Leo yang melihat itu terkekeh pelan dan menyandarkan punggungnya yang kaku di senderan kursi taman itu sambil menunggu teman-temannya menyelesaikan permainan mereka.
.
.
.
.
.
.
.Setelah dirasa jauh dari kawanan Leo edan, mereka bertiga mampir ke kafe dekat kampus mereka berada.
Alfa, Givan, dan Zion memilih untuk duduk dipinggir samping jendela yang menampilkan ramainya jalan raya kala itu. Dengan sedikit ngos-ngosan karena menghindar, mereka bertiga hanya memesan minuman dingin yang sama.
"Gila, kerasukan apaan tuh Leo?" Zion yang pertama buka suara setelah dirasa tenang.
"Tau tuh, kemaren perasaan kaga gitu deh" heran Alfa mengingat kejadian tadi.
"Sama gue juga kaga gitu Al, curiga nih jan jangan dia naksir lo?" Ucap Givan sambil memicingkan matanya menatap kearah Alfa.
"Eitss... Bentar bentar, lain kali coba mainnya sama gue gimana? Siapa tau kan makin edan dianya atau ga..." Zion menjeda ucapan nya sambil melihat kedua temannya.
"Apaan bocil?" Alfa tak sabar untuk mendengar kelanjutannya karena dia 'kepo', kepo ya teman-teman...
"Ga tau gue hehehe" ucap Zion sambil cengengesan.
"Elah si tuyul" Givan yang ikut menunggu jawaban dari Zion seketika dibuat masam oleh jawabannya.
Sedangkan Alfa sudah memutar bola matanya dan menyedekapkan kedua tangannya di dada sambil mengalihkan pandangannya ke jalan raya guna menahan rasa kesal yang muncul.
Givan yang melihat hal itu memunculkan sebuah ide untuk menghilangkan rasa bosan diantara mereka.
"Rese lo cebong, habis ini lo ikut nge-gym bareng gue titik. Kalo Alfa lo ikut juga aja daripada badmood keterusan" ajak Givan kepada mereka berdua yang sibuk dengan dunianya sendiri.
"Hah yaudah, tapi gue barbell nya yang kecil aja ya wak biar ga beban banget di gue nya"
"Oke lah tapi lo ikut yoga juga Zion"
"Walah walah... Ih!" Zion cukup kesal dengan usulan Givan, sehingga dia hanya memukul Givan beberapa kali untuk melampiaskan kekesalannya.
"Haha rasain lo rese sih" Givan menggunakan kedua lengannya sebagai tameng agar pukulan Zion tidak mengenai wajah rupawan miliknya.
"Alfa! Givan nih kebangetan" adu Zion ke Alfa dengan telunjuk mengarah ke Givan.
"Mampus..." Ejek Alfa ke Zion dan hal itu membuat Zion hanya bisa diam dan menggerutu sesekali.
Setelah perdebatan yang lumayan memakan waktu itu, mereka keluar kafe dan menuju ke tempat gym yang biasa Givan kunjungi.
.
.
.
.
.Di tempat gym mereka bertiga berada di ruang ganti untuk mengganti pakaian yang sesuai untuk olahraga nanti, untung nya Givan memiliki beberapa pakaian di loker pribadinya sehingga Alfa dan Zion tak perlu pulang hanya untuk mengambil pakaian mereka.
Setelah berganti pakaian, mereka bertiga menuju ke ruang olahraga untuk melakukan kegiatan mereka. Givan yang latihan angkat beban, Zion yang latihan menggunakan barbell mini nya, dan Alfa yang melakukan yoga ringan.
"Haduh pegel lengan gue van" eluh Zion setelah sekian lama mengangkat barbell nya.
"Ayo lanjut yoga Zi" Givan mendorong pelan tubuh Zion untuk bergabung bersama Alfa dan melakukan yoga bersama.
Alfa yang sedang beristirahat selonjoran diatas matras yoga melihat kedua temannya menghampirinya pun berniat menjahili keduanya, dengan memberikan kedipan maut dan gaya bibir monyong monyong centil manjah lita itu berhasil membuat Givan dan Zion yang melihatnya seketika mual saat itu juga.
"Huekkk... Alfa nggilani, cuih cuih hiiii" Zion geli kegirangan dan mengusap-usap lengannya yang merinding setelah melihat yang dilakukan Alfa.
"Hii... Iyuhh Alfa kesurupan pocong kayang nih kek nya hii hiii" sedangkan Givan bergidik geli dan mengkoyak kan rambut Alfa agar tersadar dari perbuatannya itu.
Alfa yang rambutnya dikoyak kan pun menggeplaki tangan Givan agar menjauh dari kepalanya yang rambutnya sudah tak karuan.
"Apaan si coy, udah dong gue masih waras blok" ucap Alfa sambil masih menggeplak tangan Givan.
"Lo sih, ngapain kek begituan Al, geli tau ga kek ngebet kawin aja lo" ucap Zion mendahului Givan yang masih terkekeh dengan perbuatannya baru saja itu.
"Tuh dengerin kuping" Givan ikut-ikutan dalam mengolok Alfa.
"Iya-iya, tapi asik loh liat ekspresi kelen"
Dengan wajah tak berdosa nya Alfa senyam senyum ke Givan dan Zion yang menatap geli kearahnya."Yeuu kampret, gue gibeng juga lu" Zion mengatakannya sambil hendak menyelepet Alfa menggunakan tangan kanannya.
Setelah adegan geli menggeli akhirnya Givan dan Zion melanjutkan kegiatan mereka selanjutnya yaitu yoga dan diikuti pula oleh Alfa yang melakukan yoga ulang agar bisa melakukannya bersama-sama.
.
.
.
.
.Setelah aktivitas mereka di gym memakan waktu yang cukup lama hingga sore tiba, mereka bertiga memutuskan untuk pulang kembali ke apartemen mereka dan mengerjakan tugas kuliah bersama.
"Haduuuh habis olahraga bukannya seger malah cape ini gimana sih" eluh Zion setelah mendudukkan pantatnya di kursi ruang tamu apartemen mereka.
"Ngeluh mulu dari tadi, mandi sono bau ajab lu" ucap Alfa sambil melemparkan handuk ke wajah Zion.
"Nah tuh, mandi biar bau karma" Givan pun ikut-ikutan dalam hal olok mengolok teman senasib.
"Cangkeman kowe" kesal Zion sambil berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamarnya dengan hentakan kaki yang cukup keras.
"Buahahaha.. bocil ngambek bocil"
"Hahaha sa ae badak awokawokawok" Alfa ikut tertawa sekalian mengejek Givan dan berlari masuk ke kamarnya.
"Dih! Awas lu gue ketekin mampus lu ntar Al!" Teriak Givan ke arah kamar Alfa berada dan masuk ke kamarnya sendiri untuk mandi ria membersihkan diri dari keringat sarang dosa.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung...
Aku kurang paham soal dunia per gym an tapi aku usahain buat suasana yang bisa dipahami sama kalian, semoga rame yah nih cerita, akhir" ini kena blockwriter(?)
Okay see you next time! ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Circle Cegan nih!
HumorMengisahkan tentang 3 perempuan yang berpenampilan tomboy dengan keragaman latar belakang yang misterius hingga membuat mereka memutuskan untuk menjadi cewek tomboy dan semakin berani terhadap takdir. Mereka adalah Givan, Alfa, dan Zion. Itu nama pa...