Me vs Ketos; 1

9 2 0
                                    

HARI SENIN, adalah hari yang cukup horor untuk murid di SMA CAKRAWALA, ibu ketua osis Hanessa Rinjani sudah berdiri di depan gerbang sekolah dengan membawa buku hitam kesayangannya. Buku yang bertuliskan nama-nama siswa yang mempunyai masalah dengannya. Kalian jangan tertipu dengan wajah polos nan imut miliknya, buktinya saat ini dia sedang menyidang salah satu siswa yang tidak memakai atribut sekolah dengan lengkap.

"Setau gue dari awal masuk sekolah sudah ditegaskan tidak boleh memakai sepatu selain warna hitam, ini mata gue ga salah liat kan? bisa bisanya lo pakai sepatu hijau neon?"

"Sepatu hitam gue lagi dicuci ness, dari pada ga pake sepatu kan yaudah lah gue pake ni sepatu neon"

Hanessa melirik sinis ke arah cowok yang saat ini sedang berdiri sambil menyengir tidak berdosa "Lepas sepatu lo, gue sita sepatu lo seminggu"

Cowok dengan name tage bernama Arjuna itu langsung melototkan matanya
"Eh jangan dong ness, gue pakai apa dong kalau lo sita sepatu gue"

"Bukan urusan gue ya Arjuna, cepet lepas sebelum gue kasih hukuman lebih berat dari pada ini"

Arjuna langsung melepas buru-buru sepatunya, bisa gawat dia kalau dikasih hukuman tambahan sama si nessa.

Setelah kepergian Arjuna, nessa kembali pada barisan siswa yang bermasalah, matanya menangkap satu sosok manusia yang sedang berdiri dengan mulutnya yang tak henti mengulum permen pendekar biru.

Mendekati cowok tersebut, nessa langsung menarik permen dari bibir cowok tersebut.

"Haekal Chandra Mahesa, tidak memakai atribut lengkap, sepatu warna merah, dan rambut yang diwarnai" Nessa menuliskan beberapa aturan yang dilanggar oleh manusia yang bernama Haekal dibuku hitam pelanggaran siswa.

"Gue rasa lo udah tau kan, apa yang harus lo lakuin setelah gue bacain semua aturan yang lo langgar hari ini"

Haekal menatap malas ke arah nessa, pandangannya menunduk menatap ke arah gadis yang sedang bersedekap dada menatapnya dengan tatapan menyebalkan.

Tanpa menunggu diperintah, Haekal langsung melepas sepatu yang dia kenakan. "Udah kan!? Puas sekarang?"

Nessa melirik sinis ke arah Haekal sambil menggelengkan kepalanya pelan
"Sayang sekali gue belum puas, sekarang lo ikut gue ke ruangan bu Aya buat ngurusin rambut ayam lo itu"

"What? lo sebut apa tadi? rambut ayam? bener bener ya lu. Lo tau gak gue ngewarnain ni rambut ke salon mahal. Enak aja lo bilang rambut ayam" Haekal langsung melayangkan protesnya kala nessa menyamakan rambutnya dengan ayam.

"Lhah emang kayak rambut ayam kok, lu tau ayam warna warni itu kan? Nah persis tuh. Rambut kok kayak tomat"

Anak-anak yang ikut baris disana tidak bisa menahan tawanya kala Haekal di ledek abis abisan sama nessa. Pasalnya Haekal mewarnai rambutnya dengan warna merah menyala.

"Eh apa lu ngetawain gue, denger ya ibu ketos Hanessa Rinjani lo ga tau trend ya? hidup lo tuh terlalu monoton, sekali kali lah nikmatin waktu yang lu punya. Inget tsay hidup cuma sekali"

Nessa berdecih pelan mendengar ocehan tak berfaedah milik Haekal.
"Dari pada lu ngoceh mending sekarang lo ikut gue ke ruangan bu Aya".

"Nit, lo urus anak-anak ini gue mau ke ruangan bu Aya" nessa menarik tangan Haekal setelah berbicara dengan salah satu anggota OSIS.

--------------

Tok tok tok

"Permisi bu, ini saya Hanessa" Setelah sampai diruang BK, nessa melepaskan tangan Haekal yang tadi sempat ia tarik.

"Silahkan masuk Hanessa"

"Permisi bu, ini saya mau lapor pelanggaran atas nama Haekal, seperti yang sudah saya tulis untuk tindak lanjutnya saya serahkan ke ibu"

Bu Aya mengambil buku pelanggaran siswa yang Hanessa serahkan. Menghela nafas berat, bu Aya melihat ke arah pemuda yang saat ini sedang berdiri di hadapannya.

"Saya ga habis pikir soal kelakuan kamu Haekal, hampir tiap hari kamu masuk ke ruangan saya. Saya aja bosen lhoh liat muka kamu terus"

"Saya juga bosen bu liat wajah ibu"

Mendengar perkataan Haekal bu Aya melototkan matanya, tangannya teflek menggebrak meja yang menyebabkan Hanessa dan juga Haekal kaget.

"HEH! BICARA APA KAMU!, Kasih surat panggilan ini untuk orang tua kamu. Saya mau hari ini juga orang tua kamu dateng kesini menemui saya!"

"Aduh bu, bicara aja sama saya atau hukum saya ajalah. Ibu mau saya ngapain? Ngepel, nyapu, potongin rumput? saya siap bu"

"Siapa bilang kamu gak saya hukum, hukuman tetap hukuman sekarang kamu lakuin semua yang udah kamu sebutin tadi"

"Nessa awasin Haekal, kalau dia berulah lagi kamu kasih tau ke saya"

"Siap bu"  jawab Hanessa saat mendengar perintah bu Aya.

Setelah keluar dari ruangan bu Aya, Nessa menatap kearah Haekal yang saat ini juga sedang menatap ke arahnya.

"Baiklah, sekarang lo bersihin toilet cowok sampai jam istirahat. Gue bakal kesini lagi pas jam istirahat, awas aja kalau lo kabur gue bakal laporin ke bu Aya!" Ujar Hanessa sambil menunjuk ke arah muka Haekal.

Melihat tangan Hanessa yang menunjuk ke wajahnya Haekal menarik tangan Nessa dan menggenggamnya sambil memajukan wajahnya tepat di hadapan Nessa.

"Anceman lo itu ga ngaruh buat gue Hanessa Rinjani. Asal lo tau gue diem dari tadi bukannya takut, karena gue lagi sariawan makanya gue males adu bacot sama lu"

Setelah mengatakan itu Haekal menghempas tangan Nessa dan pergi meninggalkan gadis itu.

"Bye bye ibu ketos" Haekal melambai dengan ekspresi tengilnya yang membuat Hanessa semakin kesal melihat cowok itu.

"HAEKALLLLL SINI GAK LO!!!"

----------

"Halo Nessa cantik" Sapa gadis dengan name tage bernama Aruna.
Hanessa yang melihat temannya itu hanya membalas dengan senyuman tipis.

"Aduh pagi-pagi udah bete aja nih bu ketos, coba sini cerita ke Aruna" Nessa menutup buku yang tengah dia baca dan mengalihkan pandangannya ke arah sahabatnya yang sudah dari TK itu.

"Lo tau gak run, Haekal tuh rese banget. Kesel banget gue sama dia tiap hari bikin masalah mulu. Mana ada aja tingkahnya, heran gue ada manusia kelebihan kalsium kek dia"

"Emangnya si Haekal ngapain lagi ness?"

"Asal lo tau hari ini dia warnain rambutnya jadi warna merah dong run, sebel banget gue liat tomat berjalan kek dia"

"Hahaha tomat berjalan?, Aduh ness lo ada ada aja si nyamain si Haekal sama tomat"

"Lhah emang mirip sama tomat tau run, mana merah ngejreng gitu"

"Tapi Haekal cakep tau ness, apa lagi pas liat dia main basket duh auranya itu lho gak bosenin"

Hanessa yang melihat sahabatnya itu langsung mengecek dahi Aruna, kayaknya Aruna lagi ga sehat deh.

"Sadar Run lo udah punya Cakra jangan sampai dia denger terus lo berdua musuhan"

"Ihh engga ya ness, meskipun si Haekal ganteng tetep mas Cakra yang ada dihati gue"

Tbc.

Jangan lupa vote dan komen ya readers...

Menurut kalian ceritanya gimana gaes, hehhe aku agak ga PD













Me Vs KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang