langit yang sudah menjelang sore terlihat seperti lukisan alam yang indah dan menggugah hati. warna-warna oranye dan merah melintasi langit, menciptakan panorama yang memesona dan menenangkan.
dari kejauhan, awan-awan putih terhiasi sinar matahari yang mulai meredup, memberikan kesan dramatis dan romantis pada senja yang mempesona itu di sore hari ini. lima orang dengan semangat berjalan menuju ke gedung olahraga voli yang berada di Inarizaki High School, mereka- ralat hanya satu saja yang saling bercerita dan tertawa.
[name] yang saat ini sedang bersama dengan keempat temannya, hanya memperhatikan mereka dengan tatapan tidak mengerti dengan kelakuan mereka masing-masing.
melihat satu persatu temannya, ada yang sedang asik memakan onigiri yang datang entah darimana ia dapat, lalu ada yang bermain ponsel sampai-sampai matanya hampir tidak terbuka entah melihat apa sampai seperti itu, kemudian ada muka-muka yang tersenyum pasrah, dan satunya yang asik bercerita tentang seberapa tampan dirinya hingga banyak perempuan yang mau dengannya.
sungguh [name] tak mengerti dengan apa yang membuat suna keasikan bermain ponsel sampai-sampai matanya seperti itu, gadis itu tak mengerti dengan apa yang suna lihat.
'kurang sipit tuh bang' pikir [name] yang melihat suna, lalu beralih ke arah atsumu yang senyum-senyum sendiri sambil berlompat lompatan sedangkan ginjima hanya tersenyum pasrah melihat kelakuan setter nya yang satu ini. meanwhile osamu? ah biarkan saja dia, dia sepertinya terlalu sibuk memakan onigiri yang ia dapatkan.
"oh ya gin, kau tahu gak kalau aku itu- aduh" seketika tawa dari ginjima menarik perhatian dua orang yang sedang sibuk sendiri, suna dan osamu langsung menoleh melihat sesuatu yang di tertawakan oleh ginjima.
dengan gagahnya, suna langsung mempersiapkan ponsel dan memasuki menu kamera di ponselnya. satu persatu ia memotret di setiap satu sebuah gambar yang ia ambil, tak lupa ia juga berpindah tempat untuk mengambil momen yang pas.
"kebanyakan ngomong soal seberapa tampan, makanya kalau jalan tuh di pake mata nya!" osamu langsung mengeluarkan isi hatinya karena sedari tadi ia diam mendengar kalimat panjang atsumu yang tak berguna menurutnya itu.
"itulah yang namanya karma, iya kan sam?" osamu mengangguk lalu ikut tertawa bersama ginjima.
kerutan di dahi atsumu mulai bermunculan, perkataan osamu tadi sangat menekan sekali baginya walau perkataan osamu itu ada istilah benarnya juga. sesaat itu muncul sebuah lampu terang yang mengarah ke atsumu, rupanya itu adalah suna yang sengaja memotret atsumu dengan flashlight yang berada di ponselnya.
"lumayan nih aib tambahan, mana mukanya lucu lagi haha" ujarnya lalu tersenyum miring.
atsumu kemudian berdiri sambil menendang batu yang menghalangi jalannya tadi, "sumpah ga lucu, sun. hapus ga?".
"ngga ah, mending kabur" sesuai dengan perkataan suna, ia langsung pergi dari hadapan atsumu yang membuat sang korban itu semakin marah lalu mengejar sang pelaku.
ginjima dan osamu yang melihat itu langsung berhenti tertawa, lalu memegang perut mereka masing-masing akibat tertawa melihat atsumu yang seperti itu.
"ga di Indo, ga di Jepang ternyata sama aja ya? baru tau, kukira beda.." gumam [name] yang melihat itu, sebenarnya [name] ingin ikut tertawa tapi di tahan.
"kita di tinggal, hadeh ayo ke ruang olahraga." ajak osamu yang sudah kembali dengan keadaan normal setelah tertawa, trio yang di tinggalkan oleh satu pelaku dan satu korban pun akhirnya menyusul mereka berdua di ruang olahraga.
ginjima, [name], dan osamu pergi ke ruang olahraga yang terletak di sekolah elite, mereka membukakan pintu lalu masuk ke dalam tak lupa menggunakan salam yaitu.. "osu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/330427155-288-k358147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager is Mine - Inarizaki's Manager
Fanfic✧ The Manager is Mine | Haikyuu (Inarizaki Version) ↝[revised] "[name] minjem duit dong" -Atsumu "hobi bener pinjam duitnya [name], hutangmu aja banyak" -Ginjima "mie, mie apa yang selalu dibenci orang?" -[name] "lah aku suka mie, mana ada orang ya...