Setiap orang punya kisahnya sendiri dengan keunikan yang membedakan nya dengan kisah orang lain. Berbagai alur yang membawanya merajut kisah dengan kenangan yang indah maupun yang kurang mengenakkan. Meski terkadang bahkan mengandung hal yang sulit dipercaya atau bisa di bilang mustahil. Salah satunya yaitu kisah mengenai sosok pria hebat berpangkat ketua mafia yang tiba-tiba terbangun di tubuh anak kecil berusia sekitar 8 tahun yang hampir mati.
Seusai pergolakan hebat saat pembantaian besar-besaran di markas mafia, ia kembali harus menghadapi kebingungan baru dengan berbagai hal asing yang datang padanya tapi entah kenapa juga mampu memberikan rasa familiar.
Beberapa saat yang lalu ia berniat untuk membersihkan lukanya yang kotor di sebuah tempat penyimpanan air yang berakhir harus diurungkan karena kenyataan besar yang menghampiri nya.
Dibawah sana, sebuah cermin yang tergeletak di lantai membawanya menuju keterkejutan besar. Permukaan kaca yang sudah nampak rusak menunjukkan sosok seorang anak kecil kumuh dengan baju lusuh nya yang penuh darah. Tak lupa cairan itu terus menetes dari arah belakang kepala nya yang saat ini berdenyut sakit.
Halilintar menyentuh pipinya perlahan, kulit anak-anak yang lembut tapi sangat berdebu dan kotor. Bahkan tangan yang begitu kecil seperti hanya tinggal tulang-belulang saja. Sejak kapan tubuhnya menjadi sekecil ini?
'Tubuh anak-anak ?? ' Halilintar membatin ditengah kebingungan saat itu.
Potongan ingatan kembali memasuki kepalanya, Halilintar memijit pelipis pelan, rasa pusing itu kian memberat.
'Ingatan baru dan tubuh yang baru, bahkan wajah tubuh ini juga sangat berbeda dengan wajahku saat anak-anak dulu, dan suara anak yang merintih dan menangis tadi apakah adalah jiwa pemilik asli? '
Ini membingungkan. Apakah ini hanyalah mimpi setelah tiada?
Tapi rasa sakit ini terasa begitu nyata untuk dikatakan sekedar mimpi belaka.
Padahal ia ingat dengan jelas mengenai masa lalu nya sebagai seorang mafia dan juga pembantaian yang tak akan pernah ia lupakan. Semuanya... Ia juga ingat bagaimana tubuh kaku sang adik yang masih di peluknya di saat-saat terakhir.
"Taufan.... " Tanpa sadar sang manik merah ruby menggumamkan nama seorang adiknya, bukan berarti ia sebagai kakak sulung dari 7 bersaudara hanya cemas pada satu adiknya saja dan mengabaikan nasip saudaranya yang lain. Bukan... Ia juga sangat menyayangi adiknya yang lain. Tapi bagi Halilintar akan ada salah seorang saudara yang akan lebih dekat dengannya dari pada yang lain dan itulah Taufan sebagai salah satu dari kembar 3 yang sering kali diberi embel-embel Trio-ori oleh saudaranya yang lain.
Sebagai kembar tiga Halilintar juga sangat dekat dengan gempa si anak ketiga yang dicap nya sebagai sosok bijaksana dan ramah, apalagi saudaranya inilah yang lebih sering mengurus mereka layaknya kakak sulung yang baik dan dapat meng-handle semua saudara kurang adab nya. Tapi tetap saja kenyataannya berkata lain, Halilintar terpaksa harus menjadi kakak sulung hanya karena lahir beberapa menit lebih dulu dari pada yang lain.
Mengingat kata 'anak sulung', Halilintar merasa gempa lah yang lebih cocok dari pada dirinya yang tidak dapat melindungi semua adiknya dengan baik, bahkan tak ada seorang pun yang dapat dilindungi nya sampai saat terakhir.
Halilintar kecewa pada dirinya sendiri karena telah gagal menjadi kakak sulung yang baik..
Ia telah gagal...
Dan sekarang saat dirinya telah menyerah untuk hidup semua hal berubah dengan cepat. Tubuhnya yang kembali menjadi anak berusia 8 tahun dimana ia yakin sama sekali tak pernah ada kejadian pemukulan dengan balok kayu di rumah yang sama di masa lalunya, kenyataan itu menghanguskan salah satu kemungkinan bahwa dirinya bermimpi pergi ke masa lalu yang nyatanya ini bukanlah masalalunya sendiri.
Ataukah mungkin ia mengalami reinkarnasi seperti alur yang ditonton para pecinta anime Jepang atau yang lebih di kenal sebagai sebuah gendre Isekai?
Hah.... Oh ayolah jangan berfikir yang aneh aneh Seperti itu seolah dunia ini adalah novel saja yang bisa seenaknya berpindah dimensi _meski nyatanya memang begitu_
Mungkin saja tubuh aslinya sedang dalam kondisi kritis dan mengalami mimpi aneh seperti ini, tapi semua ini terlalu nyata untuk disebut sebagai mimpi, lihatlah kepalanya yang masih berdarah dan berdenyut nyeri sampai sekarang. Penuh darah sama seperti saat terakhir yang ia masih ingat mengenai markas yang berombak kan darah berlautkan mayat.
Pembantaian...
'Bukankah?! '
Seingat nya ada sebuah kejadian aneh sesaat sebelum kesadaran nya menghilang dan terdampar kedalam tubuh anak kecil ini.
Saat itu... rasanya begitu sesak dan sakit saat udara disekitar bergejolak seperti badai yang membuat nya tak bisa bernafas bahkan seluruh tulangnya serasa akan remuk karena tekanan yang begitu kuat. Tak banyak yang bisa dilihat karena rasa sakit yang menerpa nya membuat mata itu jauh lebih sering untuk terpejam. Tapi, kalau tidak salah samar-samar ia melihat cahaya dan beberapa sosok bayangan di sekitarnya yang nampak melakukan gerakan aneh.
Tapi apa maksud nya semua itu?
Hmm... Ini menjadi lebih rumit saat kau terjebak dalam ketidak tahuan yang menyebalkan dan membuat mu merasa menjadi orang terbodoh didunia.
"Hah... Ini benar-benar membingungkan, "
Sang anak menghela nafas panjang, seperti nya ia punya banyak hal yang harus dipikirkan.
"Emmphh!!.. "
Duk.. Duk..
'Eh?!Siapa itu? '
.
.
.
╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Reinkarnasi Boss Mafia
[Halilintar]
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯
.
.
.
TbcJum'at 13 Januari 2033
822 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Boss Mafia [Halilintar] ✧༺Tahap Revisi༻✧
FanfictionPembantaian besar-besaran membawa korban jiwa bagi seluruh anggota Mafia terbesar di dunia. Dengan alasan yang tidak diketahui, Halilintar Thunderstorms, Mafia yang dijuluki sebagai dewa kematian mengalami perpindahan dimensi kesebuah dunia mister...