CHAPTER 27:
Brief[Playlist: Taylor Swift – Cardigan]
***
"Jaehyun MC acaranya, bukan?"
"...."
"Chaeng?"
Retoris. Rose diam karena merasa pertanyaan Jennie tidak butuh jawaban. Kalaupun perlu dijawab, toh ia bukan satu-satunya manusia yang berada di ruang tata rias ini. Rose tak merasa pertanyaan Jennie adalah khusus untuknya.
"Ah, kurasa begitu."
Jennie menautkan alis, "Kurasa? Mengapa tidak yakin begitu?"
Merapatkan diri, lalu berbisi, "Kalian ini pacaran. Aneh sekali kalau tidak tahu kesibukan satu sama lain."
Setengah mulut Rose terbuka. Hendak menyangkal. Sebab kata 'pacaran' agaknya kurang tepat untuk disematkan pada status dua manusia yang bahkan tak intens berkabar. Kenyataan bahwa Rose dan Jaehyun memang tidak tahu kesibukan satu sama lain membuat status mereka seolah-olah kembali dipertanyakan, atau
sedari awal pun memang tidak pernah ada kejelasan.
Rose menggigit bibir. Layar ponsel ditatap.
Jung Jaehyun
Kabari aku jika aromanya hilang
Kenapa?
Aku akan mampir
Obrolan mereka cukup sampai di sana. Malam itu, ketika membaca pesan paling bawah yang Jaehyun kirimkan, Rose menjelma manusia maha tolol yang tidak bisa berhenti menguak senyum, berbaring di atas ranjang, membau bantal beraroma Jung Jaehyun sampai ketiduran. Alhasil, pesan terakhir Jaehyun lupa tak ia balas.
Rose pikir Jaehyun akan kembali mengiriminya pesan, tetapi ternyata tidak. Keinginan untuk mengirim pesan lebih dulu tentu ada, tetapi Rose terlalu bingung. Rose bukan tipe perempuan yang suka memulai duluan. Jika tidak disapa, ia pun tak menyapa. Jika tidak diberi, ia pun tak memberi. Jika tidak dihubungi, ia pun tak menghubungi.
Dan, jika pesan bertuliskan 'sampai jumpa di panggung Inkigayo' sungguhan ia kirimkan, maka Rose merasa ini benar-benar bukan dirinya.
Namun, ini bukan kali pertama ia menjadi 'bukan dirinya'.
Beberapa kali, semenjak mengenai Jaehyun, Rose menjadi pemulai.
Siapa yang lebih dulu meminta agar mereka bersikap baik pada satu sama lain kalau bukan Rose?
Siapa yang lebih dulu meminta agar mereka menunjukkan pada anggota perkumpulan bahwa mereka pernah ada di Tokyo bersama kalau bukan Rose?
Siapa yang lebih dulu meminta agar mereka saling memuja, kalau bukan Rose?
Lihat, semuanya bermula dari Rose. Dan, barangkali, antara siapa yang lebih dulu menyukai, Rose juga adalah pihaknya.
Jadi, mau bagaimana lagi. Rose sudah terlanjur ahli dalam memulai.
Jung Jaehyun
Sampai jumpa di panggung Inkigayo
[sent a picture]
***
Satu tarikan napas diambil Rose cukup panjang ketika nama grupnya disebut. Jika tadi Rose hanya bisa memandang dari jauh sebuah punggung, kini ia berdiri tepat di samping sang pemilik. Tercium aroma yang Rose suka, yang sudah hilang sejak kemarin sore dari ranjangnya namun Rose tidak berani meminta jumpa—sebab pertanyaan 'mereka ini apa' belum benar-benar terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
Fanfictionkamu tahu, kamu tidak boleh menerima cinta kalau tidak sepaket dengan pahitnya. ©2022 LINASWORLD START: 24/08/22 END: 3/10/23