Siluet

1 0 0
                                    

𖣁 silahkan membaca ya guyss!! Ini rada panjang sii tapi semoga kalian suka ya. thx!!𖠚

                ├┬┴┬┴ ♤♧♤ ┬┴┬┴



SURABAYA PUKUL 10.00 — 10 Tahun Yang Lalu

"Keyyvan kamu nunggu lama ya? Maaf nih gue bantu ortu gue nyiapin masakan. Yuk!!! Kita keluar, aku cuma bisa main sampe sebelum dhuhur" Ujar seorang anak perempuan dengan rambut yang dikepang satu, anak itu bernama Aliya. Keyyvan mengangguk lalu berjalan bersama Aliya.

Disepanjang jalan mereka berbincang tentang kartun anime serta mainan-mainan yang lagi tenar di waktu itu.

"Gue udah ngumpulin kartunya sampe 3 kaleng loh. Mau main bareng? Lo itu kayak parer eh paner... apa ya pokoknya paner gitu." Ujar Aliya sambil tersenyum melihat kartu yang ia bawa.

"kartu abis semalem kebanjiran rumahku tuh. Tapi ngga papa siapa tau aku menang kali ini." Kata Keyyvan antusias

"Yuk kita main!!!" Seru Aliya sambil mengeluarkan 5 kartunya, Keyyvan juga mengeluarkan kartunya.

"main potong roti,banting tulang atau lempar ke langit?" Tanya Aliya. Keyyvan nmpk memikirkan sesuatu.

"Banting tulang aja deh hahaha...." Jawab Keyyvan sambil tertawa.

Mereka mulai permainan dan beberapa menit kemudian ada anak laki-laki menghampiri merek dengn membawa kartu mainan.

"Oii!! Gue juga mau ikut!" Seru anak laki-laki itu.

Aliya dan Keyyvan menatap anak itu dan menghela napas.

"Dih baru aja main udah lo ganggu,Vin."
"Tau lo!"

Anak laki-laki itu menggarukkan kepalanya lalu tersenyum.

"Hmmm.... Berarti lo kagak mau ngambil punya gue sekardus ya..." Rayu anak laki-laki itu.

Aliya berdiri lalu mengisyaratkan 'tidak boleh' dengan telunjuknya.

"Males. Lo kalo maen curangnya masa ampun." Kata Aliya datar.

"Kagak. Gue kagak curang deh,Yak." Ujar anak laki laki itu.

"Alvinuddin Al Fariz... Udah dibilang nggak ya NGGAK!" tukas Aliya lalu kembali duduk disisi Keyyvan. Keyyvan tertawa melihat anak laki-laki yang bernama Alvin itu menangis lalu berlari kerumah.

"Awakmu seh, Ya. Nangis iku loo. Wi engko lak dikandakno mak'e piye?" Tanya Keyyvan.

Aliya tertawa lalu menjawab pertanyaan Keyyvan dengan mantap, "Wong dee lak maen curang og. Lek dee main curang terus bangkrut aku. Po maneh awakmu sing kartu e mek 10." Jawab Aliya. Keyyvan tersenyum sinis.

"Udahlah, lupain si Alpin anaknya Pak Antok itu. Kita main aja berdua." Ujar Aliya.




                ├┬┴┬┴ ♤♧♤ ┬┴┬┴







Adzan Dhuhur berkumandang, Aliya berpamitan ke Keyyvan untuk pulang. Lalu Keyyvan pulang kerumah. Sesampainya Keyyvan dirumahnya ia segera mengambil mukena di lemarinya. Namun, ia kaget saat melihat dirinya sendiri disebuah kaca. Diwajahnya seperti ada seorang gadis namun perawakannya seperti anak nakal. Ia meneliti dirinya sendiri dan melihat bayangan itu berubah jadi hitam layaknya seperti siluet. Keyyvan ketakutan lalu berlari keibunya.

"BUUU!!!" Panggil Keyyvan ke ibunya.
"Ada apa, Van?" Tanya ibunya heran.
"Dikaca deket lemari itu loh aku liat aku sendiri tapi ada yang ganjal gitu bu. Ada perempuan tapi kayak orang jahat bu. Itu siapa ya bu? Takutt..." Jawab Keyyvan, tubuhnya bergetar.

"Halah... kamu halusinasi, Van. Makanya pas disuruh sholat jangan lari. Sekarang cepet mandi atau ibu pukul pakai sapu." Ujar ibunya samb memelototi Keyyvan. Keyyvan bergegas lari ke kamar mandi.














𖣁 bersambung lagi ya. disana ada bahasa yang kalian tidak tau. Saya translate dibawah oke.....


"Awakmu seh, Ya. Nangis iku loo. Wi engko lak dikandakno mak'e piye?"
kamu sih, Ya. Nangis itu loh. Itu nanti kalo dibilangin ibunya gimana?

"Wong dee lak maen curang og. Lek dee main curang terus bangkrut aku. Po maneh awakmu sing kartu e mek 10."
orang dia kalau main itu curang kok. kalau dia main curang terus aku jadi bangkrut. Apa lagi kamu yang kartunya cuma 10.



𖡫 BERSAMBUNG...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SKENARIO BUMI 01 :  Cinta Tak Semestinya IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang