah memenangkan kasus ku."

"Baiklah terimakasih"

Makanan pun sampai di meja mereka "selamat makan" ucap Kim Hana, Ji Wook dan Suli pun segera memakan pesanan mereka

Setelah selesai makan Suli pun berpamitan kepada Kim Hana dan Ji Wook "Kim hana, Ji Wook aku sangat berterimakasih padamu, aku tidak bisa berlama-lama disini aku harus menjual tisu lagi."

"Tak masalah bibi, hati-hati dijalan bibi " sambil melambaikan tangan

" Ya bibi pergj sampai jumpa" Setelah mengatakan itu Suli berdiri dan keluar dari restoran

"Kim Hana, aku ingin jujur kepadamu."

"Hm?"

"Aku ingin kita berdua menjalin hubungan, hubungan yang lebih dari sekedar teman "

"M-maksudmu? " Kim Hana terkejut dengan perkataan Ji Wook

"Aku ingin berpacaran dengan mu, kim hana apa kau mau menjadi kekasihku?"

Kim Hana terkejut dengan dengan pengungkapan perasaan Ji Wook "M-maaf aku butuh waktu untuk mengambil keputusan."Kim Hana menunduk setelah mengucap kan kata kata itu, tapi sungguh ia tak siap untuk menjalin hubungan dengan seseorang

"Tak apa tak usah terburu-buru mengambil keputusan, aku akan menunggu hasil keputusan mu."

setelah itu keadaan menjadi canggung dan Ji Wook mengantar Kim Hana pulang ke rumahnya

_________________________________________

Beberapa hari kemudian

Sebuah motor terlihat sedang menuju ke suatu tempat, Ji Wook pria itu ingin mengantar Kim Hana dengan motornya, sesampainya di rumah Kim Hana pria itu mengetuk pintu rumah sang pemilik

Tin...Tin...Tin..... Ji Wook membunyikan klaksonnya.

Begini ya ges ya penampakan ji wook nungguin kim hana dengan muka tertekan yang di dalam hati mungilnya dag dig dug ser

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begini ya ges ya penampakan ji wook
nungguin kim hana dengan muka tertekan yang di dalam hati mungilnya dag dig dug ser. . . . pengen ketemu doi


Kim Hana yang sedang bersiap siap untuk ke kantornya menyirit dahi bingung siapa yang ada di depan rumahnya, Kim Hana segera berjalan menuju pintu untuk membuka dan mengetahui siapa yang datang ke rumahnya, Kim Hana membuka pintu rumahnya dan mendapati seorang yang sedang duduk di motor depan rumahnya.

"Siapa?" Kim Hana bertanya karena seorang itu belum membuka helmnya, setelah seseorang itu membuka helmnya dia cukup terkejut karena yang mendatangi nya adalah Ji Wook pria yang beberapa hari lalu menyatakan perasaannya.

"Hai selamat pagi"

"Selamat pagi juga, ada apa kau ke sini tumben sekali pagi pagi ke rumahku" Kim Hana membalas sapaan Ji Wook sambil bertanya kepada pria itu.

"Aku hanya ingin mengantarmu ke kantor itupun jika ka kau mau"

"Baiklah tunggu sebentar aku ingin memakai sepatu dulu, ayo masuk dulu, apa kau sudah sarapan?"

"Tidak usah aku akan menunggumu di sini dan aku sudah sarapan"

Setelah mengatakan itu Ji Wook menunggu Kim Hana yang memakai sepatunya

Setelah selesai memakai sepatunya Kim Hana beranjak untuk mengunci rumahnya agar tidak ada yang memasuki rumahnya, lalu dia berjalan ke arah Ji Wook yang sudah memasang helmnya kembali

"Pakai dulu helm mu, mau aku pakaikan?"ucap Ji Wook sembari memberikan helm cadangannya sambil tersenyum menggoda dan itu terlihat menjengkelkan di mata Kim Hana

"Ck tidak usah, aku bukan gadis manja yang tidak bisa memakai helm"setelah memakai helm itu Kim Hana menaiki motor itu

"Hahaha baiklah, apa sudah siap peganganlah"

Setelah mengatakan itu Ji Wook langsung melajukan motornya dan Kim Hana yang berpegangan pada jaket yang di kenalkan Ji Wook

Setelah berkendara beberapa menit mereka sampai tepat di depan kantor Kim Hana.

Setelah turun dan membuka helm yang di kenakan ya Kim Hana melirik sedikit ke arah spion untuk membetulkan rambutnya yang sedikit acak acakan.

Pak Byun yang memang ada di sana tak sengaja melihat lelaki yang membawa seseorang yang ia kenal

"Itu kim hana atau bukan?" pak Byun entah bertanya pada siapa sambil megerjapkan matanya memastikan itu Kim Hana atau bukan dan ternyata benar, setelah memastikan itu Kim Hana Pak Byun langsung menghampiri keduanya

"Ehem...ehem" Pak byun berdehem untuk menggoda mereka sambil melirik Kim Hana

"Kenapa pak? Bapak haus? Mau saya belikan aqua?" Kim Hana bertanya dengan senyum lebar ah bukan lebar melainkan jika di perhatikan lebih dekat seperti senyum yang sedang menahan kesal

"Siapa tuhh " Pak Byun bertanya sambil menyenggol tangan Kim Hana

"Dia hanya teman ku "

"Teman apa teman?" Pak Byun berucap sambil terus menggoda Kim Hana

Sedangkan Ji Wook yang dari tadi di atas motor berdehem dan Kim Hana dan Pak Byun langsung menoleh ke arah Ji Wook "Aku akan pulang dulu"

"Ah baiklah terimakasih telah mengantarku, sampai jumpa dan hati hati di jalan"

"pasti dan sampai jumpa" setelah mengatakan itu Ji Wook langsung melajukan motornya meninggalkan kantor tempat Kim Hana bekerja.

"Teman apa pacar?" Ucap Pak Byun Sambil membuntuti Kim Hana yang sudah lebih dulu masuk ke kantor

"Maaf pak saya buru-buru..."

"Teman apa pacar?" Pak Byun yang masih belum kapok kembali bertanya pada Kim Hana sembari menaik turunkan alisnya

"Kayak nya lebih ke suami si pak" Kim Hana bercap seraya melirik sinis Pak Byun

Pak byun memasang wajah sok terkejutnya lalu bertanya "Wah benarkah kapan kalian menikah?"

"Tunggu tahun monyet" Kim Hana berucap sambil sedikit berlari untuk menjauhi pak Byun

"Ya!!! Kim hana" pak Byun langsung berteriak memanggil Kim Hana

"Sampai jumpa Pak Byun" balas Kim Hana berteriak sambil berlari ke arah ruangannya

My Prosecutor my lover  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang