Pagi-pagi, Rina dapat merasakan bau tak enak yang membuat dirinya terbangun. Ia ingin lari berteleportasi saja pergi ke tempat jauh daripada meminum ramuan ini.
Tetapi mengingat apa pernyataannya tadi malam, membuat Rina meneguk obat itu dengan pasrah. Dan nampaklah wajah berseri dari Madam Pomfrey melihat itu.
"Bagus! Sekarang, kau boleh kembali," ucap Madam Pomfrey. Tempat ramuannya telah ia ambil dari tangan Rina.
Rina mengangguk dengan perlahan. Ia dapat merasakan perutnya yang kosong diisi oleh ramuan seperti itu. Untung saja ia melewatkan makan malam yang diberikan oleh Madam Pomfrey. Pagi ini, ia akan melahap semua makanan yang ada di Aula.
Pertama-tama, Rina hanya akan kembali ke asrama dan membersihkan diri. Ia dapat melihat bagaimana Hermione telah merapikan kamar dan keluar. Tak menyadari eksistensi Rina di ruangan itu.
"Bagus."
Rina mengambil langkah ke kamar mandi dan ia menyampirkan baju miliknya. Itu dibersihkan dengan beberapa permainan mana milik Rina sendiri.
Setelah membersihkan diri, Rina bergegas untuk memakai bajunya yang telah ia bersihkan, kemudian berteleportasi menuju Aula. Dan tepat pada saat ia mengambil piring, Hermione datang menyambar Rina.
"KATH!"
Yang dipanggil tersenyum kecil. Membalas pelukan sayang milik Hermione yang tiba-tiba setelah meletakkan piring dengan aman di meja. Aula belum terlalu ramai. Ini membuat Rina melihat bagaimana sebenarnya dekorasi ramai di aula. Bau labu terasa harum memasuki penciuman Rina.
"Sebentar, hari apa ini?" Tanya Rina. Ia rasa-rasanya tak asing dengan dekorasi ini. Hermione melepaskan pelukannya dengan memberikan sebuah senyuman kecil.
"Halloween!"
Rina mengangguk. Ia mengingat beberapa tahun yang lalu, saat ia berkunjung ke dunia Muggle. Dirinya menyewa sebuah apartemen dan mendapati anak anak yang mengetuk pintunya. Mengatakan jika ia akan dijahili jika tak memiliki permen.
"Kath? Ayo kita akan makan," Ajak Hermione. Dia menyodorkan piring yang diletakkan kembali oleh Rina di meja karena menyambut pelukannya tadi.
Rina mengangguk. Ia meraih itu dan mulai mengambil beberapa makanan. Ini juga sebagai bentuk usaha menimbun ramuan tak enak oleh madam Pomfrey pagi tadi.
Setelah makan, mereka menghadiri kelas Profesor Flitwick. Itu menjadi sebuah pengalaman yang menggelikan untuk Rina. Dimana semua anak nampaknya berbinar ketika Profesor Flitwick menyebutkan jika mereka akan menerbangkan barang-barang.
Sebagai contoh, Trevor katak milik Neville dijadikan kelinci percobaan oleh Profesor Flitwick. Ia memutar badan kecil milik kodok itu di atas membuat yang lain melihat dan memperhatikan bagaimana profesor itu melakukannya.
Ini cukup menggemaskan menurut Rina pribadi. Karena ia dapat melihat bagaimana wajah-wajah penasaran dari anak anak itu. Benar-benar menggemaskan.
"Baiklah, aku ingin kalian duduk berkelompok"
Profesor itu membagi mereka ke dalam beberapa kelompok. Hermione dengan Ron, Harry dengan Seamus Finnigan, dan Katharina sendiri berpasangan dengan seseorang dari Slytherin. Entah ini sial atau tidak. Tetapi Rina bersyukur karena anak itu tak terlalu berisik ataupun bercakap padanya hanya untuk menghina. Diingat-ingat dia juga ada di samping Pansy Parkinson saat pembelajaran madam Hooch.
"Hai?" Sapa Rina pertama kali. Ia dapati anak itu memiliki postur tubuh yang cukup bagus. Dengan kulitnya yang agak gelap. Ia nampak mengangguk dan memberikan tempat duduk disebelahnya.
"Siapa namamu?" Tanya Rina. Anak itu berbalik dan menjawab―"Blaise Zabini."―setelah itu, ia berbalik lagi ke arah depan. Rina mengangguk. Ia melirik ke meja Hermione yang nampak agak bentrok batin dengan Ron. Itu karena Hermione memang tak berbicara ataupun berinteraksi dengan Ron belakangan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
[⏳] 𝐄𝐏𝐎𝐂𝐇 : Harry Potter
Fantasia✧ ۫ ⊰ 𝐒𝐈𝐍𝐎𝐏𝐒𝐈𝐒 Menjadi seorang penyihir agung merupakan tugas yang paling mulia. Rina mengerjakan tugasnya itu dengan baik sampai akhir hayat. Ia melindungi Dumbledore dari serangan Grindelwald pada masa nya. Tugasnya selesai. Lalu apa...