PROLOG

30 13 9
                                    

Ana terbangun dari tidur dengan keringat dingin yang bercucuran, dia ternyata baru saja memimpikan mimpi buruk, setelah merapikan rambut dan tempat tidur nya, gadis tersebut segera beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi untuk bersiap diri pergi ke sekolah.

Setelah beberapa menit di kamar mandi, Ana keluar dari kamar dan sudah rapi lengkap dengan sepatu dan dasi di lehernya, rambut hitam legam terurai, serta tas yang sudah tergendong di punggung, gadis tersebut berjalan menuju meja makan untuk mengisi perutnya pagi ini, dengan buru-buru memang Ana sekarang sudah terlambat.

"Mah Ana berangkat dulu ya udah telat gak sempet makan sambil duduk,"ujar Ana sambil meraih sepotong roti tawar di atas piring dan menggigitnya, serta mencium punggung tangan ibunya.

Ibu Ana yang bernama Rena tersebut hanya menggelengkan kepala menyaksikan putri semata wayangnya itu berangkat sekolah sambil menggigit roti di giginya.
"Ana hati-hati, ih gak sopan kamu masa makan sambil jalan, kebiasaan ya.."

Kini Ana mulai berjalan sambil setengah berlari menuju pintu keluar.
"Maaf Ma, Ana udah telat gerbangnya takut di tutup, Ana duluan"

Setelah percakapan singkat tersebut, Ana segera berlari menuju sekolahnya, dia tidak memakai transportasi apapun, ya karena sekolah Ana sangat dekat dengan rumah.

Gadis tersebut berlari sambil menggigit roti dan sesekali memakan roti nya, setelah beberapa menit Ana kini sudah sampai di gerbang pintu masuk sekolah nya, Ana melihat gerbang yang di jaga oleh kedua satpam, untung saja gerbang tersebut belum tertutup, tidak ambil pusing, Ana segera berjalan memasuki sekolah.

Disisi lain seorang lelaki juga terlihat terburu-buru menghampiri sekolah tersebut dengan berlari sangat kencang, dadanya naik turun serta keringat yang sudah bercucuran di dahinya.
"Sialan gw kesiangan, untung gerbang nya belum di tutup"

Lelaki yang di ketahui bernama Reno Maheswara tersebut manik matanya tak sengaja menangkap seorang gadis juga tengah berlari dan berjalan memasuki sekolah dengan mengigit roti di bibirnya.
"Sinting tu cewek, gak sopan banget emang gak bisa ya bawa bekal?"

Bel pun berbunyi, menandakan jam pelajaran pertama akan segera di mulai, semua siswa memasuki kelas masing-masing termasuk Ana dan Reno, mereka berdua tidak saling kenal karena berbeda jurusan.

Waktu maju berpindah pada malam hari, terlihat Ana yang sedang sibuk menonton TV di ruang tengah bersama ibunya.

"Di temukan virus yang sangat mematikan yang di bawa oleh tikus-tikus liar yang suka bermigrasi, konon katanya jika tidak sengaja tergigit oleh tikus tersebut, manusia atau hewan akan sangat buas dan tidak bisa terkendalikan, mohon para penduduk tetap waspada dan menunggu berita lebih lanjut, karena para ahli sedang menyelidiki kasus ini"

Mendengar ucapan pembawa acara berita tersebut Ana sangat ngeri, gadis tersebut sangat khawatir oleh keadaan ayah nya yang sedang pergi merantau, memang Ana hanya tinggal berdua bersama ibunya.

Ibu Ana yang melihat berita tersebut tak menghiraukan nya, dia hanya menguap dan pergi kekamar.
"Paling juga hoax, udah ayo pergi tidur jaman sekarang kok mana ada virus-virus begituan"

Ana mematikan TV dan segera berjalan ke arah kamarnya, gadis tersebut hanya terdiam hanyut dalam pikirannya.

****

PASCA APOCALYPSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang