Tidak apa-apa.
ㅡㅡㅡㅡㅡ
Hongjoong menepikan mobilnya didekat halte tempat dimana Seonghwa menunggu, netranya melihat bagaimana Seonghwa menunggunya sembari menggosokkan kedua telapak tangan, berharap mendapatkan sepercik kehangatan.
Sudah satu jam lebih semenjak Seonghwa menghubunginya, ia terlambat karena harus menyelesaikan urusannya dengan gadis tadi. Ia kira ditengah dinginnya malam, Seonghwa akan menyerah menunggunya, nyatanya Seonghwa masih disini, menunggu Hongjoong yang entah memilih menepati atau mengingkari.
Tak ingin Seonghwa menunggu lebih lama, Hongjoong segera mematikan mesin mobil dan kemudian turun menghampiri kekasihnya.
"Hwa." Panggilnya pelan.
Seonghwa yang sedari tadi menunduk sontak menoleh ketika mendengar suara yang sejak tadi ia nanti-nantikan. Ketika menemukan si pemilik suara, Seonghwa tersenyum lebar sebelum kemudian berdiri, memeluk raga yang begitu ia damba.
"Hongjoong!" Seru-nya sambil mengeratkan pelukan.
Hongjoong mematung sejenak, tidak menyangka Seonghwa akan langsung menerjangnya dengan pelukan yang begitu erat.
"Hongjoong lama sekali, disini dingin tau." Seonghwa menyembunyikan wajahnya pada bahu Hongjoong. Mencari kehangatan sekaligus menenangkan diri dikala ia menyadari bahwa Hongjoong tidak membalas pelukannya.
Pemuda Kim merasakan getaran kecil pada hatinya ketika merasakan dinginnya wajah dan tangan Seonghwa yang bersentuhan dengan kulitnya. Dingin sekali.
Merasa tak enak hati, Hongjoong kemudian balas memeluk Seonghwa tak kalah eratnya. Berharap dapat menyalurkan kehangatan.
"Maaf." Ujarnya.
Seonghwa tersenyum kecil, "Tidak apa-apa, aku senang Hongjoong mau menjemputku."
Hongjoong sedikit menjauhkan badannya, berniat melepaskan rengkuhan tetapi Seonghwa kembali menarik Hongjoong mendekat, tidak ingin melepaskan.
"Hwa, malam semakin dingin. Ayo aku antar pulang."
"Biarkan seperti ini sebentar."
ㅡㅡㅡㅡㅡ
"Hongjoong tadi darimana?" Tanya Seonghwa begitu Hongjoong melajukan mobilnya, membelah keheningan malam.
"Kamu pasti tahu." Jawab Hongjoong tanpa menoleh.
Ah.. benar.. seharusnya ia tidak perlu bertanya.
Seonghwa tahu betul dimana tadi Hongjoong berada. Dadanya sesak, senyumnya memudar. Seonghwa hanya berharap Hongjoong memberikan jawaban lain, sekalipun itu hanya kebohongan.
"Ah begitu, but tonight you stay with me right?"
"Maaf, Hwa aku-"
"Malam ini aku bakal masak buat kamu, kamu mau aku masakin apa?"
"Hwa aku gak-"
"Bagaimana kalau pasta? Sepertinya aku masih punya bahannya."
"Seonghw-"
"Sehabis makan kita mau apa? Nonton film sepertinya seru, Wooyoung merekomendasikan film yang baru ia tonton dengan San, kita nonton itu ya Hongjoong?"
"Dengarkan aku dul-"
"Sehabis nonton kita tidur sambil pelukan sampai pagi, ah senangnya."
"Park Seonghwa!"
Bibir Seonghwa sontak terbungkam ketika Hongjoong menaikkan nada bicaranya. Ia menunduk, menggumamkan kata maaf dengan lirih sebelum kemudian mengalihkan pandangannya kembali menatap jalanan.
Hongjoong mengusap wajahnya kasar, ia kelepasan. Emosinya tidak lagi terbendung ketika Seonghwa terus memotong perkataannya.
"Maaf." Ketika menoleh, Hongjoong mendapati Seonghwa tengah memalingkan wajahnya, menatap jalanan melalui jendela samping.
Hongjoong kemudian mengarahkan mobilnya untuk menepi. Setelah memastikan mobil terparkir dengan benar, ia lantas merubah posisi duduknya menjadi menyamping, menghadap Seonghwa yang masih mengarahkan pandangan pada jendela.
"Look at me."
"Seonghwa."
Seonghwa masih mengindahkan panggilan Hongjoong.
"Hwa-ya." Seonghwa kemudian menoleh, mendengar Hongjoong memanggilnya 'Hwa' membuat ia merasakan getaran kecil pada hatinya. Sudah lama sejak terakhir kali Hongjoong memanggilnya dengan nama kecil itu.
Ketika Seonghwa menoleh, Hongjoong langsung menyadari bahwa Seonghwa-nya baru saja menangis, terlihat dari kedua netra indahnya yang memerah dan jejak air mata pada pipinya.
Ah, aku membuatnya menangis lagi.
ㅡㅡㅡㅡㅡ
To be continued.
©marsverse, 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days; Joonghwa.
Romance[a joonghwa short story] ❝Let me go.❞ ❝No, never.❞ ㅡ Ketika cinta dan realita berdiri pada derajat yang sama. Antara mempertahankan atau melepaskan. ㅡ ❝I'm tired.❞ ❝So do I.❞ ❝Kita mungkin memang ditakdirkan Tuhan untuk bertemu, tetapi tidak untuk b...