Disinilah gadis itu kini, mondar mandir kesana kemari setelah mendapat telfon dari Gunwoo yang mengatakan bigdeal tengah jadi buronan dan ia hanya menyampaikan pesan singkat bahwa gadis ini diminta menyelamatkan Seo Seongeun atas perintah Kim Gimyung.
"Aku harus apa? tak pernah sekali pun Kim Gimyung memerintah ku seperti ini, lalu kenapa juga bigdeal jadi buronan..."
Plak
Cewek itu menampar dirinya sendiri untuk tetap sadar, "tenang lah Sarang, karna ini lah aku tak pernah di beri perintah apa pun, hufh.."
Sarang menerima petunjuk kecil, setelah menenangkan diri sendiri cewek itu bergerak cepat dengan segera menaiki mobil usang satu satu nya itu.
~~~
"Aku tak boleh terlambat, jika beberapa detik saja telat habis sudah nasib Seo Seongeun itu, hey nak jadilah anak baik disini." Setelah memarkirkan mobil nya ia langsung bergegas.
"Sial! aku terlambat!" Sarang melihat Seorang wanita yang ia yakini tenaga kerja Baekho sudah membuat Seo Seongeun pingsan, "selesaikan ini dengan cepat, aku pasti bisa!" dengan berlarian ia langsung menendang ponsel wanita itu, "siap-" belum sempat wanita itu melihat dirinya Sarang membenturkan kepala wanita itu ke tembok berkali kali hingga orang itu tak sadarkan diri.
"Maaf, aku bukan petarung aku hanya pandai membuat lawan ku pingsan," Sarang menarik tubuh Seo Seongeun perlahan.
" ... Berat! hey bangun lah!" Plak. Tak ada jawaban dengan sekuat tenaga ia menyeret badan itu menuju mobil nya yang tak begitu jauh dari tempat ini, "ayo cepat, wanita itu sudah menelfon seseorang tadi aku tak boleh bergerak lambat, tapi badan anak ini terlalu berat, aish!"
Dengan sekuat tenaga akhirnya ia bisa menaikkan cowok itu ke mobil nya, "nak ayo kita bekerja sama, tolong.." baru dinyalakan mobilnya langsung menyala tak seperti biasanya, "anak pintar~"
Mobil dilajukan meninggalkan tempat itu.
~~~
Hampir setengah jam cowok itu tak sadarkan diri, "apa yang disuntikkan wanita itu? kenapa sampai selama itu dia pingsan?" mata Sarang melihat kaca spion, "baguslah setidaknya aku bisa nyetir dengan tenang."
Sarang memilih rumah ke aman nya yang ke dua, jika rumah pertama ia khawatir akan mudah di ketahui.
Tak lama ia tiba di perumahan sepi begitu banyak rumah berjejer namun penghuninya sedikit, "untung tak ada orang lewat, jika tidak aku bisa di kira membunuh orang."
Setelah menyalakan lampu ia meletakkan tubuh Seo Seongeun perlahan, "karna ku seret tadi bajunya jadi sekotor ini, mari lihat apa aku ada baju untuk nya~"
Ia membongkar lemari namun tak ada baju yang pas untuk cowok itu, lalu Sarang mengambil selimut berwarna coklat, "mau berapa lama lagi kau tidur? aku bukan orang mesum jadi jangan takut."
Sarang membuka baju cowok itu lalu kembali menidurkan nya, menutupi tubuh itu dengan selimut tadi, ia juga langsung memasukkan baju itu ke mesin cuci.
Sarang meraih ponselnya menelfon Gunwoo namun tak aktif, begitu menelfon yang lain pun hasilnya sama, ia menyalakan TV dan benar saja yang dikatakan Gunwoo, ia langsung mematikan TV tadi tak ingin lebih khawatir lagi.
Matanya tertuju pada Seo Seongeun, "apa yang harus ku lakukan sekarang?"
Dengan langkah lesu ia mengambil air hangat dan kain lalu dibasahkan, ia membersihkan noda darah di wajah dan badan cowok itu, dengan telaten mengobati lukanya.
"Bagaimana nasib kalian, ah... aku khawatir, Kim Gimyung kau dimana, Rainman, Kyunghoon, Jitae, Rua..." Batin Sarang yang masih membersihkan tubuh cowok yang masih tidur itu.
Seongeun POV
Kepala ku pusing, dan badan ku terasa lemas apa yang sudah terjadi, dimana aku? mataku melihat sekitar dan aku mencoba bangun, langkah seseorang membuat ku waspada namun tubuhku tak bertenaga.
"Oh kau sudah bangun?" Tanya cewek itu santai, sembari tangannya meletakkan kantung plastik berisi banyak makanan.
"Siapa kau? kau dari Baekho?" tanya ku penasaran, wajah cewe itu terlihat kesal, "jika aku tenaga Baekho, kau sudah pasti di Ilhae bukan disini." Ujarnya santai lalu mendekati ku.
"Untuk sementara makanlah, ini ku beli di depan tadi dan aku yakin kau tak ada tenaga untuk kemana-mana." Ia menyediakan nasi instan dan beberapa lauk yang baru di belinya tadi.
Aku menatapnya heran, kemana baju ku? dan dia siapa? seperti menyadari arti tatapan ku dia buka suara.
"Aku Sarang, Bigdeal nomor 19 kau ada di rumah aman ku dan aku diperintah Gimyung untuk menolong mu, aku dapat info itu juga dari Gunwoo, dan..." Matanya melihat aku yang menutupi tubuh ku dengan selimut.
"Bajumu sudah ku bersihkan, masih basah dan aku tak ada baju untuk mu jadi hanya pakai selimut itu, cepat makan lah sudah 2 jam kau tak sadarkan diri."
Author POV
Sarang berlalu menuju mesin cuci mengeringkan baju itu, ia kembali merogoh sakunya menelfon anggota bigdeal yang mungkin tak tertangkap.
Namun hasilnya masih nihil, "dimana pun kalian semua, kuharap baik-baik saja..."
Sementara itu
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGERS
Ficção AdolescenteHanya imajinasi liar saya lainnya yang takkan jadi nyata.🔞 FYI terjadi sedikit perubahahan di eng ver sama yang bahasa indo ya bestie ada yang author tambah di eng ver dan indo sekian. SPOILER WARNING! Start writing: ( 05 Januari 2023 - 10 Januari...