Yoshi

105 15 0
                                    


Semenjak hubungan abang dan gue membaik, abang itu jadi cerewet banget.

Super duper cerewet, gue ngga ngerti lagi deh.

Mau pas kita lagi ketemu langsung di rumah atau pas gue lagi di luar, kalau chatnya ngga dibales sejam aja langsung tuh nelfon dengan nada yang ketus nanya gue lagi ngapain?

Tapi ini diluar kaya kalau gue lagi kelas ya karena dia tuh tau jadwal gue senin sampe jumat kelas jam berapa aja, jadi dia suka chat di jam tertentu yang kelitannya emang gue lagi ngga ngapa-ngapain.

"Lagi ngapain?" Katanya lewat panggilan telfon.

"Di perpus," kata gue berbisik. "Hpnya di tas mode getar, kenapa?" Kata gue lagi.

"Kamu lupa hari ini mama terbang ke Jepang?"

"Eh iya?!"

"Yaudah, ini abang bentar lagi sampe. Perpus yang di Hall A kan?,"

"Iya Hall A,"

"Oke 10 menit lagi kamu turun,"

"Okey,"

Abang menyambut gue dengan wajah yang menyebalkan,

"Kenapa sih kebiasaan banget hp tuh coba jangan jauh-jauh dari kamu gitu loh," katanya baru aja gue masuk mobil.

"Iya maaf, soalnya tadi lagi di cas pake pb jadinya aku taro tas aja,"

"Yaudah,"

"Mama udah berangkat?"

"Udah dari kantor, ini kita ke bandara,"

-

Pas nyampe, gue sama abang langsung ke resto di dalem bandara buat ketemu mama.

"Boarding jam berapa Ma?," tanya abang.

"Jam 7 bang,"

"Mama, maaf ya tadi hp aku disilent untung abang langsung gercep jemput,"

"Iya ngga papa sayang," kata Mama sambil mengelus gue. "Mama kali ini agak lama bisa 5 bulanan, paling cepet 3 bulan. Nanti kamu kesana aja ya kalau kangen Mama," kata Mama ke gue.

"Iya ngga papa Ma," kata gue sambil meluk Mama.

"Pokoknya apa-apa minta aja abang ya," kata Mama lagi.

"Tuh boleh minta apa-apa" kata gue ke abang dengan menekan kata 'apa-apa'

"Ya ngga aneh-aneh lah mintanya," kata abang.

Ngobrol haha-hihi sampai akhirnya Mama boarding dan kita pulang.

"Ngga papa, ngga papa, rembes juga," kata abang kemudian merangkul pundak gue supaya ngga jalan jauh-jauh dari dia, kemudian dia mengusap air mata gue pake lengan bajunya.

"Gimana ya bang, padahal aku pengennya dimasakin sarapan sama mama, dinner ada mama, pengen peluk mama setiap hari," kata gue sambil mewek.

"Mama begini kan buat kita, supaya kita bisa kuliah, supaya kita bisa tidur dengan nyaman, itu kenapa Mama kerja keras buat kita. She's a single fighter sejak kecelakaan Papa yang pergi ngga ninggalin apa-apa buat kita,"

"Ngga papa ya, kan ada abang. Kata Mama juga kalau kangen kamu bisa ke sana,"

"Iya bang,"

"Mana liat dulu senyumnya?"

"Nih," gue memberikan ekspresi emoji 😬.

"Mampir ke toko buku bang, mau beli buku,"

"Siap,"

Kadang gue selalu ngerasa kurang dengan mama yang sibuk, tapi abang selalu ngeyakinin gue kalau itu adalah yang terbaik yang bisa dilakukan seorang ibu untuk anaknya.

I will never ask to bepcome another family.

-

Yunami instastory update!

Yunami instastory update!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sibling Tale - TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang