Aluna: 02

5 2 0
                                    

"Sebenarnya orang ketiga dihubungan kita itu siapa? aku atau dia?"
—Aluna—

Happy reading

______________________________________

Di malam minggu ini, Andre akan mengajak Luna kencan. Terakhir kali keduanya berkencan sebelum kedatangan Cayla ke Indonesia. Jujur, Andre juga merindukan gadis mungilnya itu.

Jam menunjukkan pukul 19:15 Andre menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya. Saat hendak pergi, handphonenya berbunyi, telepon dari mama Cayla. Tanpa fikir panjang, Andre mengangkat panggilan tersebut.

"Halo tan!"

"...."

"Cayla masuk rumah sakit?"

"..."

"Andre kesana."

***

Dilain tempat, Luna sudah siap dan menunggu Andre diteras rumah. Ini sudah lewat lima menit dari waktu yang dijanjikan namun, Andre belum kelihatan batang hidungnya.

"Kak Andre mana ya?"

Gadis itu mengeluarkan handphonenya dari tas dan menelepon Andre, tidak diangkat. "Mungkin di jalan jadi gak bisa megang hp."

15 menit

30 menit

1 jam

Oke, Luna nyerah.

"Kak Andre jahat." Ia berlari masuk kedalam rumah dan memasuki kamar tidak lupa untuk mengunci pintu. Ia melempar tasnya ke sembarang arah dan membungkus tubuhnya dengan selimut. Isak tangisnya terdengar, baru 1 minggu mereka berbaikan setelah cemburu Andre terhadap Andra. Kini Andre melupakan janjinya.

Tidak mengapa jika tak jadi, tapi setidaknya beri kabar. Bukan menghilang seperti ini. "Pasti karena Kak Cayla lagi."

Ia menangis hingga tertidur, bangun pagi dengan mata sembab. Untung hari minggu, jika tidak ia akan di introgasi oleh sahabatnya.

Mengambil hp untuk melihat jam, ternyata ada sepuluh panggilan tak terjawab dari Andre sekitar jam 11 malam.

Luna hanya menatap nama itu tak berniat menelepon balik.

"Mandi ah, abis itu bantuin bibi masak." Si gadis segera beranjak dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi yang berada disatu tempat.

Ia bukan perempuan yang betah berlama-lama dikamar mandi, hanya membutuhkan waktu 20 menit ia sudah menyelesaikan mandinya.

Memakai baju kaos oversize lengan 3/4 dan celana pendek serta mencepol rambutnya asal, tidak lupa memakai sunscreen dan lip serum di bibirnya.

Dirumah saja untuk apa berdandan. Ya kan bestie?

Ia menuruni anak tangga dan menuju dapur, dilihatnya asisten rumah tangganya yang berbadan gemuk tengah berkutat dengan alat dapur. "Selamat pagi bibi."

"Selamat pagi nona. Pagi banget bangunnya, kan hari minggu."

"Luna kecepetan tidur, jadi cepet juga deh bangunnya. Bibi mau masak apa?"

"Udang asam manis, tumis sawi hijau, ayam sama ikan goreng. Mau tambahan lagi?"

Luna menggeleng. "Itu aja. Eh, tambahin telor dadar deh." Jawabnya dengan cengiran.

"Nggak bosan non makan telur tiap hari?" Tanya bi Mina.

"Enggak, telor enak. Masaknya juga simple." Ucapnya dengan acungan dua jempol. "Luna bantuin apa nih?"

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang