"Ah, akhirnya selesai juga pekerjaanku." Pemuda berusia dua puluh delapan tahun itu, menggembungkan pipinya. Kedua tangannya di angkat ke atas, untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku.
Pemuda itu, putra dari seorang konglomerat terkaya ke dua di Negeri Tirai Bambu. Namanya Xiao Zhan. Dia adalah anak tunggal dari konglomerat bernama Xiao Yun Fat.
Drtt
Drrt
"Huh... ada apa lagi dia meneleponku?" gerutunya.
"Ya, ada apa Ayah?"
"Sudah jam berapa ini? Ayah, kan, sudah bilang kalau malam ini kau harus datang ke hotel Zeus. Apa kau lupa?"
Xiao Zhan menepuk jidatnya kencang. "Astaga! Kenapa Ayah baru meneleponku?"
Tut
"Zhanzhan? Hei!"
Xiao Yun Fat menatap tajam layar handphonenya. Lalu mengerutu kesal, "Dasar anak durhaka. Bisa-bisanya dia menyalahkanku."
Xiao Zhan segera membereskan peralatan kerjanya. Sedari tadi siang, ia disibukkan oleh pekerjaannya, menyusun anggaran perusahaan untuk awal tahun. Ayahnya menyerahkan pengelolaan semua aset dan dana perusahaan pada Xiao Zhan, putra semata wayangnya.
Zhan bergegas menuju lokasi pertemuan yang telah ditentukan. Sebenarnya, itu adalah acara ayahnya sebagai tamu undangan peresmian sebuah hotel. Namun, ayahnya masih berada di Jepang untuk mengurus mega proyek pembangunan tembok di sepanjang pantai. Proyek besar untuk menanggulangi bencana tsunami.
"Ah, sial! Aku lupa ganti baju. Sebaiknya aku menyewa salah satu kamar saja untuk mandi dan ganti pakaian," gumamnya sambil melajukan mobilnya. Melesat dengan cepat ke tempat tujuan. Zhan menyempatkan untuk mampir ke sebuah butik. Membeli sepasang pakaian semi formal. Hanya sepasang jas Biru Tua dengan dalaman kaus rajut turtleneck. Acaranya pun tidak terlalu formal, karena ayahnya hanya sebagai tamu undangan. Bukan tamu khusus.
Mobil terparkir di depan hotel. Zhan menyerahkan kunci mobilnya pada seorang petugas parkir. Setelah itu dia langsung masuk ke dalam hotel, tepatnya memesan standard room. Hanya untuk mandi dan berganti pakaian.
"Maaf Tuan. Standart room sudah penuh. Tapi... ada satu president suite yang letaknya paling atas. Hanya itu yang tersisa." Resepsionis tersebut menyerahkan sebuah alat pendeteksi sidik jari, sebagai akses untuk membuka pintu. Zhan mengikuti arahan, mendaftarkan sidik jari telunjuknya. Hanya sidik jari yang terdaftar saja yang bisa mengakses pintu kamar.
Xiao Zhan membuang nafas panjang. Bukan masalah membayar kamar dengan tarif yang sangat mahal, apalagi hanya untuk sekedar mandi dan ganti pakaian. "Ya sudah, aku ambil. Tagihkan saja ke Xz Company."
"Baik, Tuan." Setelah melakukan registrasi, Xiao Zhan segera meninggalkan bagian resepsionis. Hanya tersisa waktu setengah jam sebelum acara dimulai.
"Nona Xuan Lu," panggil seorang pria yang ternyata adalah Manager Hotel.
"Iya, Tuan. Ada apa?" Xuan Lu segera menghampiri atasannya terlebih dahulu, sebelum ia menyelesaikan proses registasi kamar hotel. Aplikasi order hotel belum selesai diinput olehnya. Panggilan atasan lebih penting.
Manager bernama Dylan tersebut, meminta Xuan Lu untuk menyambut pemilik hotel yang baru saja datang. Beberapa karyawan sudah berbaris rapi di bagian depan, untuk menyambut bos besar.
Berbarengan dengan kedatangan bos pemilik hotel. Salah seorang tamu undangan masuk dan memesan kamar. Melihat ada tamu yang menghampiri meja resepsionis, salah seorang pegawai pun akhirnya melayani tamu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHED (YIZHAN BJYX) END 💯💯💯
FanfictionPertemuan yang tidak disengaja, membuat Xiao Zhan dan Wang Yibo menemukan jalan hidupnya. Akibat salah kamar dan terjebak dalam sebuah rencana seseorang, membuat keduanya justru mengikat janji. Apakah ikatan janji itu akan membuat mereka terikat sa...