《03: Kesalahan》

133 11 0
                                    

Typo berserakan dan happy reading

Jaemin mendorong tubuh Jeno yang masih diam tanpa suara hingga jatuh kelantai. Dengan cepat Jaemin memanjat pembatas itu dan setelahnya berbalik.

"Jika aku bisa memilih aku tidak ingin terlahir menjadi bagian dari kalian lagi" ucap Jaemin dengan senyum manis andalannya dan setelahnya Jaemin terjun bebas dari rooftop gedung mewah itu.

"NANA!!" teriak mereka semua bersamaan.

Jaemin pov

Tubuhku melayang diudara, Rasanya sangat ringan tanpa beban. Suara teriakan terdengar ditemani langit terlihat mendung mungkin sebentar lagi hujan.

Bicara tentang hujan. Ah aku jadi rindu Renjun. "Renjun, ku harap kau bahagia setelah ini" aku akan pergi Renjun jagalah dirimu baik-baik.

Ku pejamkan mataku, bayangan kenangan bersama Jeno terlintas dalam ingatan. Aku harap dia berbahagia bersama Renjun dan untuk kak Mark serta Haechan ku harap kalian juga bahagia. Untuk ayah dan bunda semoga sehat selalu.

Tubuhku akhirnya menyentuh tanah dengan keras, aku tidak bisa merasakan tubuhku lagi bahkan sekedar membukan mata saja aku tak bisa 'aku pergi, aku bebas'.

Semuanya gelap tapi dalam kegelapan itu aku bisa melihat malaikat maut datang menjemputku.

Pov end

Jeno berlari menuruni tangga darurat tanpa peduli dia akan terjatuh, sambil menyerka air mata yang turun tanpa permisi.

Sesal hanya itu yang tertinggal, bagaimana bisa dia tidak menyadari perasaan yang selama ini Jaemin simpan?

Bak orang kesetanan Jeno berlarian dikoridor entah sudah berapa orang yang dia tambrak,Jeno tak peduli. halaman depan dipenuhi banyak orang. Jeno menerobos kerumunan dan terlihat disana tubuh Jaemin yang sudah digenangi darah.

Jeno berjalan mendekat kearah tubuh Jaemin dirinya limbung dan terjatuh disamping tubuh itu. Jeno melihat tubuh bagian belakang jaemin sudah hancur namun bagian depan masih utuh.

Dengan gemetaran tangan Jeno menyentuh pelan pipi Jaemin. "Nana, lo ngapain hm? Ngapain tidur disini? Ayo bangun Na kita tidur dirumah okay?"

"Ayo Nana, ayo kita pulang. Disini dingin" ucap Jeno dengan deraian air mata sambil terus mengelus pipi lembut Jaemin. Jeno menyatukan keningnya pada kening Jaemin "Nado saranghaeyo Nana~ya" ucapnya kemudian mengecup bibir Jaemin

Orang-orang yang ada disana menangis melihat Jeno dengan ungkapan cintanya, yang terbilang sudah terlambat. Winwin pingsan dalam dekapan suaminya dan haechan serta mark hanya diam tak bersuara sambil menatap lurus kearah Jeno.

******

Tak berselang lama polisi datang dan mengamankan lokasi kejadian. Tubuh jaemin dibawa ke city hospital menggunakan ambulan ditemani Jeno.

Sesampainya di rumah sakit tubuh Jaemin dibawa petugas rumah sakit sementara Jeno mengurus surat dan dokumen untuk laporan kematian Jaemin.

Disisi lain Yuta, Winwin, Mark dan Haechan mencari dimana jasad Jaemin berada, mereka sudah mencari di kamar mayat namun tidak ada jasad Jaemin disana.

Lelah mencari keberadaan jasad Jaemin, membuat Yuta memilih bertanya kepada salah satu suster. Sebelum suster itu menjawab, seorang suster lain datang dan menyampaikan sebuah berita kepada kepala keluarga Na itu.

"Permisi Tuan dan Nyonya Na, anak kalian pasien Na Renjun sedang melakukan operasi" ujar suter bernama Kim Yeri, suster yang memang sudah kenal dekat dengan Keluarga Na terlebih dengan Renjun.

Painful Paradise// NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang