Sipir memborgol tanganku lagi dengan rantai lalu membawaku ke penjara khusus—bukan lagi penjara bawah tanah—tempat yang jauh lebih dekat dengan lapangan tiang gantung di lantai satu. Meski tidak sesuram lorong basement, Penjara Newgate setiap incinya menaruh kesuraman sehingga kesan gelap dan mengerikan tetaplah ada.
Ekspresiku datar—tampak tidak peduli—ketika mengikuti Sipir yang menuntun dengan borgol melewati lorong nan sempit ... hingga akhirnya aku berpapasan dengannya.
Seorang pria yang kedepannya akan membuatku repot.
Suara derap langkah kami menggema kala malam, menepis kesunyian dan temaram lampu minyak.
Helai rambut merah jaheku terkibas tatkala melewatinya, menyentuh pelan Mantel Inverness hitam sang pria yang turut terhempas gesekan udara.Waktu terasa melambat, mataku beralih sejenak menuju ke arahnya—pria tinggi berbadan tegap, rambut coklat karamel klimis, hidung mancung disertai garis rahang nan kokoh, serta bibir pucat dengan senyuman tipis di wajahnya yang tampan. Iris mata hijaunya turut menoleh ke arahku—kami saling bertatapan seperkian detik. Semerbak aroma apel menguar darinya, beriringan dengan hembusan angin yang mencuri masuk melewati celah ventilasi hingga kedua fokus teralihkan ketika jarak menjauh.
"Siapa mereka?" tanyaku datar kepada Sipir yang membawaku, seusai sosok itu pergi—terburu-buru bersama pria tua berusia empat puluh tahunan berseragam kepolisian tingkat tinggi kemudian menghilang di persimpangan koridor.
Sipir mengangkat satu alisnya tanpa berbalik ke arahku. "Yang tua dan terhormat ... seorang inspektur kelas tinggi, Mr. Frederic Abberline," ucapnya sedikit malas menanggapi. "Sementara pria muda di sampingnya merupakan detektif swasta yang akhir-akhir ini naik daun karena memecahkan kasus rumit kerajaan serta digadangkan memiliki indera keenam, dia ... Mr. Gustav Loger, detektif paling jenius nomor satu di London."
***
Aku kembali terkurung dalam penjara khusus—memunggungi ventilasi dalam diam. Memikirkan dua manusia kuno yang baru saja dijelaskan sipir tadi pagi.
Frederic Abberline, Kepala Inspektur Kepolisian yang kedepannya akan dipindahtugaskan di distrik Whitechapel—tempat kejadian Jack the Ripper. Terkenal sepanjang sejarah, di masa depan beliau akan dikenang sebagai Kepala Inspektur paling berpengaruh besar dalam kasus tersebut. Meski berusia empat puluh tahunan, pria terhormat itu cukup unggul mengetahui tiap sudut Whitechapel sehingga sangat berguna dalam penyelidikan.
Sementara pria muda di sampingnya—yang sempat berpapasan denganku—aku tidak pernah mendengar tentangnya, detektif di masa ini cukup banyak menarik perhatian massa, sehingga diriku tidak terlalu memperhatikan. Jika dilihat-lihat usianya tidak jauh dariku, sekitar dua puluh tiga tahun? Ya, anggap saja seperantaran.
Secara singkatnya, mereka berdua akan menjadi benang merah utama dalam kasus Jack the Ripper di masa depan. Bisa dikatakan ... sebagai karakter protagonis? Yang bertugas membela keadilan demi menangkap sang jagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crinoline Tentacles
Misterio / Suspenso[Action-Mystery-Thriller-Historical] "When crime must be solved by crime." -- Ada rahasia di balik teka-teki sejarah. Aku meramalkan diriku sendiri mati dengan tidak etis setelah tanpa sengaja melintasi ruang dan waktu memasuki tubuh seorang pelacur...