05. Derox

389 15 0
                                    

Saat ini, Rangga terlihat tengah mencuci motor kesayangannya di teras rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat ini, Rangga terlihat tengah mencuci motor kesayangannya di teras rumah. Laki-laki itu sangat serius, sehingga tak menyadari jika Seno-Papanya memperhatikannya sejak tadi.

"Ehem." Seno berdehem sedikit keras, membuat Rangga menolehkan kepalanya.

Rangga tersenyum kecil, "Apa, Pa?"

"Yang di seriusin jangan motor aja dong, sekali-kali cewek, gitu?" celetuk Seno. Pria itu duduk di kursi rotan yang tersedia di teras.

Rangga terkekeh kecil, "Lagi berusaha, Pa. Do'ain aja, semoga kecantol."

"Serius kamu udah punya calon? Bawa ke rumah, dong! Papa mau lihat." ujar Seno, pria itu sedikit kaget, anak semata wayangnya sedang mencintai perempuan.

"Kapan-kapan Rangga bawa kesini, kalau udah jadian."

Seno mendelik, "Dih? Jadian mah belakangan kali, bawa dulu kesini, sesuai gak sama kriteria calon menantu Papa."

Rangga tersenyum kecil, tangannya sibuk mengelap badan motor nya menggunakan kanebo, "Dia persis banget kaya Mama, cantik tapi gengsian."

Laki-laki itu terlihat terkekeh kecil mengingat perempuan yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Ah! Sepertinya, Rangga sudah tenggelam dengan pesona gadis berjepit hitam itu.

"Jadi kamu suka sama dia, cuma karena cantik?" tanya Seno, pria itu sepertinya ingin tahu alasan anak bujang nya ini mencintai seorang gadis.

Setelah dirasa motor kesayangannya sudah mengkilap, Rangga bangkit kemudian duduk di samping Papanya. Gelengan kecil ia lakukan, "Enggak. Kalau Rangga suka sama dia cuma karena fisik, itu artinya Rangga cuma sekedar mengagumi, mengagumi seseorang itu bersifat sementara Pa, kalau udah bosen, ya bakal lirik yang lain." ungkap laki-laki itu dengan senyum kecilnya.

Rangga menatap Seno yang tengah menatap nya juga, "Tapi, disini Rangga juga gak tau dan gak paham kenapa Rangga bisa jatuh cinta sama dia."

Seno tersenyum bangga, "Ya, kamu benar. Mencintai seseorang itu bukan dengan alasan dia cantik ataupun tampan. Cinta yang tulus itu, ketika kamu mencintainya tanpa alasan yang jelas." tutur nya, tangan pria itu menepuk pelan bahu anak laki-lakinya.

"RANGGA! ADA TELFON DARI DENNIS!"

Teriakan melengking itu terdengar saat keduanya masih mengobrol ringan. Keduanya segera masuk ke dalam rumah, terlihat Jia tengah duduk di sofa ruang keluarga dengan menggenggam handphone milik Rangga yang berdering.

Jia menyerahkan handphone itu, kemudian menarik tangan sang suami untuk ikut menemaninya menonton televisi. Rangga tersenyum kecil, melihat kehangatan yang terpatri di dalam hubungan kedua orangtuanya.

Lalu, ia berjalan menuju dapur, meneguk segelas air putih sembari mengangkat telepon dari temannya, Dennis.

"Halo?"

RANGGA [SCUTTIVO]Where stories live. Discover now