6. KEPIKIRAN

116 15 0
                                    




"Apa kata nya?" tanya Sarang saat mereka masuk ke mobilnya, "kau jadi target baekho, karna kau orang pertama yang membuat baekho gagal menjalankan misi mereka, jangan khawatir aku akan selalu melindungi mu, begitu pun Seo Seongeun, kan?" ujar Gimyung melirik Seongeun dari spion, "hufh.. tentu saja karna aku berhutang budi pada mu, ayo pergi cepat."

"Kita akan kemana?" tanya Sarang, "rumah mu?" tanya Gimyung, "aku tak yakin, Mall yang tak begitu jauh dari rumah ku, dia juga ke sana tadi, apa rumah ku masih aman?"

"Aman, untuk sementara."

~ ~ ~

"Gagal lagi? tanya Sanghee, "diam kau, aku lengah tadi, dia memu-" belum selesai bicara Yeongchul tiba, "mengaku saja jika kau kalah, lebih memalukan lagi kalah tapi tak terima, akui saja anak perempuan misterius itu lebih kuat dari mu, baru kali ini ku lihat kepala bagian dikalahkan 2 kali oleh anak yang sama," ujar Yeongchul.

"Benar, kau bahkan tak sempat lagi melihat wajahnya, jika kau tau wajahnya kita bisa lebih mudah mencarinya."

Sera terdiam, tangannya mengepal kuat, 2 kali dia lengah dengan target nya, "lupa kan saja Seo Seongeun, aku hanya akan mencari anak itu, mereka pasti tak pergi jauh."

"Kau bicara apa? tugas kita mencari Seo Seongeun dan harus segera menyerahkannya pada Ilhae, presdir Yoojin benar-benar meremehkan kita jika tau kita gagal 2 kali menangkap orang yang sama."

Yeongchul melirik Sera, "Dua anak itu tak jauh, dimana ada Seo Seongeun disana ada anak itu." Ujar Sera. "lupakan dendam mu, ini kekanakan, bagaimana bisa kau dendam dengan anak kecil itu?" Sanghee menatap Sera

Tak peduli lagi Sera meninggalkan 2 rekannya kembali mencari Sarang yang sudah pergi bersama yang lainnya.

~ ~ ~

Gimyung membuka kulkas yang ternyata hanya berisi soju dan makanan yang tak menyelerakan.

"Tak ada makanan? biasa nya kulkas mu penuh." Tanya Gimyung melirik Sarang yang baru keluar dari kamar nya.

"Tak ada, makanan ku penuh di rumah yang satu lagi, kalau mau aku akan belikan di mini market depan." Ujar Sarang menawarkan.

"Kau bukan tipe yang suka mabuk, kenapa kulkas mu penuh dengan botol soju, sudah ku bilang kan jangan terlalu memikirkan yang lain, ini tanggung jawab ku, secepatnya kita akan berkumpul seperti dulu lagi Sarang." Gimyung hanya memperhatikan Sarang yang mengurungkan niatnya untuk membuka botol soju, "bagaimana caranya? kau tau aku, kan? walau aku ingin berhenti memikirkan yang lain, aku tak pernah bisa! aku tak tenang, kabar mereka tak jelas, sementara aku? aku jadi tak berguna di sini! Bersembunyi seperti seorang pecundang!"

"Sarang.." Gimyung merasa sudah memancing amarah Sarang, "...kalian perang dengan ilhae aku tak tau! kalian jadi buronan aku orang yang tau paling terakhir! apa aku benar-benar tak berguna untuk bigdeal? kenapa aku-" Sarang terdiam saat Gimyung memeluknya, menenangkan diri nya.

"Sudah.. maaf membuat mu jadi begini, kau sangat berguna dan kau bukan pecundang kau berhasil menyelamatkan Seo Seongeun itu hal yang hebat. Kau sudah dengar kan Baekho selama ini tak pernah gagal? tapi mereka gagal karna mu? apa kau tak sadar dengan hal itu?"Gimyung menguraikan peluk nya dan menatap Sarang yang terdiam.

"Aku malu pada mu.. aku malu pada kalian semua..." air mata nya jatuh, "jangan menangis, kau tak perlu malu, aku bangga pada mu karna sudah melaksanakan tugas penting ini dengan baik, aku tau bagaimana kau melawan rasa takut dalam dirimu saat menghadapi Baekho sendirian saat itu." Gimyung mengusap air mata itu, "semua yang bergabung dengan bigdeal berguna, tak ada pecundang di bigdeal, termasuk dirimu."

"Maaf.." Mendengar itu Gimyung tersenyum hangat, "kau tak ada salah, jadi jangan minta maaf." Gimyung kembali memeluk Sarang tanpa sadar Rainman yang tersenyum melihat itu dan Seo Seongeun tak berekspresi apapun memilih memperhatikan dari jauh.

"Bagaimana anggotanya tak setia pada nya? jika cara dia menenangkan anggotanya saja seperti itu."

~ ~ ~

Seongeun memperhatikan kepergian Sarang, "kau tak makan?" tanya Rainman karna setelah masak makan malam cewek itu malah pergi, "aku masih kenyang kalian makan lah, aku mau jalan-jalan sebentar."

Setelah mengatakan itu 3 cowok itu saling bertatapan, "pasti dia kepikiran hal tadi." Ujar Gimyung menikmati masakan Sarang.

"Hal apa?" tanya Seongeun membuka botol soju, "dia jadi target Baekho." jawab Gimyung santai.

"Astaga, sampai seperti itu? dia itu benar-benar panikan, kau tau? saat di Mall tadi dia memintaku menciumnya saat ku cium, dia malah menamparku."

"... Kau? menciumnya? bagaimana bisa?" tanya Gimyung penasaran sementara Rainman hanya mendengarkan.

"Dia melihat wanita tadi saat turun eskalator lalu bicaranya tak jelas ternyata.. hanya minta pura-pura aku malah-"

"Pfft~ Sudahlah, untung kau hanya di tampar tak dibuat pingsan~" Ujar Gimyung menepuk bahu Seo Seongeun pelan lalu kembali melahap habis makananannya.

~ ~ ~

"Kenapa aku beli soju lagi? padahal di rumah sudah penuh di kulkas..." Sepanjang jalan cewek itu hanya menikmati cemilan yang di beli nya di mini market depan tak ingat waktu, di rumah pun dia tak tau mau melakukan apa.

"Tak ada yang menarik di sini." Mata Sarang beralih pada sosok di samping nya itu, "YA! kenapa kau keluar?!" Sarang menarik lengan Seo Seongeun namun cowok itu tak bergerak, "nanti mereka bisa-"

Seongeun membekap mulut Sarang agar tak bicara lagi, "uhm!"

"Diam. Jika kau bicara lagi ku lempar kau ke sana." Seongeun menunjuk tempat sampah yang tak jauh dari tempat mereka kini, "kau bisa tenang sebentar?" baru lah Sarang mengangguk dan cowok itu melepas tangannya di mulut Sarang.

"Sudah larut, kenapa kau malah berkeliaran?" Sarang buka suara karna cowok di hadapan nya ini malah ikut diam, "bagaimana dengan mu?" tanya Seongeun tak menjawab pertanyaan itu.

"Aku cari udara segar." Seo merebut kantung plastik berisi soju dan meneguk nya sesuka hati, "ayo pulang, Kim Gimyung khawatir." Dia menari lengan Sarang meninggalkan tempat itu, "Aku bisa jalan sendiri! tak perlu menarik ku seperti itu." Sarang mengusap lengan nya yang terasa sakit.

"Apa dia tak bisa bersikap lembut pada wanita..." Ujar Sarang pelan namun masih bisa di dengar cowok itu, "tak bisa pada orang seperti mu, kau membuat ku kesal, ayo jalan cepat!" Seongeun jalan mendahului Sarang yang masih terdiam.

Tak mendapati Sarang langkah nya terhenti dan melihat cewek itu masih di sana tertunduk lesu, "YA! mau ku tarik lagi?"

~ ~ ~

STRANGERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang