Mengisahkan tentang 3 perempuan yang berpenampilan tomboy dengan keragaman latar belakang yang misterius hingga membuat mereka memutuskan untuk menjadi cewek tomboy dan semakin berani terhadap takdir.
Mereka adalah Givan, Alfa, dan Zion. Itu nama pa...
Selesai dengan kegiatan kamar mandi mereka berdua, Alfa dan Zion ikut berkumpul diruang makan bergabung dengan Givan yang sedang memainkan hp nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Loh kok kosong van? Lo ga order?" Tanya Alfa setelah ia mendudukkan pantatnya disebelah kiri Givan yang berada ditengah, sedangkan Zion berada disisi kanannya.
"Tau nih lagi macet kali kek jalan rejeki kita" ucap Givan yang melirik sebentar ke arah Alfa.
"Ek eleh... Padahal udah dangdutan nih lambung tcih" eluh Zion dengan muka kembali kesal. Ia pun mengalihkan Givan yang bermain hp sedari tadi lalu beralih ke Alfa.
"Al, lo ga mandi ya? Kok masih pake piyama bentar lagi kan mau masuk kita"
"Kaga ah males gue kek nya setan mager nambah lagi di badan, jadi ya ikutan kek mamak Givan aja hehehe" ucap Alfa sambil cengengesan ke arah Givan, namun tak dihiraukan olehnya.
"Pantes bau bangke nya kerasa, ntar tuh parfum semprotin seluruh badan aja sampe ketek ketek lo hahaha"
"Sialan lo bocil, gue cekokin kencing lo ntar"
"Dih nenek girang sa ae, btw lama bat mending ke warteg aja kuy?" Ajak Zion ke mereka berdua.
"Eh cebong, kalo ntar orderannya dateng duit gue gimana? Lo berdua mau ganti?" Ucap Givan yang sedikit kesal karena dia juga sudah terlalu lama menunggu pesanan makanannya itu.
"Ogah lah kan kali ini lo yang dapet urutan traktiran kita" Alfa menjawab pertanyaan dari temannya itu dan akan berdiri menyauti ajakan Zion, namun sebelum melangkah suara bel pintu apartemen mereka berbunyi.
Ting... Ting... Ting... Ting... Ting... Ting...
"Woi woi sabar! Brutal amat neken bel nya kebelet boker apa" ucap Zion sedikit berteriak dan segera bergegas ke pintu untuk melihat siapa yang datang.
Setelah pintu terbuka pencetan bel pun berhenti, Zion melirik abang-abang yang membawa bungkus makanan dengan alis tertarik keatas dan badannya yang menyender ke sisi pintu.
"Napa lo bang? Naksir gue?" Zion memperhatikan abang-abang tadi yang hanya diam saja melihat dirinya.
Dengan gelagapan dan sedikit mengelus tengkuknya, si abang itu tertawa pelan karena tertangkap basah sedang memperhatikan Zion lama.
"Anu, kamu ganteng hehe"
"Dih belok lo bang? Tapi gue emang ganteng sih gak perlu diragukan lagi"
"Eh enggak atuh, cuma mukanya bikin salfok aja saya mah jelas straight!" Ucap abang-abang tadi untuk meyakinkan Zion.
"Au deh, jadi berapa tuh totalnya bang?" Zion belum mengambil makanan nya, karena ia selalu memilih membayar dulu sebelum mengambil.
"Ohh 75 aja" jawab abang-abang tadi sambil menyerahkan pesanannya kepada Zion.
"Ntar bang gue ambil duitnya" tanpa menutup pintu Zion kembali ke ruang makan tadi untuk meminta uang kepada Givan.
"Bagong, mana duitnya? Udah dateng tuh" Zion berdiri sambil mengadahkan satu tangannya didepan mata Givan bukan didepan mukanya.
"Eh tangan korona yang sopan dong, nih!" Givan menggeplak pelan tangan Zion tadi lalu menyerahkan uang kertas selembar berwarna merah.
Zion mengambil uang tersebut dan tak memperdulikan tangannya digeplak tadi oleh Givan, lalu kembali menuju pintu.
"Nih bang" ia menyerahkan uang itu kepada abang-abang tadi, setelah mendapat kembalian Zion mengambil makanannya dan kembali ke ruang makan setelah menutup pintu apartemen mereka.
Alfa yang melihat Zion membawa masuk bungkusan makanan langsung saja mengambil peralatan makan untuk mereka bertiga dan menata nya di meja bersama Zion.
Sedangkan Givan? Tentu saja hanya diam, siapa yang menraktir akan diam menunggu pelayanan.
Mereka pun makan bersama dengan sesekali diiringi gelak tawa karena candaan mereka.
"Eh lo tadi lama amat pacaran sama abang-abang nya ya?" Tanya Alfa kepada Zion.
"Gundul mu, tuh orang salting liat kegantengan gue" ucap Zion sambil menaikturunkan alisnya.
"Loh boti dia?" Alfa sudah tidak terkejut lagi jika mereka disukai tak hanya oleh kaum perempuan saja.
"Getewe, katanya sih straight tapi au dah" Zion sedikit acuh dengan topik yang membicarakan abang-abang tadi.
"Heh heh, makan makan malah gibah" Givan menengahi, ya walaupun tak ada perkelahian.
Mereka melanjutkan makannya dengan tenang kali ini, setelah selesai mereka mencuci piring mereka sendiri bersiap-siap untuk pergi ke Kampus bersama.
Givan keluar lebih dulu karena dia hanya tinggal memakai kaos oblong putih dan celana jeans hitam, tak lupa juga dengan topi abu-abu dibuat terbalik seperti abang-abang penjual makanan pinggir jalan.
Berikut nya adalah Alfa yang keluar dari kamar setelah mengganti piyama nya dengan kaos putih dimasukkan ke celana panjangnya dan ditutup oleh jas hitam polos yang senada dengan warna celana nya.
Lalu yang terakhir adalah Zion, dia hanya memakai Hoodie hijau lumut dan celana pendek selutut berwarna putih. Memperlihatkan kaki mulusnya yang bersih dan dia terlihat imut dengan gaya pakaiannya.
Mereka keluar bersama dari apartemen dengan berjalan kaki, dengan urutan Givan didepan karena dia yang paling tinggi lalu dibelakangnya ada Alfa dan Zion yang pendek diantara mereka berdua namun jika berhadapan dengan perempuan lain ia masih cukup tinggi. Kampus mereka pun tak jauh dari tempat mereka tinggal dan ini suatu keberuntungan tersendiri bagi mereka.
Saat memasuki halaman kampus, suara bisik-bisik dan tatapan memuja secara terang-terangan mereka dapat setiap hari, kebanyakan dari kaum wanita dan... Pria yang mengenali mereka bahwa mereka adalah perempuan.
Givan, Alfa, dan Zion. Mereka memperkenalkan diri mereka sebagai pria namun dalam data identitas diri mereka yang asli jenis kelamin mereka tetaplah perempuan, para dosen sempat menegur namun lama-lama mereka tutup mulut. Karena apa? Hanya Givan, Alfa, Zion dan Tuhan yang tau.
Saat akan memasuki kelas mereka dihadang oleh gerombolan geng pria, pria paling depan menatap nyalang kearah mereka bertiga dan tangan yang terkepal kuat disisi badannya. . . . . . . . . .
Bersambung.... Bosen ga? Aku takutnya ngebosenin buat yang baca:(((( See you next part!