ㅤㅤ Guyuran hujan gerimis melanda lagi di langit Semarang, akhir-akhir ini memang sering hujan. SMAN 1 Semarang terlihat ramai walau sedang hujan, ada kegiatan pramuka yang sedang berlatih. Kita perkenalkan Si Ketua organisasi Pramuka dan Ketua OSIS, Aki Hayakawa. Dia sedang memandu adik-adik kelas 10 & 11. Hujan tidak mematahkan semangat mereka, anak Pramuka mana yang takut hujan.
ㅤㅤDari jauh terlihat sosok laki-laki bersurai panjang dengan sayap aneh menatapnya dari jauh, sejenak Ia berpikir, "Apa dia tidak lelah, ya? Banyak organisasi yang dia masuki. Bahkan dia seorang yang sangat ambisius." katanya dalam hati, lalu Ia beranjak pergi menuju perpustakaan.
ㅤㅤ"Hmm... hujan begini, rasanya makin malas pulang. Paling juga, tidak ada yang menyambutku di rumah, seperti biasanya." gumam pria bersurai panjang tadi, namanya; Angel Devil, dia sering dipanggil Angel, atau Njel. Setelah beberapa menit, Aki yang selesai dengan kegiatan Pramukanya, masuk ke perpustakaan yang di dalamnya ada Angel yang sendirian. Aki hanya mengambil satu buku, dan duduk di depan kursi yang di depan Angel. Aki sekarang menggunakan seragam putih-abu miliknya, karena seragam Pramukanya basah terkena hujan.
ㅤㅤHening, Aki yang sedari tadi menatap Angel dari balik bukunya, memulai dialog singkat. "Njel. Tadi, tugas kimia suruh di suruh apa, ya?" Angel terkejut, suara berat lumayan serak itu menerpa indra pendengarannya. "Oh.. ada tugas kelompok, dua orang. Satu kelas udah pada dapet, tinggal kita." Aki mengangguk paham, dan menutup bukunya kasar. Dia beranjak pergi menjnggalkan Angel. "Nanti malem aku ke rumahmu aja. Kamu 'kan, gabisa naik motor. Pas malem juga ga ada bus." Angel hanya menjawab 'iya', lalu melihat punggung Aki yang lama-kelamaan makin hilang.
ㅤㅤAngel bingung, tidak biasanya Aki mengajaknya mengobrol secara langsung. Biasanya Aki hanya memberinya pesan singkat jika bertanya tugas. Tapi Angel bodo amat aja, lagian, sudah biasa mereka kebagian kelompok saat ada tugas kelompok seperti ini. Aki yang jarang masuk kelas karena organisasi, dan Angel yang tidak punya teman.
ㅤㅤBeberapa menit setelah bel berbunyi, suara ketukan kaki terdengar dari lorong kelas XII. Itu adalah Aki, lengkap dengan alma mater OSIS yang masih dipakai rapih olehnya. Angel menunggu di bangku depan kelas IPS 2. "Njel." sapa Aki yang menemukan Angel. Yang di sapa menoleh ke-arah sumber suara, menatap manik hitam yang menusuknya sekarang.
ㅤㅤ"Oh, Aki. Motormu di parkiran dalem sekolah atau depan sekolah?"
ㅤㅤ"Di dalem, ayo." Aki menarik tangan Angel; menyeretnya ke-parkiran motor sekolah. Angel dibuat bingung lagi, Aki seperti bukan Aki hari ini. "Aki.. aku bisa jalan sendiri." Angel melepas paksa tangannya, Aki yang sadar menoleh kebelakang. "Maaf, kelepasan." seribu tanda tanya mungkin ada di pikiran Angel saat ini, dia? kelepasan? Angel makin kalut dalam pertanyaannya sendiri.
ㅤㅤ"Maaf. Maksudku, aku tadi nggak sadar kalau megang tanganmu. Pengennya cepet-cepet kerumahmu aja, biar ga kehujanan, Njel." Angel ber-oh-ria mendengar penjelasan Aki. Mereka akhirnya sampai di parkiran, Aki memberikan helm lebih untuk Angel. "Ki, kok kamu bawa dua helm? Buat apa?" Angel memiringkan kepalanya, menatap bingung Aki.
ㅤㅤ"Biasanya Kak Himeno minta jemput di kampus, kampusnya lumayan deket dari arah pulangku. Jadi, aku bawa dua setiap hari buat jaga-jaga."
ㅤㅤ"Oh. Kak Himeno, kakakmu?"
ㅤㅤ"Bukan, tapi udah kuanggap kakak perempuanku sendiri."
ㅤㅤ"Hoo.. oke, Ki. Tapi motormu tinggi banget boncengannya, aku ga sampe." Aki tertawa kecil melihat kelakuan Angel, dan akhirnya Angel dibantu Aki untuk naik kemotornya sendiri. "Kaya anak kecil aja, pfft--" Angel marah karena ditertawai. Biasanya tidak akan ada yang menertawainya, bahkan tidak ada yang peduli padanya.
ㅤㅤ"DIEM! Nanti ga kubiarin masuk rumah kalau udah sampai."
ㅤㅤ"Iya-iya, ya udah. Kamu munduran dikit, aku mau naik." Angel menurut, dia mundur sekitar 7cm kebelakang. Setelah Aki naik, tanpa aba-aba dia meng-gas motornya dengan kecepatan lumayan tinggi menuju luar gerbang. Bisa dirasakan sekarang gerimis mulai turun lagi. "AKI! PELAN-PELAN!" teriakan itu terdengar dari jok belakang, Angel sepertinya tidak biasa naik motor, pikir Aki. "Aku udah bilang, 'kan. Kalau aku mau ngebut, Njel." bukannya dipelankan, Si Pengendara malah makin mempercepat lajunya. Angel sontak berpegangan pada ujung alma mater milik Aki, tapi, saat lampu merah ada di depan mereka, Aki mengerem motornya secara dadakan.
ㅤㅤAlhasil Angel refleks memeluk Aki karena takut. Aki, yang dipeluk sekarang sedang loading dengan apa yang terjadi. Jantungnya jadi berdetak dua kali lebih cepat. Tangannya sekarang bergetar, melepas rem tangan dan beranjak memegang tangan Angel yang sekarang melingkar di pinggangnya. "Maaf, Njel. Kecepetan ya? Nanti kupelanin, deh. Jangan takut, kalau takut pegang pundakku aja." dalam hati sekarang Aki ingin berteriak, sekarang dia dipeluk gebetannya sendiri. "K-ki.. takut.. jangan kenceng-kenceng." rintihan suara Angel meluluhkan hati Aki. Sepertinya Aki tak kuasa menahan bendungan salah tingkah yang dia tampung. "Iya, iyaaa. Ga kenceng lagi kok." setelah lampu hijau menyala, Aki kembali menarik gas motornya dan berkendara dengan kecepatan standar sampai rumah Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Old City. [Aki & Angel]
FanfictionCerita pendek. Karakter yang kupakai berasal dari Chainsaw Man, Tatsuki Fujimoto. Cerita murni pemikiran Si Penulis, tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.