Seorang omega, memiliki mata hazel, kulit seputih susu dan senyum secerah matahari. Itulah penilaian orang-orang untuk Kim Sunoo. Si manis misterius namun juga hangat disaat yang sama.
Saat ini, Sunoo tengah duduk di salah satu ayunan taman kota. Sudah menjadi kesehariannya datang ke tempat itu, untuk melukis pemandangan atau sekedar menikmati senja seperti yang ia lakukan saat ini. Sunoo selalu sendiri, datang dan pulang diwaktu yang sama.
Kesenangan Sunoo akan rutinitasnya datang ke taman, ternyata juga dimanfaatkan seseorang yang duduk tak jauh dari tempat si omega berada.
Lee Heeseung, alpha berumur 22 tahun. 3 hari sudah, ia mengunjungi taman kota hanya untuk melihat wajah Sunoo.
Awal pertemuannya dengan si manis adalah saat ia dan teman temannya bermain basket di lapangan seberang taman. Waktu itu Heeseung berniat memberi operan bola pada salah satu teman, namun karena terlalu kuat, bola terlempar jauh dan tidak sengaja mengenai kepala Sunoo.
*Flashback
"Auhh" Sunoo mengaduh saat sebuah benda menghantam keras kepalanya
Heeseung segera berlari menghampiri Sunoo, sedangkan teman-temannya masih shock karena tidak menyangka dengan kekuatan laki-laki itu yang sangat luar biasa.
"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud melempar bola ini padamu" ucap Heeseung melihat Sunoo yang mengusap kepalannya pelan. Omega itu sedang berjongkok seraya menutup mata karena pusing yang tiba-tiba melanda.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Heeseung lagi setelah Sunoo berhenti pada kegiatannya namun masih pada posisi yang sama
Cukup lama Heeseung tidak mendapat respon dari Sunoo sampai pada akhirnya..
"Aku tidak papa hanya sedikit terkejut" Sunoo akhirnya menegakkan tubuhnya dan memperlihatkan senyum cerah untuk meyakinkan lawan bicaranya itu.
Diluar dugaan, Heeseung justru takjub melihat kilauan di mata Sunoo belum lagi dengan wajah si manis yang sangat menawan.
"Cantik" batin Heeseung
"Hei.. kamu tak apa?" Sunoo melambai-lambaikan tangannya ke depan wajah Heeseung karena melihat laki-laki itu menatapnya dengan tatapan kosong.
"Oh ya aku tak apa, maaf sekali lagi. Aku benar-benar tidak sengaja"
"Tak apa, kalau begitu aku pergi dulu"
Momen singkat itu, entah bagaimana terus mengahantui Heeseung pada hari-hari berikutnya. Bahkan Sunoo sangat rajin mengunjingi mimpi Heeseung setiap malam.
Heeseung seperti merasakan cinta pandangan pertama pada si omega dan perasaan ini sangat lain dari biasanya. Seakan Heeseung ingin terus bersama Sunoo, menjaga si manis, dan memberikannya banyak kasih sayang.
Jay menjadi saksi hidup kegilaan Heeseung. Heeseung menjadi sosok yang aneh menurut Jay. Tentu bukan hal baik. Bagaimana tidak? Heeseung tiba-tiba menjadi sering melamun dan tersenyum tanpa sebab.
Sebenarnya Jay lebih khawatir bahwa temannya itu sedang kerasukan sesuatu. Oleh karena itu Jay pernah berniat membawa Heeseung ke orang 'pintar'.
Hingga suatu ketika, Heeseung sendiri yang berbagi kisah-nya pada Jay. Heeseung menceritakan semua tanpa ada yang terlewat.
"Astaga.. aku lebih percaya bahwa kau sedang kerasukan daripada jatuh cinta. Dan sekarang aku menyesal tidak ikut basket pada hari itu" Jay geleng-geleng kapala melihat tingkah laku Heeseung.
Bahkan saat bercerita pun wajah berseri itu sama sekali tidak menghilang
"Lalu sekarang kau mau bagaimana?"lanjut Jay kemudian