_2_

9 1 2
                                    

Alin tengah asyik berkutat di dapur. Ia sudah memikirkan menu makanan apa yg akan dimasak pagi ini yaitu nasi goreng putih dengan telur ceplok. Yaahhh~ seperti itulah Alin :)

Saat ia membuka pintu lemari es, ia menemukan secarik kertas yang tertempel disana dgn bertulisan

'hai •⁠ᴗ⁠• '.

Ia bingung siapa yang meletakkan kertas ini disini? Beberapa detik kemudian, ia berpikir "mungkin mereka yg meletakkan kertas ini"

Setelah mengambil barang yang ia butuhkan di kulkas, terlintas di benaknya
"Tapi mereka kan lagi pada mandi" batinnya

Setelah malas berpikir, ia membuang kertas itu lalu mengabaikannya

Beberapa menit kemudian, makanan sudah jadi. Ia segera memanggil yg lain untuk segera makan. Setelah dua menit menunggu, semuanya duduk di meja makan, barulah makanan bisa disantap

"Hmm- gue beli sunscreen baru kemarin, ada yang liat gak?"
Tanya Feyza dengan mulut yang masih penuh dengan nasi

"Habisin dulu tu makanan, baru ngomong"
Tegur Murvi

Setelah Feyza menelan makanannya, Feyza mengulang kembali ucapannya

"Oh, ada di dalam loker gue gak tu? Soalnya gak tau itu sunscreen punya siapa"
Ujar Berlin

"Nanti gue ambil"

Alin ingin bertanya pada mereka, siapa yg meletakkan kertas itu didalam kulkas?
Namun ia urungkan niat tersebut karna sebentar lagi bus sekolah akan datang

๑๑๑

Feyza, Alin, dan Berlin satu kelas yaitu kelas IPS 1. Sementara Murvi di IPS 2, jadi mereka terpisah gedung, namun saat ingin ke kantin, mereka bersama, pulang ke asrama pun mereka tetap bersama

Saat Feyza, Alin, dan Berlin sampai di kelas, Berlin melupakan sesuatu

"Oh ya, gue lupa ambil absen ke kantor. Temenin gue dong Fey "
Ajak Berlin yg menjabat sebagai wakil ketua kelas

"Kenapa Lo gak nyuruh si Riko aja?"
Tanya Feyza

Jeriko, yg biasa dipanggil Riko adalah ketua kelas IPS 1. Entah kenapa ia dipilih menjadi ketua dengan sifatnya saja suka melanggar peraturan sekolah plus Magetan

" Lo kayak gak tau aja si Riko gimana orangnya"
Ujar Berlin

"Sumpah Ber, gue mager banget, Udah pewe soalnya"
Keluh Feyza. Berlin yg tau dengan sifat Feyza langsung beralih pandangannya pada Alin

"Apa?"
Tanya Alin pura pura tidak tau

Berlin langsung saja menarik tangan Alin untuk ikut dengannya

"Cepet, temenin gue"
Pinta Berlin yg masih menarik tangan Alin

" I-iya tapi ini sakit loh Ber, lepasin dulu"

Rintih Alin, namun tak berpengaruh oleh Berlin, ia hanya melonggarkan pegangan tangannya pada Alin. Ia tak ingin melepaskannya karna takut jika Alin akan kabur

CRIMINAL ANGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang