Pagi ini winter dan Karina tengah bersiap-siap untuk pulang, dari selepas acara semalam baik Karina sama winter gak keluar kamar sama sekali dan saat ini mereka milih buat pulang aja
"Barang-barang mu gak ada yang ketinggalan kan ay?"tanya winter karena bawaan Karina nih yang paling banyak
"Gak ada kok"jawab Karina sambil merapikan tempat tidurnya selagi nunggu winter siap
"Aku udah siap nih, yuk berangkat sekarang"winter menghampiri Karina dan mengambil tas Karina yang di taruh di atas kasur
"Oh ya ay, itu map kita kasi ke kakek mu dulu sebelum kita pergi sekalian kita pamitan juga"lanjut winter
Karina mengangguk dan mengambil map winter yang dia taruh di laci, hampir aja kelupaan itu map
Setelah dirasa sudah beres semua, mereka berdua keluar dari kamar dan turun ke ruang tengah yang kebetulan udah ada para orang tua bahkan tamu om leo dan om bagas pun masih disana tengah bercanda dengan kakek dan om-om nya Karina
Irene yang tengah menyiapkan sarapan pun melihat kearah tangga Dimana winter dan Karina baru saja turun hanya saja mereka membawa tas yang bisa Irene tebak berisi baju-baju mereka
"Loh Rina kamu sama winter mau kemana?"tanya Irene membuat mereka semua terfokus pada Karina dan winter
"Loh iya Rina, kok bawa tas gitu"tanya Tante Dewi
Karina dan winter berjalan menghampiri Irene
"Rina sama winter mau balik ke Jakarta bun"jawab Karina
Irene mengusap rambut anaknya itu dengan lembut
"Loh kenapa mau pulang, nenek sama kakek mu masih pada kangen tuh"
Karina melihat kakeknya kemudian melihat para om-om nya
"Karina gak bisa tinggal lebih lama di rumah yang ngak bisa ngertiin kebahagiaan Rina Bun"sindir Karina untuk para om-om nya
Karina memeluk Irene dengan erat
"Di rumah winter, mereka memperlakukan Karina dan menghargai Karina dengan baik, apa harus Karina diem di saat keluarga Rina sendiri malah merendahkan winter Bun, jadi izinin Karina pulang ya Bun,nek"pinta Karina sambil melepaskan pelukannya pada bundanya itu dan menatap sang nenek
Nenek Karina tersenyum dan mengusap rambut Karina
"Lakuin apa yang Rina mau, yang menurut Rina itu kebahagiaan Rina"ucap sang nenek pada Karina
Winter tersenyum melihat kedekatan Karina dengan neneknya, winter menoleh kesamping kiri Dimana ada para om Karina dan kakeknya Karina
Winter mengambil map yang di bawa Karina dan berjalan menuju kakek dan om nya Karina
"Kek, saya izin pulang lebih dulu"ucap winter pamit
Sang kakek menepuk pundak winter dengan pelan
"Maafkan kakek karena kamu jadi tidak nyaman tinggal disini ya"
"Gak kok kek, winter nyaman hanya saja winter memang ada keperluan mendesak"jujur winter karena dia harus mengurus keperluan untuk ulang tahunnya
"Oh ya kek, ini hadiah kecil dari winter buat ulang tahun pernikahan kakek dan nenek"ucap winter memberikan map coklat tersebut pada sang kakek
Kakek Karina menerima map tersebut dengan penasaran
"Apa nih isinya?"
"Kakek bisa liat sendiri dan semoga kakek suka"
Kakek pun membuka map tersebut dan membacanya secara seksama
"HAHAHAHA~"tawa kakek menggelegar di rumah tersebut membuat mereka semua menoleh menatap kakek
"Pah kenapa kok ketawa?"tanya Bagas pada sang ayah
Sang kakek menatap Bagas dan Leo dengan raut wajah bahagia
"Kalian bahkan kalah dengan bocah ingusan ini"tunjuk sang kakek pada winter
"Maksud papah?"tanya Leo
"Baca sendiri" kakek memberikan map coklat tersebut pada Leo dan Bagas
Bagas dan Leo langsung melihat isi map yang membuat papah mereka tertawa bahagia dan setelah di lihat betapa tercengang nya mereka
"Kok bisa?"tanya Leo tak percaya
"Bagaimana bisa kamu mendapatkan ini?"tanya Bagas
Winter tersenyum kecil menatap om-om nya Karina tersebut
"Saya mencintai Karina om, dan saya rela mengeluarkan ratusan juta untuknya walaupun saya hanya anak dari seorang pasangan TKW"jawab winter
"Kek semoga suka dengan hadiah kecil milik saya ya"winter menyalimi kakek Karina
Kakek Karina memeluk winter dengan erat
"Terimakasih karena kamu sudah mau mewujudkan salah satu mimpi saya memiliki sebuah pabrik dengan atas nama saya"
Winter membalas pelukan tersebut
"Kebahagian kakek adalah kebahagiaan Karina maka apa yang membuat Karina bahagia akan saya jaga"
Winter melepaskan pelukan tersebut kemudian beralih menyalimi seulgi
"Pi, winter izin bawa Karina nginap di rumah winter untuk dua hari aja ya"izin winter pada seulgi, yakali bawa anak cewek orang nginep di rumahnya gak izin dulu ntar dia di sangka nyulik
"Iya, asal anak papi harus di bawa pulang dengan kondisi yang masih utuh"
"Kalo itu mah siap Pi"
"Yuk ay"ajak winter
Karina mengangguk kemudian berjalan menghampiri winter, mereka berdua berjalan menuju pintu keluar dengan winter yang membawa tas Karina dan Karina yang mengandeng lengan winter
Setelah Karina dan winter tidak terlihat lagi kakek Karina langsung menatap Bagas dan Leo dengan tatapan sinis
"Lihat!!! Gara-gara kalian winter dan Karina jadi tidak nyaman di sini"marah sang kakek pada anak-anak nya
"Pah, kenapa papah malah ngerestuin hubungan gak benar itu"balas Bagas
"Karena papah ngelihat sumber kebahagiaan Karina hanya ada pada winter, Bagas!!"
"Bang Leo, bang Bagas, seulgi bener-bener seneng kalian sepeduli itu sama Karina tapi seulgi tau yang mana baik dan buruknya buat Karina, walaupun hubungan mereka memang gak bisa di akui tapi winter adalah sumber kebahagiaan Karina maka seulgi akan dukung apa pun yang buat Rina bahagia"jelas seulgi
"Tapi Seul, yang di bilang bang Bagas ada benernya loh, Karina berhak dapet laki-laki tulen dan bukannya segender"
BRAKK
mereka semua tersentak kaget ketika kakek malah ngegebrak meja
"CUKUP BAGAS, LEO!!!, hidup Karina biar papah dan seulgi yang urus dan kalian lebih baik fokus pada anak anak kalian saja dan jangan lagi papah dengar rencana kalian untuk menjodohkan Karina dengan laki-laki lain Karena PAPAH AKAN MENENTANG ITU KARENA KARINA HANYA AKAN BERAKHIR DENGAN WINTER, CAMKAN ITU!!!"
Kalo ada typo mohon di maklumi ya
Jangan lupa untuk vote cerita aku dan follow juga
.
.
.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya bye
KAMU SEDANG MEMBACA
SELEBGRAM END√√
Fanfiction"kamu kenapa mau sama aku?, padahal aku gak ada apa-apanya dibandingkan kamu"winter "merendahkan diri ya kamu, kamu lupa apa bahkan kamu jauh di atas aku, bahkan melebihi aku, aku mah cuman Selebgram biasa sedangkan kamu anak dari seorang diva Indon...