"Jika Allah sudah berkehendak mempersatukan saya dengan mu, sejauh apapun kamu pasti akan kembali bersama saya"
Gus Atha
Romansa
Gus dan Ning
Cerita ini berupa fiktif belaka, hasil karya sendiri, jika ada kesamaan tempat, tokoh, dll. Itu hanya keti...
Suara adzan menggema di telinga Gus Atha, ia terbangun dan menoleh ke arah istrinya yang masih terlelap nyenyak. Ia menatap lekat wajah istrinya sambil tersenyum, ingin sekali mencubit pipi chubby istrinya, namun ia belum berani untuk menyentuh istrinya. Ia hanya berani memandang wajah istrinya ketika tidur.
"Ya Allah cantik sekali istri Atha" ucap Gus Atha dalam hati sambil tersenyum.
Tak ingin berkalut dalam fikirannya, ia segera mengambil wudhu dan membangunkan istrinya untuk menunaikan sholat asar, kali ini mereka tak berjamaah berdua, melainkan berjamaah di masjid pesantren bersama Buya dan amah. Karna Faza juga harus mengikuti kegiatan pesantren.
"Mau ke masjid nak?" Sapa amah pada Faza
"Iya mah" jawab mereka bersama
"Amah nanyain mantu amah bukan kamu le" ucap amah
"Kan sama aja mah, sama² anak amah iya kan Ning?" Tanya Gus Atha pada Faza
"Yaudah deh, yuk bareng amah nak, amah juga mau jamaah dimasjid" ajak amah pada Faza. "Kamu sama Buya le, biar Faza sama amah dulu" ucap amah pada Gus Atha
Gus Atha menghela nafas, padahal ia ingin sekali pergi bersama istrinya ke masjid." Iya amah, jagain istri Atha mah, jangan sampe diliat sama santriwan" ucap Gus Atha pada amah sedangkan Faza sudah tersenyum malu Karna ucapan Gus Atha.
"Iya le tenang aja, udh yuk nak berangkat" ajak amah pada Faza
"Iya mah" jawab Faza " g-gus Faza berangkat duluan sama amah" pamit Faza pada Gus Atha
"Iya Ning, setelah solat jangan kemana mana saya mau ajak kamu keliling pesantren"
"Iya Gus, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Amah dan Faza pun berjalan beriringan menuju masjid pesantren. Dan membuat para santri bertanya tanya tentang Faza, Karna memang Faza belum sama sekali ke asrama putri.
"Eh siapa yang disamping nyai Syarifah ya kok aku ga pernah liat" ucap salah satu santri
" Cantik banget, apa dia saudaranya nyai ya?" Ucap santri yang lain
