"Nih Har,makasih ye udah mau bantuin gue nyari TV," ujar Zayn sambil memberi Harry 2 lembar seratusan.
"Eh gausah keles," tolak Harry
"Et dah gapapa, anggep aja uang jajan." Ujar Zayn kekeh memberi uang untuk Harry
Harry terkekeh pelan lalu mengambil uang itu "Makasih yak!"
"Iya bro. Eh lo ada antena dalem ga? Kayaknya antena luar gue kena petir deh,"
Harry berpikir sebentar lalu menganggukan kepalanya "Ada. Tunggu ya,"
Selama menunggu Harry, Zayn melihat ke arah TV yang baru di belinya. Bagus,kokoh dan berwarna hitam. Meskipun ada sedikit goresan,tapi tidak membuat TV ini tampak buruk.
Tapi ada yang aneh. Dan Zayn tidak tahu apa itu.
Zayn merasa di perhatikan. Dan seketika bulu tangannya berdiri.
"Aneh" batin Zayn
Lalu ia melirik ke arah TVnya dan..
"Eh adanya kayak gini,gapapa kan?" Ujar Harry yang membuat Zayn terkaget
"Ah tai! Gue kaget," Zayn menepuk dadanya "Ya gapapa dah. Berapaan nih?"
"Gratis. Anggap aja gue lagi ngasih hadiah buat lo," ujar Harry yang membuat Zayn meninju lengan Harry pelan
"Hahaha bisa aja lu"
(+)
Serius,saat Zayn mengendarai mobilnya, rasanya berat sekali.
'Mungkin TVnya yang bikin berat' pikirnya. Tapi ia merasa ada satu hal yang aneh saat ia memasukkan TV itu ke dalam mobilnya.
Zayn tiba di rumahnya. Lalu ia membuka bagasi mobilnya dan mengangkat TV serta antenanya lalu menutup bagasi mobil itu.
Zayn memencet bel pintu rumahnya dengan susah payah. Dan akhirnya Yasser membuka pintu lalu ikut membantu Zayn yang sedang mengangkat TV.
"Baba jadi gaenak. Kamu yang beliin TV," ujar Yasser, Zayn hanya tersenyum
"Gapapa Ba, sekali-kali" ujar Zayn. Lalu mereka menaruh TV itu di ruang tengah.
TV yang tersambar petir itu sepertinya sudah di taruh di gudang. Lalu Zayn mencolok TV itu ke antena baru. Dan yap, TV itu berhasil menyala.
"Hore!" Ujar Safaa yang membuat Zayn tersenyum.
Safaa tersenyum melihat Zayn. Tapi tiba-tiba ekspresi wajah Safaa berubah menjadi bingung.
(+)
Hari sudah malam. Tapi Zayn masih terjaga. Dengan laptop dan TV yang menyala, jarinya menari-nari diatas keyboard laptopnya.
Zayn kerja menjadi salah satu karyawan di suatu bank swasta. Ia bekerja sebagai akuntan.
Mata Zayn terasa berat. Lalu ia men-save pekerjaannya lalu mematikan laptopnya.
Ia merebahkan dirinya lalu menganti channel TVnya.
Lalu ia tertidur...
Di awasi oleh sepasang mata...
(+)
Zayn terbangun dengan terkejut. Ia mengalami mimpi yang sangat mengerikan. Ia bermimpi badanya terasa terangkat lalu terbangun di sebuah kamar tidur lalu ada seorang gadis dengan mata merah darah menatapnya di sudut jendela.
Ia terbangun lalu duduk di samping ranjang. Ia mengacak rambutnya pelan. Lalu ke kamar mandi dan melakukan ibadah.
Setelah ibadah, Zayn keluar dari kamarnya. Jam menunjukkan pukul 5.30 pagi. Lalu ia menyalakan TVnya.
Sepertinya keluarga Zayn belum ada yang keluar dari kamarnya. Karena kondisi ruang tengah sangat sepi.
'Huh untung hari ini hari Minggu' batin Zayn. Lalu ia menidurkan dirinya di sofa dan mengganti channelnya.
(+)
Hem :') gimana :')?
Ada yang tahu ga keganjilannya? Hehehe :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Television ☆z.m☆ {ON HOLD}
Fanfiction"Hanya kau yang bisa menyelamatkanku, Malik." 2015 by ©Zenyaaliazahra