Jeon Jezaray Alexandro seorang pria berusia 27 tahun, memiliki seorang istri bernama Francesca Zelda yang berusia 25 tahun..
Awal kehidupan rumah tangga mereka begitu harmonis. Bertahun tahun menikah, Jeza mulai jenuh dengan pernikahannya yang tak...
~ RATED 🔞 ~ MENTION HARSH WORD ~ KEKERASAN ~ VIOLENCE ~ DARK ROMANCE ~ TYPO TOLONG DITANDAI!
❗90 VOTE 50 KOMEN❗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 1 ( Tuntutan Keluarga )
5 tahun sudah Jeon Jezaray Alexandro dan Francesca Zelda membangun rumah tangga. Berawal dari Jeza yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Zelda semasa sekolah. Zelda adalah gadis pintar nan cantik yang dapat membuat Jeza jatuh hati hingga bersusah payah memenangkan hati sang gadis saat itu. Mengapa harus bersusah payah ? tentu saja karena Zelda bukanlah gadis biasa. Banyak pria yang menyukai gadis itu juga Zelda adalah gadis yang sulit untuk membuka pintu hatinya.
Namun, semua usaha itu kini telah terbayarkan saat Jeza telah membuat Zelda menjadi istrinya. Membuat wanita ini menjadi satu satunya yang menetap dihatinya. Meski hingga kini keluarga kecil mereka belum dikaruniai malaikat kecil. Tapi hal itu sama sekali tak mengurangi rasa cinta Jeza pada Zelda.
“Sampai kapan Jez ?”
“Eomma, kita sudah sering membahas ini bukan?”
Wanita paruh baya itu menghela nafas panjang. Memijat pelipisnya seraya mendudukan diri di sofa ruangan kerja sang anak.
“Eomma tak punya banyak waktu. Kau tahu kan, jika kanker di dalam diri Eomma mulai menjalar. Eomma takut Jeza jika Eomma tak dapat melihat cucu Eomma di akhir sisa hidup Eomma.”
Jeza yang semula menatap wajah sang ibu, kini menurunkan padangannnya dan menunduk. Sudah berkali kali ibunya selalu menginginkan cucu dari rahim istinya Zelda, namun Jeza belum dapat mewujudkannya karena sampai saat ini belum ada keajaiban yang datang pada keluarga kecilnya.
Bukan sekali dua kali ia dan sang istri memeriksakan diri. Tapi semua rumah sakit menyatakan bahwa Zelda dan dirinya dalam kondisi yang baik dan tidak ada masalah.
“Berikan aku waktu sedikit lagi.”
“Sampai kapan Jeza ?”
“Sampai Eomma mendapatkan apa yang Eomma inginkan.”
“Eomma bisa mengenalkanmu pada gadis lain jika kau mau, Eomma hanya takut Zelda tak akan pernah memberimu keturunan.”
“Meskipun Eomma menawarkan aku 1000 wanita ke hadapanku, aku tak akan segan untuk menolaknya. Karena wanita yang kucintai hanyalah istriku Zelda.”
Tak lagi menjawab ucapan sang anak, wanita paruh baya itu bangkit dari sofa dan melangkah pergi keluar dari ruangan sang anak.
Sementara Jeza hanya dapat menghembuskan nafas kasar. Ia benci ditekan, ia tak suka penekanan yang terus menerus seperti ini. Dirinya merasa cukup bahagia di dalam pernikahannya dengan Zelda. Bahkan Jeza sama sekali tak masalah jika Zelda tak memberinya keturunan. Toh ia dapat mengadopsi anak