Happy Reading
Seminggu sudah berlalu, hari ini adalah babak final antara SMA CAKRAWALA dan SMA NUSA BANGSA. Tim SMA CAKRAWALA bernama tim Dinos dan SMA NUSA BANGSA bernama Lion.
Haekal dan tim nya sudah bersiap, Haekal menggunakan Jersey berwarna kuning dan putih. Tak lupa dilengannya sudah melingkar
deker bertuliskan captain.Seluruh tribun penuh dengan penonton, disebelah kiri pendukung dari tim Dinos dan sebelah kanan tim Lion. Terlihat banyak sekali cewek yang membawa spanduk bertuliskan Haekal. Haekal termasuk most wanted baik di sekolahnya maupun di luar sekolah.
"Sebelum tanding mari kita berdoa dulu, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai" sebelum tanding sudah menjadi rutinitas bagi mereka untuk berdoa bersama terlebih dahulu.
Haekal melihat ke arah tim Lion yang saat ini juga sedang melihat kearahnya. Nampak ketua tim itu menatapnya sambil menyeringai.
Pertandingan sudah berlangsung kedua tim nampak saling mengejar angka. Keduanya sama-sama kuat, pertandingan nampak begitu seru, kubu lawan juga nampak begitu gesit tak membiarkan Dinos memegang kendali bola.
Seruan penonton dari kedua tim terdengar menggema diseluruh gor.
Hanessa ada disana bersama sahabatnya Aruna tadi ia dipaksa untuk ikut oleh sahabatnya itu.Niatnya yang ingin bersantai dirumah pun harus sirna saat Aruna nekat kerumahnya dan menyeretnya sampai disini.
"Ness Haekal cakep banget ya, aduhh ness gue berpaling aja kali ah ke Haekal"
Nessa yang mendengar perkataan Aruna lantas mengalihkan pandangannya kearah lapangan dimana Haekal sedang mendribble bola dengan begitu lincah. Hanessa mengakui Haekal nampak terlihat menawan dengan jerseynya ditambah kepalanya memakai headband yang membuat dahinya terlihat. Yang membuat cowok itu sangat disayangkan jika tidak dilihat.
Saat nessa sedang melihat kearahnya Haekal tak sengaja melihat nessa berada di tengah-tengah penonton. Ia memberikan kiss bay ke arah nessa yang membuat nessa melototkan matanya.
Para penonton berteriak heboh melihat aksi heroik sang ketua tim Dinos.
Babak terakhir adalah babak paling menegangkan, seluruh tribun nampak hening saat di menit-menit akhir. Kedua tim nampak seri tinggal 1 angka lagi yang harus mereka cetak agar bisa keluar sebagai pemenang.
Dan saat diakhir waktu Haekal mencoba peruntungannya ia menshooting bola kearah ring lawan.
Seluruh tim dan juga pendukung dinos langsung berteriak heboh saat Haekal mampu mencetak angka di akhir pertandingan. Dan itu menjadi tanda tim Dinos keluar sebagai pemenangnya.Pertandingan selesai, kedua tim nampak sedang saling berhadapan sekarang, hanya untuk sekedar bersalaman.
"Lo jangan seneng dulu, dipertandingan selanjutnya gue bakal bikin lo hancur" Riki mengucapkan itu ke pada Haekal saat mereka hendak bersalaman.
Haekal berdecih pelan "gue tunggu, tapi jangan harap gue bakal biarin lo menang" ucap Haekal sambil menepuk pelan bahu Riki.
Riki menghempas tangan Haekal yang ada di bahunya, ia pergi dari hadapan Haekal setelah menyenggol bahu atas Haekal.
Pertandingan sudah berakhir para penonton pun sudah meninggalkan area gor. Nessa mendengus pelan saat melihat hp nya yang sudah mati akibat kehabisan daya. Aruna dengan tega membiarkannya pulang sendirian karena sahabatnya itu harus menjemput papanya dibandara.
"Duh ga ada taksi yang lewat lagi, pulangnya gimana nih" gerutu Hanesaa sambil menghentakkan kakinya kesal.
Sudah 30 menit ia menunggu taksi atau angkutan umumnya lainnya namun belum juga kelihatan. Ia duduk menunggu dihalte sendirian, gor juga sudah terlihat sepi.
"Pulang bareng gue yuk" Hanessa mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menawarkan tumpangan kepadanya.
"Gak perlu gue bisa pulang sendiri" Hanessa menjawab tawaran dari orang itu, yang ternyata adalah Haekal.
"Ini udah sore ness, lo gak takut apa sendirian disini?" Ujar Haekal.
Hanessa nampak berpikir lagi, dari tadi angkutan umum belum juga kelihatan.
"Gue gak maksa juga si, kalau lo ga mau ya gpp"
Belum sempat Haekal menyalakan motornya Hanessa lebih dulu menahan lengannya "gue ikut lo"
Haekal tersenyum ia menyerahkan helm kepadanya Hanessa, jika kalian pikir motor Haekal adalah motor ninja kalian salah. Haekal adalah pemakai motor gede alias moge. Jadi Hanessa tidak akan sakit punggung saat memboncengnya nanti.
"Pegangan ness nanti lo jatuh" ujar Haekal saat nessa sudah naik keatas motornya.
"Ga usah modus lo, gue juga gabakalan jatuh kali"
Haekal menghembuskan nafasnya pelan, akhirnya dia menjalankan motornya daripada harus berdebat dengan sang ketua osis.
Hanessa mengernyitkan dahinya saat mereka berhenti disalah satu cafe.
"Ngapain kesini?, gue mau pulang kal"
"Gue laper, kita makan dulu lah ya, gue dari tadi belum makan"
Hanessa mendengus pelan mendengar ucapan Haekal.
Namun Haekal langsung menarik tangan Hanessa sebelum cewek itu mengeluarkan protesannya.
"Duduk dan pesen apa yang lo mau, ga usah protes dan harus nurut" Haekal menyerahkan buku menu kearah Hanessa.
Mendengar suara Haekal yang sedikit dingin Hanessa memilih untuk menuruti perintah cowok itu.
Keadaan nampak begitu canggung baik Haekal maupun Hanessa tidak ada yang membuka suara mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing , sampai pelayan datang dan menaruh pesanan mereka ke atas meja.
"Makan ness, kalau mau ngomel nanti pas udah kenyang"
Hanessa melirik sinis kearah Haekal, akhirnya ia menarik piringnya dan memakan chicken katsu yang ia pesan.
"Ness"
"Hmm"
"Nessa"
"Apa kal?"
"Bibir lo ada sausnya"
Hanessa menarik tisu dan segera membersihkan bibirnya setelah mendengar ucapan Haekal.
"Belum ilang ness, masih ada tuh"
"Masa belum bersih sih?" Hanessa bersiap untuk mengambil hp nya dan melihatnya dikamera.
Namun sebelum Hanessa meraih hp nya, Haekal lebih dulu menarik dagunya dan mengelap sudut bibirnya menggunakan jari cowok itu.
Mereka nampak bertatapan, Haekal menatap kearah bola mata bulat itu.
Tangannya tanpa sadar mengelus lembut pipi Hanessa, menyelipkan anak rambut yang jatuh kebelakang telinga Hanessa."Lo cantik"
Hanessa yang sadar pun langsung menjauhkan wajahnya. Dia menundukan wajahnya dan kembali memakan makanannya.
Haekal yang melihat itu pun tersenyum simpul, Hanessa benar-benar terlihat menggemaskan saat ini. Pipinya nampak mengembung saat mengunyah makanannya.
Tangannya agak sedikit gatal untuk tidak mencubit pipi gadis itu. Kenapa Hanessa bisa menggemaskan seperti ini. Berbanding terbalik jika mereka ada disekolah. Maka gadis itu akan berubah menjadi singa betina yang sangat menyeramkan.
Hanessa yang sadar jika Haekal menatap kearahnya pun mengernyitkan dahinya "ngapain lo liatin gue?"
"Jadi pacar gue mau ga si ness?"
"Hah?"
Tbc
Kira-kira kisah percintaan Hanessa dan Haekal baka gimna ya???
Jangan lupa ikutin terus dan kasih vote dan juga komentarnya ya guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Ketos
Teen FictionHaekal Chandra Mahesa, Cowok yang memiliki cita-cita mempunyai tinggi badan 175 cm namun realitanya dia hanya tumbuh sampai 173 cm saja, memiliki kulit sawo matang, ketua basket, tampan dan manis secara bersamaan, tengil, badboy, dan memiliki hobi...