Rasanya semua bukan apa-apa. Rasanya semua hanya omong kosong belaka yang membuat aku kembali terlena untuk menetap disana. Diantara kencangnya deburan ombak. Mungkin aku hanya bagian dari buih-buih lautan.
Dalam sekejap bisa datang.
Dalam sekejap bisa pergi.
Tidak ada yang mudah. Tidak ada yang mudah dalam proses meraih rejeki.
Akan banyak cobaan. Akan banyak hambatan yang membuat kita seakan-akan ingin menyerah dengan semua yang harus dipertanggung-jawabkan.
Entah itu manusia-manusia picik yang memiliki senyum paling manis. Atau entah itu sistem kerja yang tidak masuk akal. Atau ternyata gaji yang tidak sepadan dengan apa yang selalu dikerjakan.
Sedari aku kecil. Aku sering diajarkan untuk tidak pernah iri dengan apa yang orang lain punya. Ketika yang lain telah memiliki dress ulang tahun dengan sayap kupu-kupu cantik yang ada dibelakang punggungnya. Aku hanya memiliki kaos lengan pendek dengan celana levis pendek selutut.
Ahh .. Ada satu cerita yang aku lupa.
Nyatanya ketika aku kecil, aku selalu dipakaian dress cantik. Dress cantik yang sangat pas. Melekat pada tubuh kecilku.
Namun,, itu hanyalah bagian dari ingatan mereka yang menjadi saksi hidupku sejak aku masih bayi. Bukan ingatanku.
AHAHAAHAHA ..
Yang aku ingat. Aku hanya ingin dress dengan sayap kupu-kupu itu.
Oke.
Berhenti membicarakan dress dengan sayap kupu-kupu sialan itu. Yang harus aku pikirkan adalah aku harus selalu bersyukur dengan apapun yang sudah aku miliki. Rasanya kaos polos dengan celana levis pendek selutut pun sudah cukup keren untuk aku pakai. Menjadi perempuan tangguh. Karena leluasa bisa lari kesana kemari, tanpa harus repot membenarkan rok dress ku yang sedikit tersingkap.
Mari kembali berbicara dengan realita yang aku pahami ketika usiaku sudah menginjak usia dua puluh empat tahun.
Bekerja dengan sistem yang rumit kadang kala membuat kepala rasanya ingin pecah. Tuntutan harus ini, tuntutan harus itu tak pernah lepas untuk mereka yang memiliki atasan.
Bekerja diperusahaan yang hampir seluruh karyawannya perempuan sebenarnya sangat menguras emosi dan pikiran. Akan banyak pembicaraan yang menyudutkan. Akan banyak pembicaraan yang menyakitkan.
Si dia yang membicarakan dia. Dia yang membicarakan dia lagi. Dia lagi yang membicarakan dia lagi yang lain.
Pusing ??.
Tentu saja.
SANGAT PUSING.
Persetan dengan mereka yang saling membicarakan. Fukos awalku hanya ingin mendapatkan gaji dari perusahaan tempatku meraih rejeki.
Namun aku sadar. Setiap manusia memang selalu memiliki jalan pikirannya masing-masing. Aku tidak bisa menuntut yang lain untuk memiliki pemikiran yang sama denganku. Akan ada saja mereka yang berniat untuk menjatuhkan yang lain, hanya untuk mendapat apresiasi yang sesungguhnya akan merugikan dia sendiri.
Tidak perlu aku jelaskan disini. Mungkin beberapa dari kalian akan paham apa yang aku maksud.
Ohh satu fakta lagi yang aku dapatkan.
Jika kamu bekerja di perusahaan yang menjanjikan jenjang karir untuk kamu. hal yang perlu kamu lakukan adalah perbaiki cara berkomukasi kamu.
Tidak,, tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kecil
Teen FictionNamanya Areta Gadis kecil si penyuka warna kuning. Alasan dia menyukai warna kuning sangatlah sederhana. Karena warna kuning membawa kebahagiaan, karena warna kuning membawa keceriaan. Gadis kecil yang dilahirkan dari orang tua yang belum siap untu...