"Manusia adalah lautan, tidak usah banyak berbicara kalau kita hanya mengetahui pantainya"
Setelah makan-makan ditraktir Raja Ratu MPLS kami memutuskan untuk pulang masing-masing. Tapi tidak tahu tiga cowok itu mau ngapain atau kemana, gak penting juga sih.
Siang ini si kembar tidak ada di rumah. Karena mereka pengurus OSIS jadi mereka belum pulang, katanya sedang menyiapkan malam penutupan MPLS SMP Cakrawala.
Barka si wakil ketua OSIS yang sebenarnya mageran tuh anak. Entah siapa yang milih bisa-bisanya jadi wakil. Nah kalau Arka emang suka kesana-kemari, bahasa halusnya suka disuruh-suruh. Kayaknya tuh anak sedang mengincar adik kelas. Tidak seperti Barka yang cuek bebek.
Karena dua manusia itu tidak di rumah, jadilah rumah ini senang tenang aman damai.
OOO
Seperti siang-siang biasanya karena sekolah juga belum aktif, jadi pukul satu siang ini aku mau merebahkan badan sejenak. Sebelum nanti sorenya mencoba mencari materi kelas 10. Rajin sekali bukan? Haha
Hari pertama MPLS kemarin, semua siswa baru sudah melaksanakan tes jurusan. Jadi bisa ke IPA, IPS, maupun Bahasa. Aku tidak berharap banyak, tapi sepertinya aku lebih suka masuk IPA.
OOO
Pukul tujuh tepat, semua siswa SMA Cakrawala memulai apel pagi dengan sambutan selamat datang dari kepala sekolah yang ditujukan untuk siswa kelas sepuluh. Setelah itu, ada arahan untuk melihat ke mading sekolah maupun mading siswa.
Biar aku ceritakan, SMA Cakrawala memiliki banyak mading. Diantaranya ada mading sekolah yang berisi pengumuman dari sekolah. Sepertinya setiap minggu ada saja informasi baru. Kemudian ada mading siswa dimana yang mengelola ini adalah para siswa. Mading siswa diperuntukkan untuk anak OSIS, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan OSIS akan diinformasikan di mading ini. Kemudian juga ada mading Jurnaslis, anak ekstrakulikuler jurnalis yang bertanggungjawab atas mading ini. Isinya, luar biasa banyak sekali. Akun instagram siswa SMA Cakrawala juga anak jurnalis katanya yang megang, tapi aku kurang tau siapa.
Okey, mari kita siapkan mental dimana aku akan mengenyam bangku kelas sepuluh ini.
X-IPA 1
1. Ahmad Al Ghazali
2. Ahmad Al Farabi Nasution
3. Bagas Cakrawala Habibi
4. Denis Ahmad Al Ghifari Apriansyah
5. Fahri Muhammad An Nawawi
6. Farid Maulana Akbar
7. Prayoga Haikal Nandes
8. Ridlwan Sayyid Arjuna
9. Sadewa El Pratama
10. Syahreza Gibran Ad Dukha
11. Aamasha Wirda Kartini
12. Arumi Ayuna Salsabila
13. Caca Misha Hariri
14. Cantika Rahayu Ningsih
15. Feranindika Nisa As Sa'adah
16. Mei Aksanti Saputri
17. Rahma Imelda Agustin
18. Rosya Paramidana Aulia
19. Violetta Hariri Akmaliyah
20. Zasyah Bintang Ramadani
Setelah keluar dari barisan kerumunan desak-desakan, akhirnya aku bisa bernafas lega. X-IPA 1 berisi 20 siswa, sepuluh laki-laki dan sepuluh perempuan. Sempurna. Dan aku berada di urutan nomer dua belas. Agak serem sih, aku mikirin gimana karakter teman kelasku ini. Akankah semuanya makhluk ambis seperti dulu di SMP. Kalau iya, ya Tuhaaan. Aku hanya ingin menikmati masa putih abu-abuku dengan indah dan tidak penuh drama.
"Rum, kamu sekelas sama artis loh" ini si Rizal tiba-tiba ngagetin deh
"hah? Artis siapa?"
"Al Ghazali Rum" jawab Akbar
"Sekelas lagi sama Akbar dan El, hadeeeh" datanglah si Rahma
"Mampus loh Ma, bakalan beku kelasmu kena sikap dinginnya El. Hahahha" tawa Rizal tanpa dosa
"Rese banget si Rizal. Teman sendiri dikatain" Vio dengan anggunnya meladeni Rizal?
"Al Ghazali siapa sih Zal?" tanyaku yang masih bingung
"yang main ayat-ayat cinta" Si dingin menjawab, tumben kan
"Itu Fahri, bego. Kamu diem deh El. Yang main Diggity ituloh Rum yang jadi Alfi"
"Diggity lagunya NCT Dream gak sih?. Dignitate maksudnya?" Iyakan? Diggity tuh judul lagunya NCT
"Kebanyakan nongkrong sama Arumi jadi K-Popnya nular. Wkwkk" tawa Akbar sambil mukul Rizal
"Udah ah yuk, pada masuk kelas" ajak Vio
"Byee Rizaaaal. Kasihan gak ada teman, weeeek" Rizal sama Rahma ini kayak Tom & Jerry. Ketemu dikit adu bacot
"Kamu dikelas mana Zal?" tanyaku pada tetangga rusuhku ini. Iya, ini bocah sudah hidup 16 tahun berdampingan denganku.
"Aku? Anak Bahasa dong" jawab Rizal sambil merangkulku. Karena aku anak pertama dan Rizal anak terakhir jadilah aku dianggap sebagai adiknya. Pernah tuh, dulu waktu SMP Rizal berantem sama cowok gara-gara tuh cowok ngedeketin aku tapi juga ngedeketin teman kelasnya. Waah bangsta banget kan tuh cowok. Makanya Rizal gak trima kalau adiknya dimainin. Hehe
"Ceileh anak Bahasa. Tapi kok jalan ke gedung IPA" godaku sambil menyadarkan dia dan si Rizal langsung diam mendadak, "Eh?"
"Salah gedung bambang, sana loh ke Bahasa" dorong Akbar pada Rizal.
"Sana, gak usah rangkul-rangkul Arumi" kata El sambil melepaskan rangkulan Rizal pada pundakku.
Ini kok aku tiba-tiba deg-deg an yaaa.. gak lucu banget
![](https://img.wattpad.com/cover/258457285-288-k54403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Varsha
FanfictionDalam Bahasa Yunani, Varsha artinya hujan. Orang bilang, hujan identik dengan kesedihan dan kerinduan. Karena dengan hujan sebuah tangisan bisa tersamarkan. Namun bagi beberapa orang, hujan adalah anugrah dan mendatangkan kebahagiaan. Persis seperti...