Hallo teman-teman, maaf banget nihh lama ngilang nya. Real life just drive me crazy. So, untuk yang masih penasaran sama kelanjutan dari Foreigner, let's check this out!
Ps: Buat yang sudah lupa jalan ceritanya bisa di baca ulang part sebelumnya ya. Hope u like it✨Jangan lupa vote dan review ya☺️ Thank you. Happy Reading!💜❤️
"Hening" satu kata yang bisa mendeskripsikan dunianya, bahkan seketika terasa waktu terhenti beberapa saat, hanya ada dirinya dan sesorang dengan sepasang mata indah itu. Sesorang yang saat ini sudah berdiri dihadapannya. Lidahnya terasa kelu bahkan untuk mengucapkan sepatah kata, tubuhnya pun terasa berat bahkan untuk melangkahkan kakinya begitupula pikirannya terasa membeku hingga tidak bisa menerka apa yang terjadi. Untuk saat ini semua atensinya berpusat kepada orang itu. Sayup-sayup mulai terdengar suara yang terasa tidak asing makin jelas ditelinganya.
"Oh Dea, kau sudah datang?" tidak berapa lama, Andrea pun menyadari bahwa itu adalah suara Mrs. Donna yang berada tepat dibelakangnya.
"Kenapa kau berdiri di depan pintu? Ayo masuk" Interupsi Mrs. Donna yang benar-benar mengembalikannya dunianya yang sempat terhenti untuk beberapa saat.
"Ahh... maaf Miss, baiklah" walaupun sedikit terkejut, Andrea mencoba untuk menenangkan dirinya.
"Duduklah Dea" dengan sedikit lebih tenang Andrea mencoba untuk mengikuti instruksi Mrs. Donna.
"Sorry tadi saya ke toilet sebentar, lalu sempat mengobrol sedikit dengan beberapa orang tua siswa jadi sedikit lupa waktu"
"It's okay Miss" jawabnya singkat, ya dia hanya bisa mengatakan hal itu, karena begitulah Mrs. Donna apabila sudah menyangkut orang tua siswa.
"Baiklah Dea, inilah tamu kita yang sempat saya bahas kemarin. Jadi dia akan menemani kita disini selama tiga bulan kedepan." Andrea mengangguk singkat ketika Mrs. Donna menjelaskan sedikit tentang orang itu.
"So Dea, he is James Raimond and James, this is Andre" James pun mulai mengulurkan tangannya kearah Andrea.
"James Raimond" Andrea sedikit tersentak ketika mendengar deep voice itu, dengan sedikit gugup Andrea mulai membalas uluran tangan itu.
"Andrea Putri" ucapnya pelan dengan pandangan yang masih tidak bisa lepas dari orang tersebut. Genggaman tangan yang besar dan hangat itu membuat Andrea enggan untuk melepaskannya dan untuk kesekian kalinya dia terjebak di dalam sebuah dunia baru yang menyenangkan.
"Nice to meet you Andrea"
"Nice to meet you too James" Andrea sangat bersyukur bisa mengendalikan dirinya saat ini dengan bersikap tenang dan sewajarnya.
"Okay James, you can give your phone number to her, so we can inform your schedule easily." ucap Mrs. Donna setelah James melepaskan tangan Dea.
"Sure, here you are"
"Okay, she will inform your schedule and enjoy your day in Bali"
"Yea...thank you and see you soon" Andrea masih setia memandangi punggung James yang perlahan meninggalkan ruangan.
"Jadi bagaimana Dea?" Andrea segera mengalihkan pandangannya menuju Mrs. Donna
"Maaf, maksud Miss?'
"James, menurutmu dia orang seperti apa?"
"Aahh..sepertinya dia orang yang tak banyak bicara dan saya dia cukup tampan."
"Hahahaha...sepertinya aku setuju denganmu Dea, pendiam dan tampan, kalo saja aku belum menikah mungkin saja aku akan berkencan dengannya, hahahhaha"
"Astaga Miss, tolong ingat ketiga putramu di rumah." Andrea tidak menyangka Mrs. Donna akan berkata seperti itu.
"Hahahaha, iya Dea iya aku hanya bercanda. Aku akan memberikannya padamu saja"
"Hahahaha, thank you for your amazing gift Miss,"
"Oke oke, sebaiknya sekarang kita atur jadwal untuk pangeranmu itu Dea."
"Sure Miss, let's go"
Banyak orang berkata time flies so fast, Andrea melirik jam dinding di kamarnya, sudah pukul 07.00 malam waktu terasa cepat setelah pertemuanya dengan James tadi siang. Apakah ini yang dimaksud dengan suasana hati seseorang sangat mempengaruhi hari-hari yang mereka jalankan. Walaupun hari ini tidak diawali dengan hal baik, namun pertemuannya dengan James mengubah harinya yang buruk menjadi snagat baik. Oh Great! Sekarang senyum tipis orang Prancis itu terus membayanginya. Oke dia harus tenang sekarng, dan dia baru saja ingat dengan pesan Mrs. Donna untuk menghubungi orang itu hari ini. Sedikit menarik nafas untuk menormalkan perasaannya, Andrea dengan cepat meraih smartphone yang ada di atas tempat tidurnya. Setelah menscroll beberapa kali, akhirnya dia menemukan kontaknya dan sesegera mungkin mengetikkan beberapa kata disana. Setelah mengecek ulang pesan itu, Andrea tanpa ragu menekan tanda send di smartphonenya. Setelah beberapa detik berlalu, sebuah kejutan lain menghampiri Andrea, karena tidak butuh waktu yang lama James membaca pesannya itu dan benar saja terdapat sebuah notifikasi balasan darinya.
"Hello Andrea, thank you for the information, see you next week"
Andrea tersenyum setelah membaca pesan itu saat menyadari betapa sopan dan formalnya bahasa yang James gunakan.
"Sure, see you next week James" Andrea menampilakan kembali senyumnya setelah mengetikan balasan untuk pesannya. Dia pun beranjak dan meletakkan smartphone di sebuah meja kecil di sebelah tempat tidurnya. Ini akan menjadi bagian dari sebuah kebahagian baru baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Foreigner
Teen FictionYou're just like a rainbow, beautiful but for a moment✨ ---------------------------------------------------- My first story, hope you like it💜❤️