PLAK!
Wajah yang biasanya terlihat manis dan imut itu kini, terlihat sangat dingin dan menyeramkan karena sangat tidak terima masalah keluarganya diumbar didepan umum, "Lo pikir gue bakal diem aja denger omongan lo tentang orang tua gue hah?!" Setelah menampar wajah Ryuna, Adelaide mendorong bahu Ryuna sampai Ryuna mundur beberapa langkah.
Adelaide maju mendekati Ryuna, Ryuna saja bahkan, tidak menduga bahwa amarah Adelaide akan seperti ini, "Dan apa lo berpikir gue gak bisa bales tamparan lo waktu itu? You can judge me as you like! But, don't ever judge my parents!" Nada bicara gadis itu terdengar datar namun, menakutkan.
"Lo tau Ryun? Gue tau gue salah sama Letta tapi, lo gak seharusnya bawa-bawa tentang keluarga gue!" Lanjut Adelaide.
"Kenapa gak terima? Hal yang lo rasain sekarang sama dengan apa yang Letta rasain waktu ada seseorang yang ngumbar tentang keluarganya!" Balas Ryuna setelah mendorong Adelaide.
"Lo pikir orang itu gue? Gue gak nyangka lo berpikiran seburuk itu tentang gue!"
"Kenapa enggak? Gue rasa lo berpotensi ngelakuin itu," Suara berat seorang laki-laki itu membuat semua orang menatapnya. Dia Rigel, sepupunya Letta.
"Gue yakin, bukan cuman lo yang berpikir kaya gitu, Athana Rigel Allerick!" Ucap Adelaide menatap Rigel dingin lalu, beralih menatap Letta, "Let, lo juga curiga sama gue? Seriously? Menurut lo gue bisa ngelakuin hal rendahan kaya gitu?!" Letta diam, itu membuat Adelaide semakin yakin bahwa gadis itu juga curiga pada dirinya.
"Gak ada yang tau tentang hati seseorang, Adelaide! Apalagi, jika hati itu dimiliki oleh orang egois kaya lo," Bukan Letta, ini adalah Ryuna.
"Ada kalanya orang perlu egois, Ryuna!" Adelaide maju selangkah mendekati Ryuna.
"Tapi, Lo gak pernah bisa ngerti, karena hidup lo terlalu mulus buat ngerti semua itu," Sarkas Adelaide.
"Tau apa lo tentang hidup gue, hah?! Gak usah sok menilai!" Protes Ryuna.
"See? Lo gak terima, kan? Kehidupan lo dinilai asal sama orang? Itu juga yang gue rasain, lo harus tau! apa yang terlihat gak selalu kebenarannya!" Balas Adelaide pandangannya kebawah.
Kemudian ia menatap kelima sahabatnya dengan tatapan datar terkesan dingin, "Thanks, kalian udah pernah mau sahabatan sama orang yang sikapnya bikin enek kaya gue-"
"Mulai, sekarang dan seterusnya anggap aja gue orang asing!" Pungkasnya.
"Leid.... Please jangan gini...." Ujar Anggi.
"Apa maksud lo?! Setelah semuanya, gue bakal tetep mau deket dengan kalian?"
"Bagus Leid! Akhirnya, lo sadar juga kalo lo emang gak sepenting dan seberharga itu bagi mereka!" Sahut seseorang dia Alleya rivalnya Letta.
"Lo kompor banget sih anjing!" Umpat Jovinta dulu adalah musuhnya Letta tetapi, sekarang mungkin ia menjadi temannya Letta.
Adelaide memilih mengacuhkan mereka semua, gadis itu melangkah menjauh dari sana. Seharusnya, sedari tadi ia harus pergi ke toilet tetapi, karena bertengkar dengan Ryuna semuanya tertunda.
Setelah kepergian Adelaide, "Ryuna, lo kenapa sih?! Lo sadar gak sih? Apa yang udah lo ucapin tadi udah nyakitin hati Adelaide?!" Kesal Axela.
"Apa yang gue lakuin udah bener! Terkadang, Adelaide harus terima kenyataan yang emang selalu pahit!" Beginilah Ryuna jika ia sudah menilai sesuatu itu adalah hal yang benar maka, ia akan tetap pada penilaiannya.
"Lo kenapa jadi gini?!" Tanya Anggi.
"Selama ini lo gak pernah bermasalah sama Adelaide, tapi kenapa sekarang lo kaya benci banget sama Adelaide, Ryun?!" Timpal Nasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Adelaide
Teen Fiction"Aku akan menjadi kuat karena itu bukan lagi, pilihan untukku melainkan sebuah keharusan." -Adelaide Queency Laureyxa. Adelaide Queency Laureyxa, gadis yang kerap disapa Adelaide itu merasa sangat heran karena setelah kematian seseorang yang berha...