12. |Kode Cinta • Memories On The Bus|

14 6 0
                                    

●KODE CINTA●
12. Memories On The Bus.

Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu oleh siswa-siswi Mahendra Shcool datang, kini pukul 07:10 mereka sudah berkumpul di halaman sekolah dengan membawa barang bawaan mereka untuk acara di bogor. Jadwal jam 07:00 tapi bis yang di janjikan akan tiba sebelum pukul 07:00 belum kunjung datang, kebiasan orang indonesia itu pasti kalau membuat jadwal selalu jam karet.

Nayara kini tengah menunggu bersama Fara dan Elang, mereka duduk di depan mimbar bersama anak-anak lain yang sedang menunggu. "Nay, gue nanti duduk sama Kak Elang, lo sama siapa dong? Eza? Tapi dia sama anak osis di bis guru."

"Santai aja kali Ra, gue bisa duduk sama siapa aja kok," Nayara menenangkan, padahal dirinya yang tidak punya patner duduk tapi Fara yang kelabakan dan merasa cemas.

"Kalau sama Elvan, Elvan juga di bis osis Nay," kata Elang menambahkan.

Nayara mengangguk, "iya nggak apa-apa, gampang kok kenapa kalian panik banget sih," gadis itu terkekeh.

Tak lama beberapa bis masuk ke halaman sekolah, lalu menimbulkan sorakan anak-anak karena bis itu telat, setelah bis parkir lalu para osis segera mengatur mereka untuk masuk ke dalam bis.

Nayara, Fara dan Elang masuk ke bis 1, mereka naik bis 1 paling terakhir, Fara dan Elang menempati dua kursi kosong bagian kedua dari depan, sedangkan Nayara menempati kursi kosong bagian ketiga dari depan tepat di belakang Fara dan Elang.

Setelah semua masuk bis, tak lama bis kemudian berangkat satu persatu meninggalkan lapangan sekolah yang luas itu. Nayara memilih untuk menyenderkan kepalanya di kursi bis setelah meletakan tasnya di bangku sampingnya sambil pandangannya menatap jendela lalu ia memasang earphone dan perlahan matanya terpejam.

•~•~•

Rezvan, Leo dan Dicky duduk di bagian paling belakang bis 1 bersama teman-teman mereka, bagian belakang bis 1 tampak yang paling berisik dengan berbagai macam guyonan-guyonan mereka.

"Gue bilang juga apa, si Jelita itu 'kan mantannya si Ucup," ucap Dicky.

"Ya mana gue tau kalau ayang Jelita yang cantiknya kayak namanya itu mau pacaran sama si Ucup biang kuncup," sahut Doni merana.

"Si Ucup biarpun jelek juga setia, jelas Jelita lebih milih dia dari pada buaya darat kayak lo!" Ken ikut nimbrung ghibahan teman-temannya.

Rezvan hanya diam menyimak sambil sesekali ikut tertawa kala teman-temannya mangatakan hal lucu, lalu pandangannya beralih menatap ketiga orang yang baru masuk ke dalam bis. Rezvan hanya diam, dan sepertinya yang tengah di amati olehnya pun tidak sadar bahwa dirinya tengah di amati, sampai akhirnya bis mulai berjalan.

"Pokoknya gue nggak ikhlas ayang Jelita gue sama si Ucup," Doni masih dalam pembahasannya.

"Mama loren nonton boboboy," Dicky membuat pantun, lalu serempak teman-temannya berkata 'Cakep!' Dicky pun meneruskan, "nyerah aja boy!" Sontak mereka tertawa kecuali Doni yang tampak kesal.

Rezvan berdiri sambil mengambil tasnya, ia berjalan ke depan dengan terus berpegangan ke kursi-kursi yang di laluinya karena mobil sedang melaju tubuhnya jadi tidak seimbang.

"Eh kemana tuh si Rezvan?" Tanya Ken.

"Di jelasin juga, jomblo akut kayak lo mana ngerti," Kata Leo mengejek, Ken pun seketika bungkam, Leo ini memang pendiam, sekalinya bicara memang kadang selalu menyakitkan.

"Sialan!" Ucap Ken lalu di sambut gelak tawa teman-temannya.

Begitu tiba di kursi yang di duduki Nayara, Rezvan pun ikut mendudukan dirinya si samping gadis itu. Tak berapa lama Fara menoleh sekilas ke belakang, lalu ia kembali menghadap ke depan sambil tersenyum penuh arti. "Kenapa?" Tanya Elang.

"Nggak," sahutnya, Fara tidak bisa cerita kepada Elang karena pacarnya itu adalah sahabat dari Elvan, jika benar dugaannya ada cinta segitiga, bisa gawat kalau Elang sampai tahu.

Nayara yang sedang tertidur kepalanya terus terpentok kaca, akhirnya Rezvan mengubah posisi kepala Nayara agar menyender ke bahunya dan tidur gadis itu dapat nyenyak, sambil memeluk tasnya Rezvan juga ikut memejamkan matanya.

•~•~•

Sudah hampir dua jam mereka berada dalam perjalanan, kini bis 1 tengah ramai dengan nyanyian yang sedang hits saat ini 'tak ingin usai'. Rata-rata hampir semua penghuni bis ini hapal, jadi mereka bernyanyi bersama-sama walaupun ada sebagian dari mereka yang tidak bisa menyanyi.

Bis yang berisik pun akhirnya mampu mengusik tidur nyenyak Nayara, Nayara mengerjapkan matanya beberapa saat, namun dirinya terkejut kala menyadari bahwa ia sedang menyender di bahu seseorang dan parahnya lagi seseorang itu menempelkan pipinya di kepala Nayara dan itu membuat Nayara jadi sungkan untuk bergerak. Nayara melihat jam tangan pria itu, ia kenal siapa pemiliknya, itu milik Rezvan! Akhirnya Nayara yang sudah bangun pun terpaksa pura-pura tertidur karena merasa canggung.

Setelah beberapa lama Nayara mulai merasa kesal sendiri, ia lelah berpura-pura tidur, Nayara masih diam, ia sungguh malu saat ini! Astaga Nayara rasannya ingin menghilang saja, tapi 'kan ini bukan salahnya, kenapa tiba-tiba pria itu duduk di sampingnya.

Lama kelamaan, Nayara mulai merasa nyaman, jantungnya lagi-lagi berdebar lebih cepat dari biasanya, dan bisa ia yakini bahwa pipinya telah bersemu.

Rezvan menegakkan posisi kepalanya, ia juga sama terbangun karena berisik, ia menoleh pada Nayara yang masih tertidur di bahunya, perlahan pria itu tersenyum, Rezvan melihat rambut gadis itu menutupi wajah cantiknya, dengan hati-hati Rezvan menyelipkan anak rambut Nayara di daun telinga gadis itu, tanpa sadar bahwa Nayara sudah bangun sedari tadi.

Tidak bisa, tidak bisa, ini tidak bisa di biarkan, rasanya jantung Nayara akan meledak saat ini juga! Rezvan yang memang tengah memperhatikan wajah Nayara seketika mengerutkan kening kala melihat pupil mata Nayara terus bergerak, Rezvan kemudian tersenyum jahil.

"Bahu gue nyaman ya?" Ucap Rezvan dengan sedikit menggoda.

Seketika Nayara langsung menjauhkan kepalanya dari bahu Rezvan, "apaan sih Kak!" Ucapnya salah tingkah, "lagian kenapa lo bisa ada disini?" Tadinya Rezvan pikir hanya perkiraannya saja Nayara sudah bangun, ternyata memang gadis itu sudah bangun sedari tadi.

"Jadi nggak boleh nih? Yaudah deh gue minta turun aja disini," Rezvan menggoda Nayara, lalu hendak beranjak dari duduknya namun Nayara segera menahan pergelangan tangan pria itu.

"Mau kemana?" Nayara jadi bingung sendiri, Rezvan kembali duduk di samping Nayara.

"Katanya gue nggak boleh duduk disini?" Rezvan bertanya sambil menatap lekat mata Nayara.

"Gue nggak bilang nggak boleh."

"Jadi gimana?" Rezvan bertanya.

Nayara mengalihkan tatapannya ke kiri dan ke kanan, tidak bisa balik menatap Rezvan. "Enggak, yaudah lo boleh kok duduk disini," ucap Nayara akhirnya, Rezvan tersenyum, akhinya mereka duduk berdua sampai tiba di tempat tujuan.

•~•

08-01-2023

Selamat menikmati keuwuan Rezvan dan Nayara! Hehe><

Kode CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang