Kedua

1.3K 133 9
                                    

Saat Gracia masuk ke rumahnya, ia melihat mamanya sedang menonton televisi lalu ia pun menghampiri mamanya itu.

"Mam"

"Hm, kenapa adek?"

"Ih! Udah aku bilang jangan panggil adek" Gracia sedikit marah dengan mamanya yang memanggilnya dengan embel embel adek. Mama Gracia yang mendengar ucapan Gracia hanya bisa tertawa kecil.

"Emang kenapa sih dek? Dulu juga kamu gapapa kalo dipanggil adek. Hmm, apa karena sekarang kamu sudah punya pacar makanya malu dipanggil adek?" ucap mamanya yang tentu saja membuat Gracia kaget.

"Hah? Pacar apa sih mama. Aku tuh belum punya pacar tau, dapet ingsfo hoax darimana sih mama ini?"

"Itu tadi kamu diantar pacar kamu kan? Gausah malu-malu dong dek, ajakin ke rumah gih pacar kamu. Kenalin ke mama sama papa" Gracia tentu kaget mendengar ucapan mamanya ini, bisa-bisanya mamanya beranggapan bahwa ia tadi diantar oleh pacarnya.

"Mamaaa, itu beneran bukan pacar aku. Itu tadi kakak kelas aku yang kebetulan ngajakin pulang bareng, karena ga enak nolaknya jadi aku mau aja"

"Mang eaaa, dek?"

"Mamaaa!"

Mamanya Gracia tertawa mendengar rengekan anaknya. Sedangkan Gracia merasa kesal dengan mamanya, akhirnya Gracia naik ke atas lalu masuk ke kamarnya. Ia tak mau jika harus di ledekin lagi oleh mamanya.

"Dasar anak muda"

-

"Seriusan deh mama nyebelin banget, kenapa harus kak Shani yang dikirain pacar aku? Kenapa bukan si–"

Ting!
Ting!
Ting!
Ting!

Gracia mengeryit heran, banyak sekali notif yang masuk di handphone nya. Sebenarnya handphone Gracia selalu ramai notif dari aplikasi bernama Instagram, tapi ia sudah membisukan notif aplikasi tersebut dan hanya WhatsApp lah satu satunya aplikasi yang tak ia bisukan.

Ia membuka handphonenya dan melihat siapa yang telah mengiriminya pesan, mana tau yang ngechat itu gebetannya, pikir Gracia. Tapi ternyata ekspetasinya terlalu tinggi, bukan gebetannya lah yang ngechat melainkan kak Shani.

 Tapi ternyata ekspetasinya terlalu tinggi, bukan gebetannya lah yang ngechat melainkan kak Shani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Maksud kak Shani apa deh?" Gracia heran setelah melihat pesan Shani, emangnya kenapa jika banyak yang suka padanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Maksud kak Shani apa deh?" Gracia heran setelah melihat pesan Shani, emangnya kenapa jika banyak yang suka padanya?

Gracia mengganti seragamnya dengan pakaian biasa, lalu rebahan di kasur. Gracia sangat mengantuk dan langsung tertidur.

-

Gracia terusik dari tidurnya karena mendengar ketukan pintu kamarnya. Gracia bangun dari kasurnya lalu berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

Gracia sangat kaget saat melihat siapa orang yang mengetuk pintu kamarnya, Gracia terlihat mematung. Orang yang mengetuk pintu kamarnya pun hanya tersenyum gemas melihat Gracia yang baru bangun.

"Hi" sapa Shani, orang yang mengetuk pintu kamar Gracia adalah Shani.

"Eh kak Shani kok bisa disini?"

"Kamu lupa ya? Kan kita mau jalan-jalan, Gracia"

"EH! Aku baru inget, maaf ya kak aku ketiduran" ucap Gracia yang tidak enak karena sudah membuat Shani menunggu.

"Gapapa kok, yaudah gih kamu siap-siap. Aku tunggu kamu dibawah ya"

"Nunggu di kamar aku aja kak gapapa kok. Emang dibawah ada orang?"

"Kayanya ga ada, tadi mama kamu yang bukain pintu terus bilang ke aku katanya mau pergi hehehe"

"Nah, daripada kakak bosen nungguin aku dibawah mending dikamar aku aja"

"Beneran gapapa nih?" tanya Shani memastikan, ia sebenarnya sungguh tidak enak jika harus menunggu Gracia dilamarnya.

"Ih gapapa kak"

"Yaudah deh"

Gracia tersenyum mendengar jawaban Shani, lalu ia mempersilahkan Shani masuk ke dalam kamarnya. Shani takjub waktu masuk ke dalam kamar Gracia, luas kamar Gracia tidak jauh beda dengan kamar Shani, tapi kamar Gracia terlihat sedikit berantakan tapi enak dilihat karena perpaduan warna yang pas. Ia melihat banyak barang barang Gracia yang berwarna ungu dan hijau, pasti Gracia suka warna ungu dan hijau pikir Shani.

"Kakak bisa mainin komputer aku kalo bosen, atau mau baca baca beberapa komik dan novel aku. Kasih aku waktu 30 menit untuk siap-siap, tunggu ya kakak cantik hehe" ucap Gracia lalu masuk ke dalam toilet untuk mandi dan lain-lain.

"Haduh bocil bocil"

Shani melihat beberapa koleksi novel dan komik Gracia, ia mengambil satu komik yang menurutnya seru. Ia duduk di sofa kamar Gracia sambil membaca komik tersebut. Tanpa Shani sadari, Gracia sudah selesai bersiap siap, Gracia sangat cantik dengan pakaian casual yang ia gunakan sekarang.

"Aku sudah selesai, kak! Ayo kita berangkat"

"Semangat banget nih diliat liat hahaha. Let's go!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakak Kelas || Greshan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang