***
"Yak!! Jennie Kim!! Bangun!!". Teriak seseorang dari luar.
Sungguh sial pagi hari ini bagi seorang gadis yang bernama Jennie Kim, ia harus mendapatkan omelan di pagi harinya yang cerah ini.
"Yaaaakk!! Jennie Kim!!". Teriak seorang wanita paruh baya lagi dari luar kamar apartemen jennie.
"AISHDHHHDBDKE sialan!! Mengganggu pagi ku saja". Omel jennie pelan, tentu saja ia tak berani mengomel keras-keras.
"Iya Nyonya Jung! Aku sudah bangun!". Ujar jennie sedikit berteriak, lalu bangkit dari tidurnya masih dengan wajah mengantuk dan penampilan yg berantakan untuk membuka pintu.
"Hey nona! Berhentilah bermalas-malasan! Kau belum membayar sewa untuk bulan ini! Kapan kau akan bayar huh?!". Ujar nyonya jung tepat saat jennie membuka pintu apartemen yang baru saja ia sewa 6 bulan lalu.
"Nyonya! Saya akan membayarnya bulan depan sekaligus dengan biaya sewa bulan depan! Saya baru mendapatkan pekerjaan baru! Mohon mengerti nyonya!". Ujar jennie berusaha sabar menghadapi nyonya jung sang pemilik apartemen.
"Akan ku ingat janji mu! Bulan depan! Tanggal 1 jika kau tidak membayarnya! Kau harus angkat kaki dari apartemen ini!". Ujar nyonya jung mengancam jennie.
"Baik nyonya!". Ujar jennie pasrah dengan sikap nyonya jung padanya.Setelah puas mengomeli jennie di pagi hari ini, nyonya jung pergi begitu saja tanpa mengucapkan apa-apa lagi, sedangkan jennie kembali masuk dan segera masuk ke kamar mandi, karna ia baru ingat bahwa ia harus segera berangkat bekerja, jennie baru mendapatkan pekerjaan baru sebagai seorang barista sekaligus pelayan di sebuah kafe di seoul.
Tidak memerlukan waktu lama untuk jennie bersiap-siap, ia segera memakai gaun sederhana yang ia punya untuk hari pertamanya bekerja.
Gaun hitam yang panjangnya mencapai lututnya.
Setelah merasa siap, jennie segera mengambil tas dan me masukan beberapa kebutuhan nya, seperti lipstik, charger, dll. Dan segera berangkat, tanpa sarapan, bagi jennie, sarapan bisa nanti atau bisa digabung dengan makan siang.Sebagai gadis yang berasal dari desa dan bertujuan untuk mencari pekerjaan di kota besar, jennie harus pintar-pintar menghemat kebutuhan nya, karna ia harus mengirimkan uang untuk keluarganya di desa setiap bulan.
***
Di lain tempat..
"Daddy.. bangun". Ujar seorang anak laki-laki yang berusia sekira nya 3-4 tahun sambil menggoyangkan tubuh seorang pria yang sedang tertidur pulas.
"Daddy banguun". Ujar anak laki-laki itu lagi.
"Bentar lagi sean.. daddy masih ingin tidur". Ujar pria yang di panggil daddy oleh anak laki-laki bernama sean itu.
"Daddy bilang malam daddy miting". Ujar sean terdengar tak jelas, namun bagi daddy nya sangat jelas.
"Astagaa!! Iya daddy ada meeting pagi ini". Ujar pria itu yang di ketahui bernama Byun Baekhyun, pria lajang berusia 29 tahun, belum menikah dan belum pernah menikah namun memiliki seorang anak.Apakah anak dari hubungan terlarang? Tentu saja tidak? Lalu siapa sean? Akan dibahas di bab selanjutnya.
"Good molning daddy". Ujar sean sembari menaiki tubuh daddy nya dan mengecup bibir sang daddy sekilas.
"Morning baby". Ujar baekhyun membalas sapaan sean sembari memeluk tubuh mungil sean.
"Daddy! Sean mau Ais klim". Ujar sean sambil mencium baekhyun, bermaksud merayu baekhyun agar mengizinkannya membeli ice cream.
"Nggak boleh! Nanti gigi sean sakit". Ujar baekhyun memberi pengertian.
"Tapi sean, sikat giginya lajin kok daddy". Ujar sean meyakinkan baekhyun.
Baekhyun berpikir sejenak, sudah dua bulang sean tidak mengonsumsi manis-manisan.
"Okay! Tapi sean janji sama daddy kalau sean harus rajin sikat gigi!". Ujar baekhyun membuat perjanjian.
"Janji!!". Ujar sean bersemangat.
"Okay! Ayo mandiiii~". Ujar baekhyun lalu menggendong sean.
"Nggak mauu~ dingin daddy dingin". Ujar sean sambil merengek.
"Nggak mandi nggk ada ice cream". Ujar baekhyun mengancam.
"Mandi sama daddy". Ujar sean akhirnya melunak.
"Okay sayang nya daddy". Ujar baekhyun lalu membawa sean ke kamar mandi.