Bagian 11 ( Jatuh Kemudian Cinta )

1 0 0
                                    

Ada yang lebih merepotkan selain jatuh cinta.

Yaitu, menitipkan sebuah perasaan, menitipkan sebuah kepercayaan, menitipkan sebuah hati.

Bagiku .. jatuh cinta bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja. Jatuh cinta pada alam, jatuh cinta pada hewan. Tentunya, jatuh cinta pada manusia tak pernah terlewat dalam agenda.

Jatuh cinta itu mudah.

Contohnya adalah aku.

Aku termasuk kedalam kumpulan perempuan yang mudah jatuh cinta. Atau mungkin, hanya aku saja yang mudah jatuh cinta.

Haha .. aku bersungguh-sungguh disini.

Aku adalah perempuan yang sangat mudah jatuh cinta. Ketika secara tidak sengaja aku menemukan hal-hal baru, aku akan sangat mudah mencintainya.

Seperti ketika aku melihat bayi tertawa. Kucing yang sedang melamun dijendela. Anjing yang menurut pada majikannya. Awan yang berarak pelan. Angin yang membelai rimbunan daun pohon. Kupu-kupu yang hinggap dari satu bunga ke bunga lain. Dan hal lainnya yang tak pernah henti membuat aku berdecak kagum.

Seketika dalam hati aku bergumam " ciptaan Tuhan memang tidak pernah mengecewakan. Semua terbentuk sempurna. Semua terlihat sangat istimewa."

Bibirku mengulas senyum tipis, ketika otakku memutar semua keajaiban-keajaiban Tuhan yang pernah terjadi.

Ahh .. jatuh cinta ternyata rasanya manis.

Manis seperti gulali.

Netraku berkelana. Menatap pada beberapa orang yang sedang hikmad berbincang seraya menyantap makan siangnya –yang tepat berada didepan mereka. Ada yang datang berdua, ada yang datang dengan keluarga.

Aku mengulas senyum tipis ketika netraku menemukan beberapa orang yang duduk tepat didepan mejaku. Mereka terdiri dari sekitar lima euhhmm atau mungkin enam orang perempuan dan satu orang laki-laki.

Dapat aku temukan dengan mudah. Salah satu dari perempuan itu memakai pakaian yang sama dengan si laki-laki. Tentu saja siapapun akan tau, jika mereka adalah dua manusia yang saling mencintai.

Aku kembali memakan makananku. Kedua alisku mengerenyit ketika kembali aku merasakan rasa asin pada makananku.

Ahh .. bakso ini enak. Dasarnya saja, aku yang tidak pintar membumbuinya.

Aku meneguk setengah air teh hangat –berharap semoga lidahku akan kembali normal. Dan berhasil, aku sudah tidak merasakan lagi rasa asin dalam mulutku. Bakso pedas dengan minum air teh hangat memang kombinasi yang patut diacungi dua jempol.

Aku bersandar pada kursi. Kedua mataku terpejam sejenak, ketika merasakan semilir angin membelai kulitku pelan.

Apa yang membuat orang patah hati, jika nyatanya jatuh cinta rasanya seindah ini ?.

Apa yang membuat orang mati rasa, jika jatuh cinta nyatanya selalu membuat bahagia ?.

Cukup lama aku merenungi.

Ternyata bukan jatuh cinta yang membuat patah hati.

Tapi rasa percaya yang kembali dilukai.

Percaya semua akan baik-baik saja jika kamu menyerahkan seluruh hidupmu, pada si dia yang selalu menjanjikan hal yang istimewa.

Namun pada kenyataannya, itu hanyalah sebuah bualan semata. Ber-omong besar. Seakan meyakinkan jika kamu akan menjadi satu-satunya.

Heuhh ..

Gadis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang