Jihoon

122 18 0
                                    


Gue ngga punya tenaga banget buat marah saat Mas menyedot habis minuman gue, gue pikir yang suka iseng kaya gitu cuma Kak Junkyu ternyata Mas gue juga.

"De sumpah, marah kek! Gue merinding banget lu begini," katanya dan gue cuma tersenyum kecil terus datar lagi.

"Mas harus ajak lu kemana lagi supaya lu ngga sedih?"

"Gue ngga minta kemana-mana,"

"Gue yang mau ajak lu kemana-mana," katanya dan gue hanya menatapnya. "Yaelah jangan nangis lagi," katanya kemudian ngasih gue tisu.

Gaes, patah hati itu ngga enak. Kayaknya gue kena karma karena sering ngatain dan iseng ke Mas Jihoon.

"Jangan sampe nih mantan lu, gue samperin ya," ancamnya.

"Jangan, gue ngga suka keributan. Lagian nanti kalau lu kalah gimana?"

"Demi tuhan, Jinjoo bisa ngga jadi adik yang manis dan ngga ngatain gue sehari aja? Lagi patah hati nih masih aja mulutnya,"

Ngeroasting Mas Jihoon adalah passion.

"Maaf," kata gue.

"Liat aja, gue samperin beneran mantan lu yang ngga seberapa cakep itu,"

"Iya, lu tetep nomer 1 kalau ngomongin ketampanan mah. I agree," kata gue sambil berenti nangis. "Main timezone aja yuk Mas?"

"Siap tuan putri, yuk!" Katanya kemudian merapikan gelas kopi dan barang-barang lainnya yang ada di meja.

Pas nyampe dia langsung ngisi kartu dan langsung gandeng gue ke tempat mainan yang kaya ninju gitu.

"Pukul ini yang keceng, sambil nangis, marah, keluarin amarah lu ngga papa. Gue siap kok kita diliatin banyak orang, tapi gue ngga mau liat lu nangis lagi. Please ini yang terakhir, hajar trus udah ya," katanya sambil menatap gue.

Gue nahan nangis tapi kemudian ngangguk.

"FUCK YOU ASSHOLE SHIT! BAJINGAN COWO KURANG AJAR! GUE DIPACARIN BUAT JADI SELINGANG DOANG ANJEEEENGG!!! LO PIKIR GUE CEWE APAAN??!!"

Bugh!

Gue nonjok samsak kecil di mesin mainan itu, untung ini timezone lagi sepi jadi gue berani ngomong gitu dan hanya sedikit mata yang liat kita.

"WOW YEAH!!" Katanya sambil tepuk tangan.

"Anjing juga tuh, ade gue secakep ini dijadiin selingan doang," katanya terus merapikan kunciran rambut gue.

"Atur nafasnya, satuuu ... duaaa ... satuuu .... dua. Mau sekali lagi, biar puas?"

"Sekali lagi, tapi crushednya di dalem hati aja. Dari tadi kita udah diliatin," katanya memberi instruksi dan gue mengangguk.

Gue pun kembali menonjok samsak yang mengantung itu dan kita main mainan lainnya.

-

"Mas, mau ice cream sama nanti mampir ke toko baju yang dilantai atas ya,"

"Iya, mau ice cream apa? Kayaknya di sini ada banyak,"

"Apa aja, yang kita temui duluan,"

"Oke," kemudian kita kembali berjalan dan sampai di kedai ice cream. Mas beli rasa vanilla dan gue yang cookies.

"Mas mau ini," kata gue sambil menunjuk hp keluaran terbaru.

"Iya boleh, tapi gue jual dulu ginjal kau," katanya bercanda. "yang lain aja coba, beli baju aja atau sepatu. Gue beliin,"

"Halah pelit,"

"Yaudah bayar sendiri,"

"Eh jangan-jangan! Gue lagi ngumpulin uang buat nonton konser soalnya," kata gue.

"Nah kan, semoga berhasil deh war-nya, sekarang ayo kita beliin kamu baju dan kita pulang,"
"Waktu anda hanya 10 menit take what ever you want"

"Ngga 10 menit juga," kata gue sambil memberikannya side eye.

"Udah pokoknya take your time, Mas tunggu di sini,"

-
Park Jinjoo Instastory update!

-Park Jinjoo Instastory update!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sibling Tale - TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang